Liputan6.com, Jakarta - Video Presiden Prancis Emmanuel Macron yang diduga dikeplak istrinya, Brigitte Macron, sebelum mereka turun dari pesawat di Hanoi, Vietnam, viral di media sosial. Kendati Macron menyebutnya sebagai "bercanda," pakar bahasa tubuh, Judi James, mengklaim pasangan itu tidak menunjukkan tanda-tanda menertawakan insiden yang mengejutkan itu.
Melansir Daily Mail, Selasa (27/5/2025), pakar bahasa tubuh itu berkata, "Saya tidak akan menggambarkan gerakan yang kita lihat dari dalam pesawat sebagai 'bercandaaan,' seperti yang telah diklaim. Mendorong wajah pasangan dengan begitu keras hingga kepalanya terhuyung ke samping, yang sampai membuatnya harus mengulurkan tangan untuk menjaga keseimbangan, terutama dengan apa yang tampak seperti 'dorongan' tambahan di akhir kontak, tidak boleh dinormalisasi dengan menyebutnya 'bercanda' hanya untuk menyelamatkan muka (di depan publik)."
Sebelumnya pada Senin, 26 Mei 2025, seorang pejabat Elysee mengatakan tentang video viral tersebut, menyebut, "Itu adalah momen ketika presiden dan istrinya bersantai untuk terakhir kalinya sebelum memulai perjalanan dengan tertawa ... Itu adalah momen kedekatan."
Sempat Diklaim Video Palsu
Brigitte Macron adalah seorang ibu tiga anak berusia 39 tahun yang sudah menikah ketika ia bertemu Macron, yang berusia 15 tahun, pada 1993. Saat itu, ia bekerja sebagai salah satu guru sekolah menengah Macron, yang mengurusi klub dramanya.
Macron pindah ke Paris untuk tahun terakhirnya di sekolah menengah, tapi berjanji untuk menikahinya. Brigitte kemudian pindah ke ibu kota Prancis untuk bergabung dengannya dan bercerai sebelum akhirnya menikah beberapa tahun kemudian pada 2007.
Klip yang viral itu awalnya disebut "palsu" oleh kantor Macron, sebelum kemudian dengan cepat dipastikan sebagai rekamaan asli. Seorang rekan dekat presiden kemudian mengecilkan insiden tersebut sebagai "pertengkaran" yang tidak berbahaya antara pasangan tersebut.
Di momen yang terekam oleh beberapa kamera pers internasional, lengan Brigitte terlihat muncul dari sisi kiri pintu yang terbuka saat ia meletakkan kedua tangannya di wajah suaminya, mendorongnya. Presiden Prancis itu tampak terkejut, tapi dengan cepat berbalik untuk melambaikan tangan melalui pintu yang terbuka.
Rekaman Jadi Viral
Sementara itu, Brigitte tetap tersembunyi di balik badan pesawat, sehingga mustahil untuk melihat ekspresi wajah atau bahasa tubuhnya. Pasangan tersebut kemudian menuruni tangga untuk disambut secara resmi oleh pejabat Vietnam, meski Brigitte tidak menyambut uluran tangan suaminya.
Macron kemudian terlihat mengepalkan tangan dengan erat saat pasangan tersebut bergerak meninggalkan area landasan pacu. Saat meninjau rekaman tersebut, James berkata, "Ini pasti akan dijadikan 'lelucon' oleh sebagian orang, tapi saya akan menyebutnya benar-benar mengejutkan dan saya akan mengatakan hal yang sama jika itu adalah pasangan lain yang berjalan di mana pun, tidak peduli siapa yang melakukannya pada siapa."
"Tidak ada tawa, seringai, atau ritual menggoda yang biasanya muncul. Macron melambaikan tangan, berpikir sambil berdiri, sebelum melangkah kembali ke arah istrinya, tapi ia tampaknya juga menyentuh wajahnya, dalam gerakan memeriksa," ia menyambung.
Rekamannya Kurang Jelas, tapi ...
James menambahkan, "Jika itu adalah tangannya dan wajah istrinya, apakah itu akan disebut 'bercanda?' Ia menyebut bahwa meski rekaman tersebut tidak sepenuhnya jelas, Brigitte tampaknya menggunakan kedua tangan untuk mendorong wajah suaminya, yang 'dapat dengan mudah membuatnya kehilangan keseimbangan dan tersandung.'"
Ketika pasangan itu kemudian berjalan menuruni anak tangga pesawat bersama-sama, katanya, "dia tampak mengulurkan tangannya ke arahnya ... tapi mereka berjalan tanpa sentuhan lebih lanjut." Menjelaskan bagaimana pasangan itu berinteraksi pada hari pertama tur Asia Tenggara mereka, dia berkata, "Jelas ada perubahan untuk kunjungan yang sebenarnya."
"Kita dapat melihat pasangan itu tampak kembali ke ritual sentuhan yang lebih menyenangkan lagi, dengan tangan Macron terulur untuk membantu Brigitte menuruni tangga saat mereka berjalan dengan tuan rumah mereka di depan pandangan resmi dunia," ujar James.
Macron dijadwalkan melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia pada 27–29 Mei 2025, dengan titik awal kunjungan di Jakarta, lapor kanal News Liputan6.com.