Bangsawan Eropa Prihatin Kondisi Pangeran Harry: Semua Orang Merundungnya

22 hours ago 6

Liputan6.com, Jakarta - Masalah bertubi-tubi datang sejak Pangeran Harry dan Meghan Markle memutuskan mundur sebagai anggota senior Kerajaan Inggris. Mayoritas menilainya secara negatif, terlebih setelah ia membuka 'aib' anggota Kerajaan Inggris yang notabene adalah keluarganya sendiri.

Di tengah situasi tak menantang bagi keluarga Sussex, dukungan tak terduga datang dari seorang bangsawan Eropa. Dalam episode podcasr It's Reigning Men minggu ini, Putri Delphine dari Belgia menyebut anak kedua Putri Diana dan Raja Charles III itu sangat menderita.

"Saya pikir dia trauma, dan itu terungkap sekarang. Saya pikir ada masalah dengan keamanan, saya pikir itu berkaitan dengan apa yang terjadi pada ibunya," katanya merujuk pada upaya hukum Duke of Sussex untuk mengembalikan fasilitas keamanan yang didanai negara di Inggris, yang dicabut kerajaan sebagai konsekuensinya mundur sebagai anggota kerajaan yang bekerja.

Putri Delphine mengatakan, upaya yang diambil Harry merupakan bentuk trauma. "Dia melakukan hal-hal ini, dan semua orang merundungnya, tetapi tidak memikirkan traumanya, dan saya merasa sangat buruk karena saya merasa dia seperti ditinggalkan begitu saja."

Pernah Alami Situasi yang Mirip

Empati yang ditunjukkan Putri Delphine beralasan. Mengutip People, Minggu (20/7/2025), ia tidak tahu ayahnya adalah Raja Albert II dari Belgia sampai dia berusia 18 tahun.

Selama bertahun-tahun, perempuan kelahiran 22 Februari 1968 itu menghabiskan waktu dalam pertempuran hukum sampai tes DNA yang dilakukan pada Januari 2020 mengonfirmasi hubungannya dengan Kerajaan Belgia. Dia memenangkan hak untuk memiliki gelar kerajaan dan mulai bergabung dengan keluarga Kerajaan Belgia di acara-acara publik.

Sementara itu, perpecahan antara Pangeran Harry dan keluarganya pertama kali terungkap ke publik pada 2020 ketika dia dan Meghan mundur dari peran kerajaan mereka dan pindah ke negara bagian asal Meghan, California. Ketegangan semakin dalam ketika Duke dan Duchess of Sussex berbicara menentang keluarga kerajaan dalam wawancara yang mengejutkan, dokumenter Netflix mereka yang mengungkap, dan memoar Harry, Spare.

Namun, pada 9 Juli 2025, sebuah pertemuan pribadi antara dua ajudan Pangeran Harry dan seorang anggota tim Raja Charles berlangsung. Meredith Maines, kepala staf dan direktur komunikasi Duke of Sussex, dan Liam Maguire, juru bicara pasangan tersebut di Inggris, bertemu dengan sekretaris komunikasi Raja Charles, Tobyn Andreae.

Pertemuan Pribadi Antara Ajudan Harry dan Raja Charles

Pertemuan informal di klub anggota pribadi Royal Over-Seas League di London pertama kali dilaporkan oleh The Mail on Sunday. Pertemuan itu tampaknya menjadi jalan tengah setelah bertahun-tahun hubungan antara ayah dan anak tersebut merenggang. 

"Itu langkah awal yang baik," ujar seorang sumber eksklusif kepada PEOPLE. "Selalu lebih baik untuk berbicara."

Pertemuan antara Pangeran Harry dan ajudan Raja terjadi tak lama setelah Duke of Sussex mengatakan kepada BBC bahwa ia "ingin berdamai dengan keluarga saya."

Dikutip dari Daily Mail, belum diketahui siapa yang lebih dulu berinisiatif untuk menggelar pertemuan tersebut. Namun, sumber orang dekat mengatakan pertemuan itu merupakan tanda terkuat yang menunjukkan determinasi kedua kubu untuk menyelesaikan konflik internal mereka.

Meskipun beberapa orang dekat istana meremehkan dampak jangka panjang pertemuan tersebut, menganggapnya sebagai pertukaran profesional antara staf komunikasi, pertemuan tersebut mungkin menandai pembukaan kembali jalur komunikasi antara ayah dan anak.

"Jalan untuk rekonsiliasi memang masih panjang, tapi ini jadi pertanda bagus karena komunikasi mereka mulai terbuka buat pertama kalinya," kata seorang sumber. "Itu bukan pertemuan formal , hanya sekadar minum-minum tapi ada banyak hal yang ingin dibicarakan."

Harry soal Perundungan Meghan Markle

Sebelumnya, Pangeran Harry bicara blak-blakan tentang kebencian yang diterima istrinya, Meghan Markle, di media sosial. Ia mengungkapkan hal tersebut saat tampil mengejutkan di Nexus Global Summit 2025 di New York.

"Salah satu alasan mengapa dunia digital begitu penting bagi kami adalah karena istri saya, pada 2018 adalah orang yang paling banyak kena perundungan di dunia," kata Duke of Sussex seperti dikutip Page Six, Minggu, 29 Juni 2025. 

Ia mengungkapkannya sambil berbicara tentang cara memerangi isolasi sosial daring untuk "masa depan yang lebih baik untuk tahun 2025 dan seterusnya." "Ada pengalaman yang nyata," tambahnya, menurut Daily Mail.

Harry (40) menjelaskan bahwa menjadi "penting" baginya dan Markle (43) untuk fokus pada "dunia maya" melalui Archewell Foundation setelah "bertemu banyak orangtua yang kehilangan anak-anak mereka karena media sosial — sebagian besar karena bunuh diri."

"Saat itulah semuanya benar-benar mulai masuk akal bagi kami," lanjutnya. 

Penulis memoar "Spare" itu berbagi bahwa rasa empati orang makin berkurang karena "hidup mereka menjadi lebih sulit." Diketahui Markle mulai menghadapi sorotan publik ketika ia bertunangan dengan Harry pada November 2017 dan menikah pada bulan Mei berikutnya.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |