Studi Israel: Hewan Bereaksi Terhadap Suara Rahasia dari Tumbuhan

10 hours ago 7

Liputan6.com, Jakarta - Dalam sebuah temuan yang mengejutkan, tim peneliti dari Universitas Tel Aviv, Israel, mengungkapkan bahwa hewan dapat bereaksi terhadap suara yang dihasilkan oleh tumbuhan. Studi ini membuka kemungkinan adanya ekosistem tak kasat mata yang selama ini tidak terdeteksi di antara tumbuhan dan hewan.

Mengutip BBC, Jumat (18/7/2025), dalam studi ini para ilmuwan menemukan bahwa ngengat betina cenderung menghindari bertelur di tanaman tomat yang mengeluarkan suara yang mereka kaitkan dengan kondisi stres. Hal ini mengindikasikan bahwa tanaman tersebut mungkin tidak sehat.

Profesor Yossi Yovel dari Universitas Tel Aviv, yang memimpin penelitian menjelaskan bahwa ini adalah pertama kalinya ada demonstrasi bahwa hewan merespons suara yang dihasilkan oleh tumbuhan. "Ini masih spekulasi pada tahap ini, tetapi bisa jadi semua jenis hewan akan membuat keputusan berdasarkan suara yang mereka dengar dari tumbuhan," ujarnya.   

Sang profesor mencontohkan, "Hewan mungkin memutuskan apakah akan menyerbuki, bersembunyi di dalamnya, atau bahkan memakan tumbuhan berdasarkan suara yang mereka dengar."

Hasil Penelitian Lanjutan

Penelitian ini merupakan kelanjutan dari temuan dua tahun lalu yang menunjukkan bahwa tumbuhan dapat menjerit ketika mereka mengalami stres atau tidak sehat. Suara-suara ini berada di luar jangkauan pendengaran manusia, tetapi dapat didengar oleh banyak serangga, kelelawar, dan beberapa mamalia.

Dalam serangkaian eksperimen yang dikontrol dengan cermat, para peneliti memastikan bahwa ngengat merespons suara tersebut, bukan penampilan tumbuhan. Para peneliti kini berencana untuk menyelidiki lebih lanjut suara yang dihasilkan berbagai tumbuhan dan apakah spesies lain membuat keputusan berdasarkan suara tersebut.

"Anda dapat membayangkan bahwa mungkin ada banyak interaksi yang rumit, dan ini adalah langkah pertama," kata Prof. Yovel. Selain itu, mereka juga tertarik untuk mengetahui apakah tumbuhan dapat saling menyampaikan informasi melalui suara dan merespons, misalnya dengan menghemat air dalam kondisi kekeringan. 

Respons Hewan Terhadap Suara Tumbuhan

Profesor Lilach Hadany, rekan dari Universitas Tel Aviv, menyatakan bahwa ini adalah pertanyaan yang menarik. "Jika tumbuhan stres, organisme yang paling mengkhawatirkannya adalah tumbuhan lain dan mereka dapat merespons dengan berbagai cara," ujarnya kepada BBC News.

Para peneliti menekankan bahwa meskipun tumbuhan tidak memiliki indera, suara dihasilkan melalui efek fisik yang disebabkan oleh perubahan kondisi lokal mereka. Penemuan ini menunjukkan bahwa suara-suara ini dapat bermanfaat bagi hewan lain, dan mungkin juga tumbuhan, yang mampu merasakan suara-suara ini.

Jika demikian, tumbuhan dan hewan mungkin telah berevolusi bersama dalam kemampuan untuk menghasilkan dan mendengarkan suara-suara tersebut demi keuntungan bersama. Tumbuhan dapat berevolusi untuk menghasilkan lebih banyak suara atau suara yang lebih keras jika bermanfaat, dan pendengaran hewan dapat berevolusi sesuai dengan itu sehingga mereka dapat menyerap sejumlah besar informasi ini. 

Membuka Penelitian Lebih Lanjut

"Ini adalah bidang yang luas dan belum dijelajahi - seluruh dunia yang menunggu untuk dijelajahi," tambah Prof. Hadany.

Dalam percobaan tersebut, ia menyebut fokus utama adalah pada ngengat betina yang biasanya bertelur di tanaman tomat agar larva dapat memakannya setelah menetas. Asumsinya adalah ngengat mencari tempat terbaik untuk bertelur - tanaman sehat yang dapat memberi makan larva dengan baik.

Lebih lanjut, studi mempertanyakan ketika tanaman memberi sinyal bahwa ia mengalami dehidrasi dan stres, pertanyaannya adalah apakah ngengat akan mengindahkan peringatan tersebut dan menghindari bertelur di atasnya? Jawabannya adalah mereka tidak bertelur, karena suara yang dihasilkan tanaman.

Sebagai informasi, untuk lebih membaca secara keseluruhan hasli studi Anda bisa membaca penelitian ini yang telah dipublikasikan di jurnal eLife. Jurnal ini bisa membuka pintu bagi penelitian lebih lanjut tentang interaksi kompleks antara tumbuhan dan hewan di alam.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |