Liputan6.com, Jakarta Indonesia punya banyak makanan unik, termasuk kuliner ekstrem khas Indonesia yang bikin penasaran. Hidangan ini biasanya memakai bahan tak biasa dan jadi daya tarik wisatawan.
Setiap daerah menghadirkan sajian berbeda, mulai dari serangga hingga olahan jeroan. Tak heran, kuliner ekstrem khas Indonesia yang bikin penasaran sering memicu rasa ingin tahu pecinta kuliner.
Mencobanya bukan hanya soal rasa, tapi juga pengalaman budaya. Kuliner ekstrem khas Indonesia yang bikin penasaran memberi sensasi menantang sekaligus memperkaya wawasan kuliner nusantara.
Berikut Liputan6.com merangkum dari berbagai sumber tentang kuliner ekstrem khas Indonesia yang bikin penasaran, Selasa (16/9/2025).
Menjelajahi Protein Non-Konvensional
Menurut Kumar (2019) sebagaimana dikutip dalam kajian yang dipublikasikan di Jurnal Ilmiah Pariwisata, Volume 25 No. 3 November 2020, keanekaragaman kuliner dan cita rasa masakan dari suatu daerah dapat menjadi satu elemen yang dapat memberikan kualitas pengalaman berlibur seseorang saat mengunjungi suatu destinasi wisata.
Makanan lokal adalah daya tarik wisata yang penting karena menghasilkan pengalaman bagi seseorang yang melakukan wisata, tidak hanya bagi wisatawan yang memiliki minat khusus terhadap makanan, tetapi juga wisatawan yang ingin santai mencoba menikmati makanan saat perjalanan tersebut.
Berikut ini kuliner ekstrem khas Indonesia:
1. Paniki – Minahasa, Sulawesi Utara
Di antara berbagai kuliner ekstrem khas Indonesia yang bikin penasaran, Paniki menjadi salah satu yang paling ikonik. Hidangan ini berbahan dasar daging kelelawar pemakan buah yang dimasak dengan santan kental dan bumbu aromatik khas Minahasa. Sebelum diolah, kelelawar terlebih dahulu dibakar untuk menghilangkan bulu halusnya. Tekstur dagingnya kenyal, dengan cita rasa yang sering disebut mirip ayam, sehingga menghadirkan pengalaman unik bagi penikmatnya.
2. Sate Ular Kobra – Jakarta dan Jogja
Sate ular kobra termasuk kuliner ekstrem yang cukup populer di kota-kota besar. Daging ular kobra biasanya diolah menjadi sate, tongseng, hingga burger. Rasanya sering digambarkan mirip belut atau sate ayam, namun dengan aroma khas. Tidak hanya dagingnya, bagian lain seperti empedu, darah, dan sumsum tulang juga dikonsumsi karena dipercaya memiliki khasiat, mulai dari menambah stamina hingga membantu mengatasi penyakit kulit.
3. Rica-Rica Biawak – Jawa Timur dan Sulawesi Utara
Rica-rica biawak menjadi hidangan menarik dengan citarasa pedas menggugah selera. Daging biawak dimasak menggunakan bumbu rica khas daerah dan dipercaya memiliki manfaat kesehatan, seperti membantu penyembuhan penyakit kulit, asma, serta meningkatkan daya tahan tubuh. Proses memasak biawak membutuhkan waktu lama agar dagingnya menjadi empuk dan lebih mudah dikonsumsi.
Makna Budaya dan Keunikan Kuliner non-konvensional ini bukan hanya soal rasa, tetapi juga mencerminkan keberanian masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan sumber daya alam sekitar. Setiap hidangan menyimpan cerita, tradisi, serta keyakinan lokal yang sudah diwariskan secara turun-temurun. Dengan bumbu khas yang kaya rempah, sajian-sajian unik ini tetap mampu menggugah selera sekaligus menambah wawasan kuliner nusantara.
Hidangan dari Serangga dan Larva
Menurut Sofyan (2020) sebagaimana dikutip dalam kajian yang dipublikasikan di KOMITMEN: Jurnal Ilmiah Manajemen, Vol. 4 No. 1, 2023, makanan khas daerah merupakan menu masakan yang khas dari daerah tertentu.
Makanan ini biasanya memiliki rasa yang berbeda dan luar biasa, membuatnya populer dikalangan penduduk setempat. Penyajiannya juga khas, dengan daun pisang, janur, dan daun pandan yang digunakan secara tradisional, menarik perhatian banyak orang luar.
Berikut ini makanan ekstrem Indonesian dari serangga dan larva:
1. Ulat Sagu – Maluku dan Papua
Ulat sagu, atau sabeta, merupakan kuliner ekstrem khas Indonesia yang bikin penasaran. Serangga ini didapatkan dari pohon sagu yang membusuk dan dapat diolah menjadi sate, digoreng, atau bahkan dimakan mentah. Sate ulat sagu dikenal kaya protein, asam amino, dan mineral, serta dipercaya mampu menurunkan kolesterol sekaligus meningkatkan energi tubuh.
2. Botok Tawon – Banyuwangi, Jawa Timur
Botok tawon dibuat dari sarang lebah beserta larvanya. Hidangan ini dibungkus dengan daun pisang, diberi bumbu botok yang gurih, lalu dikukus hingga matang. Ciri khas botok tawon adalah sensasi larva yang terasa "meledak" di mulut. Selain itu, masyarakat setempat meyakini botok tawon dapat menambah stamina dan mendukung kesuburan.
3. Belalang Goreng – Gunungkidul dan Wonogiri, Yogyakarta
Belalang goreng, atau walang goreng, awalnya merupakan cara petani mengendalikan hama belalang di sawah. Kini, hidangan ini menjadi camilan populer dengan rasa gurih yang bisa divariasikan asin, pedas, atau manis. Belalang goreng mengandung protein tinggi dan dipercaya baik untuk kesehatan tulang, gigi, serta perkembangan otak.
4. Sate Ulat Bulu – Purworejo, Jawa Tengah
Sate ulat bulu adalah kuliner unik yang dipercaya mampu mengobati sakit gigi. Namun, ulat bulu yang digunakan harus berasal dari pohon turi agar aman dikonsumsi. Cita rasanya khas dengan tekstur lembut setelah dipanggang, menjadikannya hidangan penuh tantangan bagi pecinta kuliner ekstrem.
5. Rempeyek Laron – Yogyakarta
Rempeyek laron termasuk camilan sederhana namun bernilai gizi tinggi. Serangga laron dicampurkan ke dalam adonan tepung berbumbu lalu digoreng menjadi rempeyek yang renyah. Kudapan ini mudah dijangkau dan kaya protein, membuktikan kreativitas masyarakat lokal dalam memanfaatkan sumber daya alam sekitar.
Keberanian Mencicipi Organ dan Darah
1. Torpedo Kambing
Torpedo kambing adalah hidangan ekstrem dari Jawa yang menggunakan testis kambing sebagai bahan utama. Kuliner ini diyakini dapat meningkatkan libido dan sering ditemukan di rumah makan sate kambing. Untuk menghilangkan bau amis, torpedo biasanya diolah dengan bumbu kaya rempah, menghasilkan rasa gurih dan tekstur yang unik.
2. Saren (Didih)
Saren atau didih merupakan makanan yang terbuat dari darah hewan sembelihan seperti ayam, kambing, atau sapi yang dibekukan. Kuliner ini banyak ditemui di Jawa Timur dan biasanya disajikan sebagai sate, opor, atau oseng. Bentuk serta warnanya menyerupai hati sapi, memberikan pengalaman kuliner yang berbeda bagi penikmatnya.
3. Empedu Kobra
Empedu kobra sering dikonsumsi bersamaan dengan sate ular kobra. Cara mengonsumsinya adalah langsung ditelan tanpa dikunyah karena rasanya sangat pahit bila pecah di mulut. Masyarakat percaya empedu kobra memiliki manfaat untuk menyembuhkan penyakit kulit, jerawat, serta alergi, sehingga menjadi bagian penting dalam tradisi konsumsi ular kobra.
4. Sate Susu
Sate susu adalah hidangan yang menggunakan daging payudara sapi sebagai bahan utama. Potongan daging biasanya direbus, dibumbui, lalu dibakar hingga matang. Tekstur kenyal dan rasa gurihnya menghadirkan pengalaman berbeda. Meski terdengar sederhana, sate susu tetap masuk dalam kategori makanan ekstrem karena menggunakan bagian tubuh hewan yang jarang dikonsumsi.
Mengutip buku berjudul Makanan Tradisional Indonesia Volume 1 (2017) oleh Eni Harmayani, Umar Santoso, Murdijati Gardjito, sate susu adalah makanan khas kampung Jawa di Denpasar, Bali. Sate yang terbuat dari daging susu (payudara) sapi ini selalu diburu oleh masyarakat Bali terutama ketika bulan Ramadan tiba. Pasokan daging susu sapi tidak sebanyak daging lainnya sehingga sate ini hanya ada di bulan Ramadan.
Kekayaan Rasa dari Tanah Bali dan Papua
1. Lawar Merah (Bali)
- Terbuat dari irisan daging merah dan darah babi segar yang dicampur dengan sayuran.
- Sering disajikan dalam upacara keagamaan sebagai simbol keseimbangan dalam filosofi Bali.
- Memiliki cita rasa yang unik dengan perpaduan manis, asin, pedas, dan asam yang harmonis.
2. Lawar Nyawan (Bali)
- Menggunakan larva atau ulat lebah sebagai bahan utama.
- Sarang lebah muda direbus, dipotong halus, lalu dicampur bumbu lawar, kelapa parut, dan sayuran.
- Memberikan sensasi hangat dengan tekstur "krenyes" yang khas, meski dianggap ekstrem oleh wisatawan.
3. Cacing Tambelo (Papua)
- Merupakan moluska panjang, berlendir, dan berwarna putih yang hidup di batang bakau lapuk.
- Biasanya disantap mentah oleh masyarakat Papua sebagai bagian tradisi kuliner ekstrem.
- Menunjukkan adaptasi masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya alam secara unik.
Q & A Seputar Topik
Apa yang dimaksud dengan kuliner ekstrem khas Indonesia yang bikin penasaran?
Kuliner ekstrem khas Indonesia adalah jenis makanan yang menggunakan bahan tidak biasa seperti serangga, organ hewan, darah, atau hewan liar tertentu. Hidangan ini dianggap unik karena jarang ditemui dalam menu sehari-hari, namun memiliki nilai tradisi dan kepercayaan lokal yang kuat.
Apa contoh kuliner ekstrem yang terkenal di Indonesia?
Beberapa contoh kuliner ekstrem adalah Paniki (daging kelelawar) dari Minahasa, Ulat Sagu dari Papua dan Maluku, Botok Tawon dari Jawa Timur, Torpedo Kambing dari Jawa, hingga Lawar Merah dari Bali. Semua hidangan ini memiliki cara pengolahan khas dan keunikan tersendiri.
Mengapa kuliner ekstrem tetap diminati meskipun terkesan aneh?
Kuliner ekstrem diminati karena dianggap memiliki manfaat kesehatan, memberi pengalaman rasa yang berbeda, serta menjadi bagian dari tradisi budaya setempat. Selain itu, banyak orang mencoba kuliner ini sebagai tantangan atau pengalaman baru yang memicu rasa penasaran.
Apakah kuliner ekstrem khas Indonesia aman untuk dikonsumsi?
Sebagian besar kuliner ekstrem aman dikonsumsi jika diolah dengan benar. Proses memasak dengan bumbu khas biasanya bertujuan menghilangkan bau amis, racun, atau rasa pahit. Namun, konsumsi tetap perlu berhati-hati terutama bagi orang dengan kondisi kesehatan tertentu atau alergi.
Bagaimana pandangan wisatawan terhadap kuliner ekstrem Indonesia?
Bagi wisatawan lokal maupun mancanegara, kuliner ekstrem menjadi daya tarik tersendiri. Ada yang merasa tertantang untuk mencobanya, namun ada juga yang merasa ragu karena bahan yang digunakan tidak biasa. Meski begitu, kuliner ekstrem Indonesia tetap menjadi bagian penting dari wisata kuliner nusantara.