Perlukah Kita Mencuci Muka 2 Kali Sehari demi Kulit Sehat dan Cantik? Begini Jawaban Ahli

16 hours ago 7

Liputan6.com, Jakarta - Kulit wajah sehat dan cantik tidak bisa dihasilkan tanpa perawatan, dan salah satu jenis perawatan mendasar adalah mencuci muka. Dengan banyaknya produk sabun pembersih wajah di pasaran, Anda harus memilih yang tepat sesuai jenis dan kebutuhan kulit Anda. 

Sebelum menjawab jenis sabun wajah apa yang tepat untuk kulit Anda, mari kita bedah dulu alasan kita perlu mencuci muka. Geeta Yadav, dokter kulit bersertifikat dan pendiri FACET Dermatology di Toronto, Kanada, menerangkan bahwa mencuci muka menghilangkan semua kotoran yang menumpuk di kulit Anda sepanjang hari.

"Kita membahas minyak, sel kulit mati, keringat, bakteri, riasan, produk perawatan kulit, polusi... perlukah kita lanjutkan? Membiarkan semua ini menempel di kulit Anda meningkatkan risiko pori-pori tersumbat, jerawat, peradangan, dan bahkan penuaan dini," katanya dikutip dari Women's Health, Kamis, 10 Juli 2025.

Sementara, dokter kulit bersertifikat di Chicago, Omer Ibrahim menyebut bahwa Anda sebenarnya tidak perlu mencuci muka dua kali sehari. Yang terpenting, kata dia, adalah mengangkat semua kotoran dan debu di siang hari, membersihkan wajah di malam hari.

Jenis Sabun Muka yang Aman Menurut Dermatologis

dr. Omer menyebut mencuci muka di pagi hari sepenuhnya opsional. "Jika kulit Anda sangat berminyak atau Anda hanya ingin memulai hari dengan wajah bersih, jangan ragu untuk mencuci wajah di pagi hari juga. Selama Anda membersihkan wajah setidaknya sekali sehari, sebelum tidur, itu sudah cukup," ujarnya.

Lalu, apa jenis sabun muka yang sebaiknya dipilih? Jika ragu, selalu gunakan pembersih krim atau losion yang lembut. Formula ini menjadi andalan dokter kulit karena ramah terhadap lapisan kulit, artinya efektif membersihkan tanpa menghilangkan minyak alami kulit dan meningkatkan kemungkinan kulit kering dan iritasi.

Tapi, jangan berharap pembersih itu akan berbusa. Meski memberikan pengalaman sensorik yang menyenangkan, busa sama sekali tidak diperlukan dalam proses pembersihan.

"Busa tersebut biasanya dihasilkan oleh sejenis surfaktan kuat seperti deterjen yang disebut sulfat yang dapat menghilangkan terlalu banyak minyak alami kulit, yang disebut sebum," kata dr. Ibrahim. "Ketika itu terjadi, kulit Anda akan menjadi lebih kering dari sebelumnya dan berisiko mengalami iritasi yang lebih parah."

Perhatikan Kandungan dalam Sabun

dr. Ibrahim menambahkan bahwa pembersih krim tetap menggunakan surfaktan, tetapi produk itu menggunakan bahan alternatif non-sulfat, seperti kokamidopropil betaine dan sulfosuksinat, untuk menyelesaikan tugasnya. Surfaktan tersebut secara efektif menghilangkan apa yang perlu dihilangkan tanpa merusak kulit.

"Pada akhirnya, pembersih Anda seharusnya sederhana dan tanpa embel-embel," kata dr. Ibrahim.

Artinya, Anda hanya perlu memilih produk dengan kandungan yang baik untuk kulit. Menurut Morayo Adisa, MD, seorang dokter kulit bersertifikat di Chicago, produk sabun wajah setidaknya mengandung humektan seperti gliserin dan asam hialuronat yang berfungsi sebagai pelembab ringan. 

Kandungan itu bekerja dengan menarik dan menahan air di dalam kulit.) "Ceramide, squalene, dan niasinamida juga merupakan pilihan yang baik karena semuanya membantu menghidrasi dan memperkuat lapisan kulit," tambahnya.

Hindari sabun muka yang mengandung sulfat, yang paling populer adalah natrium lauril sulfat—yang cenderung sangat mengeringkan, kata Dr. Adisa. "Anda juga perlu memastikan pembersih krim tersebut bebas pewangi. Pewangi adalah salah satu penyebab paling umum alergi dan iritasi kulit," imbuh dr. Ibrahim.

Apakah Sabun dengan Formulasi Lembut Cocok untuk Semua Jenis Kulit?

Mereka yang memiliki kulit normal, kering, atau sensitif, dan mereka yang mengalami eksim atau rosacea, semuanya dapat memilih pembersih yang sederhana dan creamy, kata dr. Ibrahim. Tapi, pemilik kulit berminyak dan rentan berjerawat dikecualikan dari aturan tersebut.

"Jenis kulit ini seringkali paling cocok dengan pembersih gel atau berbusa, yang lebih baik dalam memecah sebum berlebih," jelas dr. Yadav.

"Dalam hal ini, Anda sebenarnya menginginkan lebih banyak tindakan menghilangkan minyak dan sulfat tidak selalu bermasalah," imbuh dr. Ibrahim.

Jenis kulit ini juga perlu mencari pembersih yang mengandung bahan pengelupas dan pembersih kulit lainnya. Dr. Yadav menyarankan asam salisilat.

"Asam salisilat dapat menembus ke dalam pori-pori untuk memecah sel-sel mati yang menyebabkan penyumbatan dan jerawat," katanya. Dr. Adisa menambahkan bahwa asam laktat dan glikolat juga baik untuk kulit berminyak, seperti halnya tanah liat dan sulfur.

Jika Anda menggunakan riasan wajah yang tebal, terutama yang tahan air atau tahan lama, pembersihan ganda bukanlah ide yang buruk. Membersihkan lapisan pertama produk akan memastikan bahwa pembersih wajah dapat benar-benar membersihkan kulit.

"Mulailah dengan menggunakan pembersih riasan khusus untuk melarutkan semua produk tersebut, lalu lanjutkan dengan pembersih Anda," saran dr. Adisa.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |