Kencingi Kuah Hotpot di Restoran demi Konten, 2 Remaja China Ditagih Ganti Rugi Lebih dari Rp5 Miliar

3 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta - Jangan berulah kalau tak mau kena getahnya. Kasus yang terjadi di China ini mengingatkan pentingnya menjaga sikap di dunia nyata dan dunia maya bila tak ingin diri dan keluarga terjerat masalah hukum. Hanya demi viral, dua remaja mengencingi kuah hotpot di salah satu restoran ternama, Haidilao, dan mengunggah aksi tak pantas itu ke media sosial.

Dalam putusan Pengadilan Rakyat Distrik Huangpu Shanghai yang dibacakan pada Jumat, 12 September 2025, para pelaku bermarga Tang dan Wu diketahui berusia 17 tahun. Mereka sedang makan di ruang pribadi di gerai Haidilao, Shanghai, saat bergantian berdiri di atas meja dan buang air kecil ke dalam hotpot mereka pada 24 Februari 2025.

Mengutip Chanel News Asia, Selasa (16/9/2025), tindakan tersebut sengaja direkam oleh ponsel masing-masing. Wu pertama kali mengunggah video tersebut di media sosialnya pada 27 Februari 2025 dan dengan cepat menjadi viral. Di pengadilan, kedua remaja itu mengaku sepenuhnya menyadari bahwa aksi tersebut akan menjadi viral dan memahami dampak negatif yang akan ditimbulkannya.

Pelajaran bagi Remaja dan Kedua Orangtuanya

Haidilao kemudian menggugat para remaja itu pada 14 Maret 2025. Gugatan itu mencakup agar para remaja dan orangtua mereka meminta maaf secara terbuka dan memberi kompensasi kepada perusahaan atas kerugian lebih dari 23 juta yuan yang ditimbulkan.

Pengadilan kemudian memutuskan agar para remaja membayar 130 ribu yuan atas kerugian peralatan makan dan biaya pembersihan, dua juta yuan (sekitar Rp5,05 miliar) atas kerugian reputasi dan kerugian bisnis Haidilao, serta 70 ribu untuk biaya hukum. Dokumen pengadilan tidak membahas konsekuensi dari tidak membayar.

Menurut putusan pengadilan, keenam terdakwa, yakni Tang, Wu, dan para orangtua mereka, dianggap bertanggung jawab bersama untuk menyampaikan permintaan maaf publik yang akan dimuat di surat kabar yang ditunjuk. Menurut perusahaan, kedua orangtua remaja itu telah lalai dalam menjalankan tugas perwalian mereka, yang menyebabkan kedua remaja tersebut bertindak kelewat batas.

Lebih dri 4.000 Pelanggan Restoran Terdampak

The Global Times melaporkan bahwa kasus tersebut melibatkan perselisihan tentang "hak reputasi dan kerusakan properti". Pada Maret 2025, perusahaan mengumumkan bahwa lebih dari 4.000 pelanggan yang mengunjungi gerai yang terdampak setelah insiden tersebut akan menerima kompensasi.

"Kami sepenuhnya memahami bahwa kerugian yang dialami pelanggan kami akibat insiden ini tidak dapat sepenuhnya dikompensasi dengan cara apa pun," kata perusahaan tersebut dalam pernyataan publik yang dibagikan pada 12 Maret 2025. "Kami bersedia melakukan yang terbaik untuk bertanggung jawab."

Perusahaan menambahkan bahwa semua peralatan makan telah dihancurkan dan diganti, dan seluruh toko juga telah disanitasi secara menyeluruh. Haidilao mengoperasikan lebih dari 1.300 restoran di seluruh Tiongkok dan telah berekspansi secara global ke lebih dari 10 negara, termasuk Korea Selatan, Singapura, Australia, Amerika Serikat, Indonesia, dan Inggris.

Kasus Berbeda di Restoran Sushi

Kasus serupa tapi tak sama pernah menimpa sebuah restoran sushi. Ryoga Yoshino, seorang pria Jepang, dijatuhi vonis tiga tahun penjara oleh Pengadilan Distrik Nagoya.

Mengutip Koreaboo, Kamis, 26 Oktober 2023, aksi Yoshino menuai perhatian internasional setelah pada 3 Februari 2023, pria berusia 21 tahun itu mengunggah videonya menjilati tutup botol kecap di sebuah restoran sushi. Ia juga kedapatan menjilati cangkir teh dan bahkan sushi gulung.

Tingkahnya makin meresahkan karena ia kembali menaruh produk yang sudah dijilatnya ke konveyor berjalan. Makanan lain di sabuk konveyor itu akhirnya terkontaminasi oleh makanan dan wadah yang sudah dijilatnya.

Ia mengaku sengaja memfilmkan dirinya menjalankan aksi itu untuk memuaskan dahaganya untuk mendapatkan perhatian. Kini, ia mengakui tindakannya itu adalah keputusan yang 'bodoh'. Ia pun meminta maaf sambil meminta keringanan hukuman. 

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |