Pesan Terakhir Juliana Marins kepada Sang Ibu Sebelum Meninggal Kecelakaan di Gunung Rinjani

18 hours ago 6

Liputan6.com, Jakarta - Terungkap pesan teks terakhir Juliana Marins (26) kepada ibunya sebelum insiden nahas di Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Turis asal Brasil itu ditemukan tewas setelah insiden jatuh ke jurang saat pendakian. 

Mengutip dari People, Rabu (2/7/2025), dalam pesan teks yang dikirim kepada ibunya di awal perjalanannya, Marins mengungkapkan rasa cintanya kepada keluarganya dan mengatakan bahwa ia tidak takut dengan apa pun yang akan terjadi dalam hidupnya.

"Mami, aku sangat mencintaimu. Aku patah hati saat kita berpisah," kata Marins dalam pesan yang diterjemahkan oleh The Sun yang diperoleh oleh program berita Brasil Fantástico.

"Sebenarnya, hanya itu yang membuatku khawatir: mengecewakanmu, papi, atau adikku. Selain itu, aku tidak takut pada banyak hal, apalagi masalah," lanjut Marins.

"Saya dibesarkan oleh seorang wanita yang dapat memecahkan masalah apa pun dan tidak takut untuk mengambil risiko dan mengejar mimpinya. Saya juga seperti itu. Saya memiliki keinginan dan mimpi yang berbeda," tulisnya kepada sang ibu

Ungkapan Cinta ke Keluarga

Di akhir pesan, Marins menulis, "Saya sangat mencintai kalian semua! Dan saya akan selalu berterima kasih atas semua dukungan, perhatian, dan kasih sayang. Itulah yang membuat saya tidak takut."

Marins jatuh dari tebing di sekitar Cemara Nunggal dalam perjalanan menuju puncak Gunung Rinjani di Lombok, Indonesia, pada pagi hari 21 Juni 2025. Tim penyelamat mencoba mengevakuasi Marins selama beberapa hari.

Taman Nasional Gunung Rinjani menyatakan di Facebook pada hari Senin, 23 Juni, bahwa Marins telah "berhasil dipantau menggunakan drone, dalam posisi tersangkut di tebing batu pada kedalaman 500 meter dan tidak bergerak secara visual."

Siaran berita dari taman nasional menyatakan bahwa upaya penyelamatan Marins sulit dilakukan karena cuaca buruk dan medan berbahaya di dekat gunung berapi tersebut. Pihak berwenang mengumumkan pada tanggal 24 Juni bahwa jasadnya telah ditemukan. 

"Setelah empat hari bekerja keras, yang dipersulit oleh cuaca buruk, kondisi tanah dan jarak pandang di wilayah tersebut, tim dari Badan Pencarian dan Pertolongan Indonesia menemukan jenazah turis Brasil tersebut," kata Kementerian Luar Negeri Brasil dalam pernyataan yang diterjemahkan.

Tuduhan Kelalaian Tim Penyelamat

Keluarga Marins membuat akun Instagram untuk melacak upaya pemulihannya, di mana mereka mengonfirmasi kematiannya setelah jenazahnya ditemukan. "Hari ini, tim penyelamat berhasil mencapai tempat Juliana Marins berada," tulis mereka dalam pesan yang diterjemahkan.

"Dengan kesedihan yang mendalam, kami sampaikan bahwa dia tidak selamat. Kami tetap sangat berterima kasih atas semua doa, pesan kasih sayang, dan dukungan yang telah kami terima."

Sehari setelah kematiannya, keluarga Marins menuduh tim penyelamat yang dikirim untuk menyelamatkannya melakukan "kelalaian," menuduh dalam sebuah unggahan media sosial yang dibagikan pada tanggal 25 Juni, dan kemudian dilaporkan oleh penyiar Brasil TV Globo, "Jika tim telah mencapainya dalam waktu yang diperkirakan 7 jam, Juliana masih akan hidup."

"Juliana pantas mendapatkan yang lebih! Sekarang kami akan mencari keadilan untuknya, karena memang itulah yang pantas ia dapatkan! Jangan menyerah pada Juliana!" tegas keluarganya.

Jenazah Juliana Sudah Dipulangkan

Adapun jenazah Juliana telah dipulangkan ke kampung halamannya. "Pemulangan peti jenazah Juliana Marins sudah di-approve semua rute oleh Emirates," kata Kabid Humas Polda Bali, Kombes Aria Sandy saat dihubungi Kanal News Liputan6.com, Senin, 30 Juni 2025.

Ia menjelaskan, keberangkatan jenazah ke Brasil dijadwalkan pada Selasa, 1 Juli 2025, pukul 00.35 WIB dari Indonesia menuju Dubai menggunakan penerbangan Emirates EK 0399.

"ETD Dubai tanggal 2 Juli 2025, pukul 08.05 tujuan Rio de Janeiro ETA, tanggal 2 Juli 2025 pukul 15.50," jelas Aria.

Adapun jenazah akan diberangkatkan ke Bandara Ngurah Rai dari Rumah Sakit Bali Mandara (RSBM), pada Senin siang pukul 12.00 WITA.

"Bantuan ambulance dan pengawalan dari RSUD ke Bandara Ngurah Rai mohon bantuan dari Polda Bali koordinasi dengan perusahaan transportasi Covin PT. Antar Bangsa," kata Aria.

Sebagai informasi, insiden tragis ini terjadi pada Sabtu, 21 Juni 2025, dan jenazah Juliana Marins baru ditemukan pada Selasa, 24 Juni 2025. Kejadian tersebut tidak hanya menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan kerabat korban, tetapi juga memicu berbagai reaksi dari pemerintah Brasil dan Indonesia.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |