Ironi Sampah Menumpuk Dekat Peringatan Jangan Buang Sampah Sembarangan di Gunung Gede Pangrango

2 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Lagi, tumpukan sampah di gunung jadi sorotan publik. Ironinya, kejadian yang dilaporkan dari jalur pendakian Gunung Gede Pangrango ini berlokasi dekat spanduk peringatan untuk jangan buang sampah sembarangan.

Merujuk video di akun TikTok @febriherawati4 yang kini viral, sampah tersebut dikatakan sebagai "sisi hitam surken," merujuk pada Alun-Alun Suryakencana, padang savana di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP). Berkantong-kantong sampah yang ditinggal begitu saja tampak di rekaman tersebut.

Beberapa sampah, seperti kemasan air minum, tampak berserakan di jalur pendakian. Terlihat pula bekas bungkus makanan yang dibuang begitu saja. "Please sampah bawa pulang," tulis si pengunggah konten. Pemandangan ini diduga tampak saat long weekend, awal bulan ini.

Di kolom komentar unggahan yang sudah mencatat 22 ribu penayangan ini, banyak warganet mengutuk perilaku tersebut. Tidak sedikit juga yang mempertanyakan kinerja Balai Besar TNGGP yang dianggap "lengah" dalam mengawasi tingkah pengunjung. 

Apa Kata Balai Besar TNGGP?

Balai Besar TNGGP mengaku melakukan koordinasi dengan berbagai pihak dalam penanganan sampah yang menumpuk di sepanjang jalur pendakian, lapor Antara. Ini termasuk menjatuhkan sanksi bagi pendaki yang melanggar aturan membuang sampah sembarangan.

Humas Balai Besar TNGGP Agus Deni mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu laporan dari petugas terkait banyaknya sampah di sepanjang jalur pendakian hingga ke puncak Gunung Gede Pangrango yang ditinggalkan pendaki. "Ini ulah pendaki yang tidak bertanggung jawab," katanya.

"Meski sanksi tegas diterapkan, masih saja banyak yang melanggar dengan meninggalkan sampah di jalur pendakian." Hal tersebut, ungkap dia, tidak dibenarkan karena sebelum melakukan pendakian, para pendaki sudah diminta mematuhi aturan membawa kembali sampah yang dihasilkan selama melakukan pendakian di taman nasional.

Sanksi yang Menanti

Untuk pembersihan sampah yang dilaporkan menumpuk di sepanjang jalur pendakian, pihaknya akan berkolaborasi dengan berbagai pihak melakukan operasi bersih-bersih. "Pendaki diminta tidak merusak lingkungan taman nasional dengan cara menjaga lingkungan dan ekosistem, tidak membuang sampah sembarangan. Pendaki Gunung Gede merupakan pendaki cerdas yang menjaga lingkungan," katanya.

Untuk mengantisipasi hal serupa terulang, pihaknya akan lebih meningkatkan sosialisasi dan menjatuhkan sanksi tegas bagi pendaki yang melanggar aturan membuang sampah. "Sanksi tegas akan diterapkan bagi pendaki yang kedapatan membuang sampah sembarangan, mulai dari teguran hingga larangan mendaki di taman nasional di Indonesia," katanya.

Selain sampah, pendaki ilegal jadi tantangan lain bagi Balai Besar TNGGP. "Sanksi bagi Pendaki Ilegal: 5x tiket masuk pada tarif normal per orang per hari (sesuai PP No 36 Tahun 2024)," tulis akun resmi TNGPP pada 28 Mei 2025.

Pendaki Ilegal

Selain itu, disebutkan pula bahwa pendaki ilegal akan masuk daftar hitam untuk mendaki di Taman Nasional seluruh Indonesia minimal selama dua tahun. Sanksi tegas lainnya bagi pendaki nakal adalah pemanggilan dan proses hukum sesuai ketentuan yang berlaku.

Pihak TNGGP juga mengedukasi cara mendaki yang sah dan aman. Pertama, calon pendaki harus melakukan registrasi pendakian melalui akun resmi TNGGP di booking.gedepangrango.org. Kemudian, pendaki harus memastikan mendapat barcode yang nantinya dipindai di pos simaksi.

Direkomendasikan pula untuk memilih jalur pendakian yang telah ditentukan. Ada juga aturan menghormati petugas dan ketentuan yang berlaku. "Jangan jadikan alam tumbal ambisimu," pesan TNGGP.

Gunung Gede Pangrango adalah salah satu gunung favorit pendaki. Lokasi yang tidak jauh dari Jakarta, serta keindahan alamnya telah jadi magnet bagi ribuan pendaki, khususnya di akhir pekan.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |