Kuliner Ber-toppping Semut Bikin Restoran Berbintang Michelin di Seoul Terjerat Masalah Hukum

18 hours ago 7

Liputan6.com, Jakarta - Restoran bintang dua Michelin yang terletak di jantung Distrik Gangnam, Seoul, Korea Selatan disorot. Mereka terlibat dalam penyelidikan hukum terkait penggunaan semut yang dapat dimakan sebagai topping salah satu menu mereka.

Restoran yang dikenal karena pendekatan kreatif dan inovatifnya terhadap kuliner Korea. Mengutip The Korean Times, Minggu, 13 Juli 2025, Kementerian Keamanan Pangan dan Obat-obatan melaporkan dugaan pelanggaran Undang-Undang Sanitasi Pangan Korea.

Hidangan kontroversial yang menuai perhatian adalah sorbet bertabur semut, yang telah menjadi sensasi di media sosial. Dengan rasa asam yang unik, hidangan ini berhasil memikat hati para pelanggan dan mendapatkan pujian luas.

Beberapa pelanggan bahkan menggambarkan rasa semut tersebut sebagai pengalaman yang lebih baik dan lezat. Namun, di balik popularitasnya, penggunaan semut dalam makanan ini ternyata melanggar peraturan keamanan pangan yang berlaku di Korea Selatan.

Menurut undang-undang yang berlaku, penjualan makanan atau bahan tambahan yang tidak memenuhi standar yang ditetapkan adalah tindakan ilegal. Pelanggaran terhadap peraturan ini dapat berakibat pada hukuman penjara hingga lima tahun atau denda sebesar 50 juta won (sekitar Rp588 juta).

Dianggap Makanan yang Tak Memenuhi Standar

Saat ini, hanya sepuluh spesies serangga yang diizinkan untuk digunakan sebagai bahan makanan di Korea Selatan, termasuk belalang dan pupa ulat sutra. Semut, sayangnya, tidak termasuk dalam daftar tersebut.

Investigasi lebih lanjut menemukan bahwa restoran tersebut telah menjual hidangan dengan tiga hingga lima semut per piring sebanyak 12.000 kali antara April 2021 dan Januari 2025, menghasilkan penjualan sekitar 120 juta won. Semut-semut yang digunakan dalam hidangan ini didatangkan dari AS dan Thailand.

Hal ini menunjukkan bahwa restoran telah berupaya untuk menawarkan pengalaman kuliner yang berbeda dan global. Pengelola menyatakan kepada penyidik bahwa mereka tidak menyadari bahwa semut merupakan bahan yang dibatasi. 

Pengelola restoran menggambarkan hidangan tersebut sebagai cara untuk menonjolkan keasaman alami semut, dan bahkan memperkenalkannya di televisi tanpa menyembunyikan bahan yang digunakan. Sebuah langkah yang menunjukkan keyakinan mereka terhadap keunikan dan kualitas hidangan tersebut.

Gugatan Picu Pro Kontra

Kasus ini memicu perdebatan di kalangan kritikus kuliner dan pengamat hukum. Beberapa pihak berpendapat bahwa peraturan yang ada terlalu kaku dan menghambat inovasi kuliner. Mereka menilai bahwa larangan menyeluruh terhadap bahan-bahan non-konvensional dapat menghalangi kreativitas dan perkembangan dalam dunia kuliner.

Saat ini, jaksa penuntut sedang meninjau kasus ini dengan cermat dan akan menentukan langkah selanjutnya setelah memverifikasi semua detail terkait praktik restoran tersebut. Kasus ini menjadi pengingat pentingnya memahami dan mematuhi peraturan yang ada, sambil tetap mendorong batas-batas kreativitas dalam dunia kuliner.

Namun, apakah boleh makan makanan yang sudah diserbu semut? Mengutip kanal Global Liputan6.com, dari Pest Control Iq, Selasa, 9 Oktober 2021, tidak aman memakan makanan yang sudah dikerumuni semut.

Meskipun tidak akan mengkontaminasi makanan secara langsung, mereka dapat membawa beberapa penyakit bawaan makanan. walau begitu, tidak ada laporan tentang seseorang yang sakit karena memakan makanan yang dikunyah semut.

Tips Melindungi Makanan dari Semut

Semut berpotensi mencemari makanan, air, dan permukaan dapur. Penelitian telah menunjukkan bahwa semut dapat mentransfer mikroorganisme, yang menyebabkan kontaminasi.

Karena kemampuannya membawa penyakit bawaan makanan, akan lebih baik membuat potongan makanan yang sudah dimakan semut. Secara teknis, memang mereka tidak membawa penyakit dalam tubuhnya yang kecil itu. Tapi, ada kemungkinan mereka membawa bakteri patogen, seperti E. coli, Shigella, Salmonella, Stafikokus, dan lainnya.

Karena itu, ada baiknya jika melindungi makanan kita dari serangan semut yang dapat memungkinkan membawa penyakit ke dalam tubuh kita. Berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit bawaan makanan yang ditularkan dari semut:

  • Menyimpan makanan dalam wadah kedap udara
  • Menyingkirkan makanan yang tidak dimakan lagi
  • Membersihkan makanan, remah-remah, dan tumpahan segera
  • Buang makanan yang tidak dimakan hewan peliharaan
Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |