Liputan6.com, Jakarta - Untuk pertama kalinya, posisi kota paling layak huni yang selama tiga tahun terakhir ini dipegang Wina, Austria, tergeser oleh Kopenhagen, Denmark. Dengan demikian, Kopenhagen resmi menjadi kota paling layak huni 2025 berdasarkan hasil pemeringkatan Economist Intelligence Unit (EIU).
Mengutip BBC, Selasa, 15 Juli 2025, Kopenhagen naik ke puncak berkat skor sempurna dalam stabilitas, pendidikan, dan infrastruktur – tiga hal yang sulit ditandingi. Kopenhagen juga memiliki skor baik terkait keamanan, faktor yang menyumbang penurunan peringkat Wina dalam daftar 10 besar kota paling layak huni di dunia. Dalam daftar tersebut, Indonesia tak masuk hitungan.
Wina, khususnya, mengalami ancaman bom yang memicu pembatalan konser Taylor Swift pada 2024 serta serangan yang baru-baru ini direncanakan di sebuah stasiun kereta api. Sementara, kota-kota di Eropa Barat, Australia, Selandia Baru, dan Kanada terus menunjukkan performa yang baik dalam peringkat, dengan Osaka menjadi satu-satunya kota Asia yang masuk 10 besar.
BBC pun terjun ke lapangan untuk mengulik kehidupan di Kopenhagen hingga layak menduduki posisi teratas dalam indeks kelayakan huni. Selain itu, ibu kota Denmark tersebut baru-baru ini juga didapuk sebagai kota paling bahagia di dunia. Keduanya berjalan beriringan, karena skor stabilitas, infrastruktur, dan lingkungan Kopenhagen yang tinggi secara langsung berdampak pada kebahagiaan sehari-hari penduduknya.
Minim Tekanan hingga Warga Bisa Hidup Tenang
Thomas Franklin, CEO perusahaan fintech Swapped.com, menuturkan salah satu dukungan infrastruktur yang menonjol dari Kopenhagen adalah akses kereta.
"Kereta tiba pukul 12.16 pada waktu seharusnya pukul 12.16. Tak seorang pun terkejut jika Anda muncul dengan sepatu kets di restoran mewah, dan berenang di pelabuhan yang bersih pun memungkinkan, bahkan di bulan Januari, jika Anda merasa berani," tuturnya.
"Kopenhagen selalu memikat saya dengan ketenangannya. Jalanannya lebar, sepeda lebih banyak daripada mobil, dan kota ini berjalan dengan akal sehat."
Franklin juga menghargai semangat komunitas kota dan minimnya tekanan yang berarti Anda dapat bertemu teman di tepi air tanpa perlu perencanaan dan menikmati kopi selama dua jam. Meskipun langit seringkali kelabu, ia mengatakan kota ini menjadi lebih cerah dengan pasar terbuka, sauna umum, dan suara anak-anak berlarian di taman.
"Kota ini tidak pernah berusaha terlalu keras tetapi selalu berhasil," ujarnya.
Kota Ramah Keluarga
Jurnalis Amerika Olivia Liveng pindah ke Kopenhage delapan tahun lalu mengatakan, bahwa membesarkan anak di kota itu merupakan "pengalaman yang luar biasa tak terduga" karena sifat kota yang ramah keluarga.
"Putra kami yang berusia 2,5 tahun bersekolah di tempat penitipan anak bersubsidi tinggi yang biayanya sekitar USD600 per bulan (sekitar Rp9,8 juta), mencakup semuanya," katanya. "Anda benar-benar dapat melihat ke mana uang pajak Anda pergi."
Keseimbangan kehidupan kerja yang baik juga menguntungkan keluarga, dengan banyak perusahaan mendorong karyawan untuk mengambil cuti tiga minggu pada Juli. Selain itu, Liveng menilai infrastrukturnya dirancang dengan cermat.
"Ada lift di semua stasiun metro, transportasi umum yang bersih dan andal, serta bus yang ramah kereta dorong bayi," katanya, membandingkannya dengan kunjungan baru-baru ini ke New York yang kurangnya lift membuat perjalanan kereta bawah tanah dengan kereta dorong bayi menjadi tantangan.
Kebahagiaan yang Didapat di Denmark
Untuk menikmati konsep hidup nyaman di Denmark, Liveng merekomendasikan berenang di Pemandian Pelabuhan Sandkaj di distrik Nordhavn. Ia menyebutnya sebagai 'tempat favorit untuk berendam dan berjemur, terutama selama bulan-bulan hangat.'
Sementara untuk kunjungan musim dingin, Franklin merekomendasikan pemandian pelabuhan Islands Brygge. "Ambil cokelat panas, duduk di tepi air, dan saksikan Kopenhagen berlalu," ujarnya. "Ritual-ritual kecil di sini yang akan selalu terkenang."
Hal itu juga diamini Marina Cooley, profesor di Sekolah Bisnis Goizueta, Universitas Emory, yang menemukan cara baru untuk bahagia, lebih percaya diri, dan terhubung dengan orang lain setelah berkunjung ke Denmark, yakni memiliki hobi. Cooley menemukan bahwa banyak warga Denmark menyisihkan waktu untuk menikmati hobi—mulai dari menjahit hingga bersepeda—yang bermakna lebih dalam kehidupan mereka.
Secara lengkap, berikut daftar 10 kota paling layak huni 2025:
1. Kopenhagen, Denmark
2. Wina Austria (seri)
2. Zurich, Swiss (seri)
4. Melbourne, Australia
5. Jenewa, Swiss
6. Sydney, Australia
7. Osaka, Jepang (seri)
7. Auckland, Selandia Baru (seri)
9. Adelaide, Australia
10. Vancouver, Kanada