Strategi Indonesia Cegah Ekspor Asap Karhutla Kalimantan Barat ke Negara Tetangga

2 days ago 19

Liputan6.com, Jakarta - Tak ingin 'ekspor asap' dari bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) ke negara tetangga, Indonesia mengintensifkan pemantauan di perbatasan, khususunya oleh Balai Pengendalian Kebakaran Hutan Wilayah Kalimantan. Bersama sejumlah pemangku kepentingan, mereka mengunjungi tiga titik Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Kalimantan Barat.

Direktur Jenderal Penegakan Hukum Kehutanan, Dwi Januanto Nugroho mengatakan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari persiapan pelaksanaan patroli terpadu, koordinasi lintas sektor, serta kampanye pencegahan karhutla di wilayah perbatasan. Kunjungan tersebut bertujuan memastikan kesiapan lokasi, pemetaan jalur patroli strategis, dan menggalang dukungan dari pihak-pihak terkait.

Dalam rilis yang diterima Lifestyle Liputan6.com, Sabtu, 27 Juli 2025, kunjungan pertama dilakukan pada 23 Juli 2025 ke PLBN Entikong, Kabupaten Sanggau. Rombongan terdiri dari Kepala Kantor PLBN Entikong, Tim Pengamanan PLBN, serta jajaran Balai Dalkarhut Wilayah Kalimantan dan personel Manggala Agni Daops Kalimantan XI/Sintang.

Pada 24 Juli 2025, tim mengunjungi PLBN Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, yang melibatkan Tim Pengamanan PLBN, Bhabinkamtibmas, tokoh masyarakat, dan personel Manggala Agni Daops Kalimantan IX/Singkawang. Pada hari yang sama, mereka juga berkunjung ke PLBN Aruk, Kabupaten Sambas.

"Dari hasil pemantauan di lapangan, tidak ditemukan indikasi asap lintas batas akibat karhutla. Namun, pemantauan berkala tetap akan dilakukan sebagai langkah antisipatif," kata Dwi.

Deteksi Hotspot

Dalam kesempatan berbeda, berdasarkan pantauan satelit NASA MODIS confidence level tinggi, terdeteksi 624 titik panas (hotspot) di seluruh Indonesia pada 1--26 Juli 2025. Di Provinsi Kalimantan Barat tercatat 121 hotspot, sedangkan di Provinsi Riau tercatat 183 hotspot. Menyusul situasi ini, Gubernur Riau telah menetapkan status tanggap darurat karhutla sejak 22 Juli 2025.

Kemenhut bersama instansi terkait yang tergabung dalam Desk Karhutla di bawah koordinasi Kemenko Polhukam terus menggencarkan upaya pemadaman, baik melalui jalur darat maupun udara. Tim gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api, dan personel BPBD bahu-membahu memadamkan api, didukung oleh operasi water bombing dan modifikasi cuaca (OMC).

"Kondisi lahan yang sangat kering, khususnya di kawasan hutan produksi dan lahan gambut, membuat kewaspadaan terus ditingkatkan, tidak hanya di Riau dan Kalbar, tapi juga provinsi-provinsi lain yang berisiko," ujar Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni setelah meninjau lapangan di Riau pada 23 Juli 2025.

Raja Juli menginstruksikan jajarannya untuk all out dalam menangani kebakaran, termasuk memperkuat upaya penegakan hukum terhadap kebakaran yang terjadi di kawasan hutan dan areal kerja perusahaan pemegang izin.

Awasi Perusahaan Pemegang Berusaha

Sementara, Dwi menyatakan bahwa tim pengawas dan polisi kehutanan telah diterjunkan ke titik-titik kebakaran, terutama di Riau dan Kalimantan Barat. Mereka kini sedang mengumpulkan data di sejumlah areal PBPH (Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan) yang terdampak.

Di Kalbar, pengumpulan data dan informasi (Puldasi) telah dilakukan pada tiga Perijinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH), yaitu PT FWL, PT CMI, dan PT DAS. Sementara di Riau, Puldasi dilakukan terhadap PT SAU, PT AA dan PT RAJ. Bahkan, penyegelan berupa pemasangan plang dan garis pengawas kehutanan telah dilakukan pada PT DRT (Riau) serta PT HKI dan PT MTI (Kalbar).

"Tim kami sedang melakukan analisis terkait lokasi dan luas kebakaran, baik yang berada di kawasan hutan maupun di APL (Areal Penggunaan Lain). Jika terbukti melanggar, sanksi administratif, perdata hingga pidana bisa diterapkan, sesuai Undang-Undang Kehutanan Nomor 41 Tahun 1999," katanya.

Untuk kebakaran yang terjadi di wilayah APL, penanganan selanjutnya akan dikoordinasikan dengan Kementerian Lingkungan Hidup.

Malaysia Terdampak Karhutla Riau

Sejumlah menteri sebelumnya mengunjungi Pekanbaru, termasuk Kepala BNPB, mengontrol pengendalian pemadaman. Salah satunya Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq. Dia menyebut kebakaran lahan di Rokan Hilir cukup luas dalam beberapa hari lalu.

Rokan Hilir berada di kawasan pesisir dan strategis karena berbatasan dengan negara tetangga. Pada Juli ini, hembusan angin cenderung bertiup dari timur ke tenggara kemudian berbelok ke arah utara sehingga kabut asap karhutla melintasi Selat Malaka lalu sampai ke Malaysia.

"Karhutla di Rokan Hilir menjadi perhatian karena di sebelahnya ada negara lain," kata Hanif dalam rapat koordinasi penanganan karhutla Riau, Rabu petang, 23 Juli 2025.

Berdasarkan pantauan dari udara, kebakaran tidak hanya luas tapi jumlah titik apinya juga banyak. Kebakaran terjadi di kawasan hutan meskipun banyak tanaman sawit. "Ini harus segera diakhiri, upaya maksimal dilakukan di Rokan Hilir oleh Kapolres, Dandim dan Bupati," kata Hanif.

Selain hembusan angin, struktur tanah juga penyebab kebakaran lahan di Rokan Hilir sulit dipadamkan. Gambutnya berkedalaman 3--5 meter, sebagian besar sudah kering. "Api tidak kelihatan di permukaan gambut tapi asapnya membumbung tinggi," ujar Hanif.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |