Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Kebudayaan (Wamenbud), Giring Ganesha, jadi pembina upacaraHari Kebangkitan Nasional 2025 di Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta, Selasa, 20 Mei 2025. Di kesempatan itu, Wamenbud menyebut pentingnya Indonesia memiliki identitas budaya internasional.
"Kita adalah negara dengan mega diversity in culture (keberagaman budaya yang sangat besar), seperti sering dikatakan Menteri Kebudayaan. Untuk itu, sudah saatnya kita inventing international identity (menemukan identitas budaya di tingkat internasional), agar kita terus bangkit, untuk mengingatkan lagi bahwa kita adalah bangsa yang hebat, besar, dan beragam," ucapnya usai upacara.
Menurut Giring Ganesha, sudah saatnya Indonesia mengutamakan kebudayaan, dengan dukungan dari pemerintah untuk jadi pelayan yang dapat meningkatkan taraf hidup para budayawan, seniman, serta para aktor.
"Kebudayaan Indonesia yang begitu kaya ini mesti kita dorong dan bangkitkan lagi, karena bangsa ini memiliki budaya paling kaya di seluruh dunia. Untuk itu, para pelakunya semestinya harus kaya dan sejahtera," ujarnya.
Semangat Kebudayaan
Giring menyebut bahwa makna perayaan Hari Kebangkitan Nasional adalah bagaimana masyarakat tidak hanya bangkit, tapi juga punya dampak.
"117 tahun lalu, Budi Utomo berdiri, dengan anak-anak muda yang tercerahkan. Di gedung Stovia ini mereka belajar dan melihat bahwa seharusnya bangsa kita lebih baik dan akses kesehatan yang setara bisa dimiliki seluruh rakyat Indonesia," kata Wamenbud.
"Untuk itu, mereka berjuang, berorganisasi, dan dari letupan organisasi tersebut, sejarah menjadi penting untuk terus kita pelajari sampai saat ini dan masa mendatang," sambungnya. Di masa Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, semangat kebudayaan terus digaungkan untuk turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menurut Wamenbud.
"Bisa dilihat bahwa dalam waktu enam bulan lebih, kita sudah melakukan begitu banyak gebrakan. Saya yakin ini juga dalam semangat untuk terus bangkit. Jadi harapan saya, kita bisa terus memimpin, Pak Presiden memimpin dengan sehat, bijaksana, agar kesejahteraan rakyat Indonesia bisa terwujud," tuturnya.
Indonesia Bangkit dan Makin Berdaya
Sebelumnya, saat upacara Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) 2025, Wamenbud mengungkap bagaimana hari ini harus dimaknai dengan belajar jadi manusia yang lebih baik, termasuk dalam kacamata kebudayaan.
Mengenai tema Hari Kebangkitan Nasional 2025, "Bangkit dan Berdaya," Wamenbud menambahkan, hal ini sesuai situasi Indonesia saat ini yang selalu berusaha bangkit dari segala permasalahan, dan membuatnya semakin berdaya.
"Anak-anak muda Indonesia sekarang harus belajar, belajar melihat sejarah dan bagaimana sejarah bisa jadi semangat agar kita bisa lebih baik lagi, karena perjuangan dari nenek moyang kita sudah luar biasa untuk sampai ke titik ini," terangnya.
Apa yang dilakukan pada pendahulu telah berdampak besar pada bangsa ini dan dampak besar ini juga bisa dimulai generasi sekarang dengan membiasakan diri untuk beradaptasi terhadap perubahan zaman.
Beradaptasi dengan Kemajuan Zaman
"Setiap hari, setiap detik, harus bisa beradaptasi dengan kebutuhan dan kemajuan zaman. Apalagi di era informasi terbuka ini, ada tantangan yang semakin besar, tapi juga ada kesempatan yang besar," tutur Wamenbud.
Berbagai aspek penting yang kini menjadi sorotan dunia, mulai dari perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) hingga kondisi geopolitik, semua tak bisa serta merta dihindari dan harus dihadapi jika ingin bertahan dan bangkit, serta berdaya di era sekarang.
"Saat ini, pemerintah berfokus pada hal dasar yang paling berdampak, mulai dari swasembada pangan, swasembada energi, sains dan teknologi, serta pendidikan dan kesehatan yang lebih merata, yang kita yakini bisa membuat bangsa kita bangkit dan berdaya," sambungnya.
Selain upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional ke-117 tahun, Museum Kebangkitan Nasional juga menyelenggarakan Pekan Kebangkitan Nasional (PKN) yang berlangsung pada 20─25 Mei 2025.