Liputan6.com, Jakarta - Di era digital seperti sekarang, ponsel pintar bukan lagi sekadar alat komunikasi. Kita menggunakannya untuk berbelanja, mengakses media sosial, bekerja, hingga mengelola keuangan melalui mobile banking. Namun, semakin canggih teknologi yang kita gunakan, semakin canggih pula cara kerja para peretas.
Sekarang, penyadapan ponsel tidak lagi membutuhkan akses fisik. Dengan mendapatkan akses digital, misalnya melalui tautan berbahaya, jaringan Wi-Fi palsu, atau aplikasi yang telah disusupi, hacker dapat mengintip seluruh aktivitas di ponsel tanpa disadari pemiliknya.
Begitu perangkat berhasil diakses, hacker dapat “melihat” semua yang pengguna lakukan di ponsel, termasuk membaca chat, memantau data login, hingga mencatat informasi sensitif saat mengakses akun e-commerce atau mobile banking. Hal ini membuat potensi kerugian finansial dan kebocoran data pribadi semakin tinggi.
Bagaimana cara mengetahui ponsel Anda disadap?
Walaupun sering kali tidak terlihat, ada beberapa tanda yang bisa menjadi peringatan:
- Ponsel terasa panas meski sedang tidak digunakan.
- Layar ponsel menyala sendiri tanpa sebab yang jelas.
- Baterai cepat habis atau penggunaan data internet meningkat tanpa penjelasan.
Sayangnya, banyak pengguna tidak menyadari tanda-tanda ini atau menganggapnya masalah teknis biasa. Padahal, bisa jadi perangkat mereka sedang diawasi.
Nyata, Bukan Sekadar Teori
Kasus Pegasus spyware adalah salah satu bukti nyata betapa canggihnya teknologi penyadapan modern. Spyware ini mampu menginfeksi ponsel hanya lewat panggilan atau pesan, tanpa perlu interaksi dari korban. Begitu masuk, Pegasus dapat mengakses pesan, foto, lokasi, hingga mengaktifkan kamera dan mikrofon secara diam-diam. Serangan ini pernah digunakan untuk memata-matai jurnalis, aktivis, dan pejabat tinggi di berbagai negara.
Selain itu, ada pula kasus FluBot di Eropa yang menyebar lewat SMS berisi tautan pelacakan paket palsu. Begitu pengguna mengklik tautan tersebut, malware langsung terinstal di ponsel, mencuri data login perbankan, dan mengirim SMS berbahaya ke kontak korban untuk memperluas penyebaran.
Di tengah ancaman yang kian kompleks, perlindungan ponsel kini bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan. Salah satu langkah yang banyak dilakukan adalah memasang aplikasi keamanan yang mampu memantau ancaman, memblokir tautan berbahaya, dan memberi peringatan sebelum kerusakan terjadi.
Bagaimana Norton Membantu
Norton Mobile Security adalah salah satu aplikasi yang dirancang untuk melakukan hal-hal tersebut. Begitu terpasang, sistemnya akan memeriksa kondisi keamanan ponsel, mendeteksi tanda-tanda peretasan, dan melakukan pemindaian rutin untuk mencegah serangan baru.
Bukan hanya melindungi dari tautan scam di SMS atau email, Norton juga membantu menjaga keamanan saat browsing, memblokir situs berbahaya, serta mengawasi koneksi Wi-Fi yang mencurigakan. Dengan begitu, pengguna bisa tetap fokus beraktivitas tanpa harus khawatir ponselnya sedang diawasi.
Kerja sama Norton & Telkomsel
Mulai Juni 2025, Norton Mobile Security resmi bekerja sama dengan Telkomsel untuk memperkuat keamanan ponsel pengguna di Indonesia. Melalui program ini, pelanggan Telkomsel dapat membeli paket data sekaligus mendapatkan paket berlangganan Norton Mobile Security. Sekali terpasang, Norton akan menjaga ponsel pengguna sepenuhnya.
Hacker berkembang setiap hari. Metode yang digunakan bulan lalu bisa berbeda total dengan yang muncul bulan depan. Mengikuti semua perkembangan ini tentu sulit, apalagi di tengah kesibukan harian.
Karena itu, pencegahan lebih baik daripada mengambil risiko. Terlebih, ponsel kini menjadi pusat aktivitas digital dan penyimpanan informasi penting, termasuk data keuangan. Serangan canggih seperti penyadapan ponsel juga tidak menutup kemungkinan segera menyebar di Indonesia, sama seperti kasus SMS fake BTS yang terjadi sebelumnya. Mengingat hacker semakin pintar, langkah preventif adalah pilihan yang bijak.