Perwakilan UNESCO Kunjungi Lombok untuk Nilai Ulang Status Geopark Gunung Rinjani

16 hours ago 7

Liputan6.com, Jakarta - Kawasan Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat (NTB) masih jadi perhatian banyak pihak. Terbaru, dua asesor dari Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan (UNESCO) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) turun ke Lombok untuk menilai ulang status Geopark Gunung Rinjani.

Dua asesor itu ingin memastikan kelayakan Geopark Rinjani untuk kembali menyandang status UNESCO Global Geopark.  Namun sejauh ini, belum ada keterangan apakah penilaian ulang ini berkaitan dengan tewasnya pendaki Brasil di Gunung Rinjani pada pekan lalu.

Selain mengkaji semua dokumen yang dikirim badan pengelola Geopark Rinjani, kedua asesor juga turun memantau kondisi di lapangan dari 28 Juni sampai 2 Juli 2025. Kunjungan ke lapangan ini untuk melihat langsung visibilitas, kondisi di geosite, dan program-program yang sudah dilaksanakan oleh Geopark Rinjani sejak 2022.

"Ini adalah penilaian ulang (revalidasi) yang kedua kalinya untuk Geopark Rinjani. Revalidasi pertama tahun 2022, dan revalidasi kedua tahun 2025 ini," terang General Manager Geopark Rinjani, Qwadru Putro Wicaksono, dilansir dari laman resmi Geopark Rinjani, Rabu (2/7/2025). 

Pada revalidasi 2022, asesor dari UNESCO memberi sejumlah rekomendasi bagi Geopark Rinjani, termasuk peningkatan infrastruktur di kawasan Geopark Rinjani pasca-gempa 2018. Saat itu, asesor melihat banyak infrastruktur yang masih dalam proses perbaikan. 

Peningkatan Infrastruktur di Geopark Rinjani

Mereka juga meminta agar melengkapi visibilitas yang ada di beberapa geosite, salah satunya di Aik Berik Lombok Tengah. Asesor meminta ada interpretasi kaitan antara kekayaan geologi, biologi, dan budaya.

"Asesor juga langsung turun ke Aik Berik pada hari kedua tanggal 29 Juni. Berdialog langsung dengan teman-teman pengelola wisata, Pokdarwis, termasuk juga Dinas Pariwisata Lombok Tengah," terang Qwadru.

Rekomendasi ketiga berkaitan dengan program pemberdayaan masyarakat, khususnya pada kelompok perempuan. Penyampaian program ini dilaksanakan pada hari pertama 28 Juni 2025 saat kunjungan ke sekretariat Geopark Rinjani.

Selanjutnya pada 29--30 Juni 2025, asesor bertemu dan berdialog dengan kelompok yang menjadi mitra Geopark Rinjani. Asesor menanyakan langsung program-program kolaborasi bersama Geopark Rinjani. Pada 2025, Geopark Rinjani bersama BRI Research Institute membina UMKM perempuan yang ada di Desa Lantan dan sekitarnya (Loteng), Desa Loyok dan sekitarnya (Lotim), Sembalun (Lotim), dan Senaru dan sekitarnya (KLU). Lokasi-lokasi tersebut merupakan kawasan Geopark Rinjani.

Kolaborasi Pelatihan Pemandu Wisata

Sejak 2022, Geopark Rinjani juga berkolaborasi dengan DMO Sembalun. Salah satunya Beboka Nursery yang membibitkan tanaman endemik Sembalun. Lokasi pembibitan di SMAN 1 Sembalun.

Kolaborasi dalam bidang pariwisata bersama Rinjani Women Guide Association, di Senaru Lombok Utara. Secara rutin kolaborasi dalam pelatihan pemandu wisata, serta dalam berbagai kegiatan melibatkan kelompok pemandu perempuan itu. "Ketika ke kampung adat Senaru, teman-teman women guide yang mendampingi asesor. Berdiskusi langsung tentang aktivitas mereka," kata Qwadru.

Rekomendasi lainnya yang diberikan asesor UNESCO pada 2022 adalah mencari alternatif penataan kawasan Gili Trawangan, Meno, dan Air. Kebetulan Gili Trawangan menjadi lokasi kunjungan saat event Asia Pasific Geoparks Network (APGN) 2019 saat revalidasi 2022.

Melihat perkembangan pariwisata di Gili Tramena, assesor menilai perlu mencari model pengelolaan yang lebih berkelanjutan. Pada revalidasi 2025 ini, asesor berkunjung ke Gili Trawangan. Asesor dari Belgia bahkan datang seminggu sebelum acara resmi dan sempat bermalam beberapa hari di Gili Air. 

Melihat Perubahan di Gili Tramena

Mereka langsung melihat perubahan di Gili Tramena, khususnya pascagempa 2018. "Secara insfrastruktur sudah banyak perbaikan, dermaga yang dulu rusak dan kecil sekarang jauh lebih bagus. Begitu juga jalan, tapi tentu saja masih banyak PR untuk Gili Tramena. Pak Gubernur sudah menyampaikan komitmen untuk menata Gili Tramena lebih baik lagi," tutur Qwadru.

Dalam kesempatan revalidasi 2025 ini, General Manager Geopark Rinjani 2015-2020 Chairul Machsul ikut juga mendampingi asesor saat kunjungan ke Sembalun. Menurut Chairul Mahsul, semakin banyak tantangan dalam pengelolaan Geopark, termasuk di Rinjani. Dengan kolaborasi dengan berbagai pihak, dia optimistis Geopark Rinjani bisa menjadi tempat belajar pengeloalan Geopark.

Selain dua asesor UNESCO ini, dalam revalidasi 2025 ini hadir juga perwakilan Komite Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) dan Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Mereka mengikuti semua proses revalidasi, ingin memastikan seluruh kebutuhan dan proses revalidasi berjalan lancar.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |