10 Kuliner Khas Betawi yang Mulai Langka, Lezatnya Melegenda

2 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta Jakarta sebagai ibu kota negara tak hanya dikenal dengan kemegahannya. Kota ini juga menyimpan kekayaan budaya Betawi yang otentik. Salah satu yang paling menonjol adalah warisan kuliner yang begitu beragam.

Kuliner Betawi mencerminkan perpaduan budaya dari berbagai suku bangsa yang pernah singgah di sana.Sayangnya, seiring berjalannya waktu dan pesatnya modernisasi, banyak dari hidangan khas Betawi ini yang semakin sulit ditemukan. Resep-resepnya mulai dilupakan. Pedagang yang menjajakannya juga kian berkurang.

Keberadaan kuliner langka ini menjadi perhatian penting bagi banyak pihak. Berikut Liputan6.com mengajak kamu menelusuri rekomendasi makanan dan minuman khas Betawi yang mulai langka, serta memahami mengapa pelestariannya sangat krusial untuk menjaga warisan budaya Jakarta, Selasa (16/9/2025.

Aer Manis, Minuman Segar Khas Betawi yang Terlupakan

Aer Manis adalah minuman khas Betawi yang kini semakin langka keberadaannya. Minuman tradisional ini biasanya disajikan sebagai suguhan istimewa untuk tamu, melambangkan keramahan tuan rumah. Rasanya yang segar, meskipun tidak terlalu manis, menawarkan sensasi unik yang sulit ditemukan pada minuman modern.

Proses pembuatannya melibatkan campuran air dengan serai dan daun jeruk, yang memberikan aroma khas. Ditambahkan pula gula batu, tangkue, sukade, serta pacar cina, menciptakan kombinasi bahan-bahan yang harmonis. Perpaduan ini menghasilkan cita rasa yang otentik dan menyegarkan.

Kelangkaan Aer Manis disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk bahan-bahan yang tidak umum dan kurangnya generasi penerus yang melestarikan resepnya. Minuman ini termasuk kategori minuman tradisional yang terancam punah. Anda mungkin akan kesulitan menemukan Aer Manis di Jakarta pada tahun 2025 ini, menjadikannya salah satu kuliner khas Betawi yang mulai langka.

Sayur Besan, Simbol Kemuliaan dalam Sajian Tradisional

Sayur Besan adalah makanan khas Betawi yang sudah cukup langka dan memiliki makna filosofis mendalam. Sesuai namanya, sayur ini kerap hadir dalam acara pernikahan atau besanan adat Betawi sebagai hidangan istimewa. Bahan dasarnya adalah terubuk atau Saccharum edule Hasskarl, yang memberikan tekstur unik.

Ciri khas Sayur Besan adalah penggunaan terubuk yang memberikan tekstur renyah dan warna kuning pada sayur yang melambangkan kemuliaan. Hidangan ini memiliki cita rasa gurih dan kaya rempah, menunjukkan kekayaan bumbu Betawi. Sayur Besan bukan hanya makanan, tetapi juga bagian dari tradisi.

Terubuk, bahan utama Sayur Besan, kini merupakan tanaman musiman yang sudah langka di daerah Jakarta. Ketersediaan bahan yang terbatas ini menjadikannya salah satu kuliner khas Betawi yang mulai langka. Anda akan sangat sulit menemukan Sayur Besan di pasar tradisional pada tahun 2025.

Kue Geplak, Manis Legit Warisan Leluhur

Kue Geplak adalah kue tradisional Betawi yang terbuat dari tepung beras dan kelapa, menghasilkan cita rasa manis gurih yang khas. Proses pembuatannya cukup unik, yaitu dipukul saat masih panas untuk mendapatkan tekstur yang diinginkan. Kue ini dulunya sering menjadi hantaran dalam pernikahan Betawi, melambangkan harapan baik.

Ciri khas Kue Geplak adalah teksturnya yang padat namun lembut, serta rasa manis gurih dari kelapa parut. Bentuknya biasanya balok, memberikan tampilan yang sederhana namun elegan. Kue ini menawarkan cita rasa manis yang otentik dan memanjakan lidah.

Proses pembuatannya yang spesifik dan bahan-bahan yang mulai sulit ditemukan menjadikannya salah satu kue khas Betawi yang mulai langka. Anda akan jarang menemukan Kue Geplak di toko oleh-oleh atau pasar tradisional saat ini, menandakan urgensi pelestariannya.

Gabus Pucung, Keunikan Rasa Ikan Gabus Berkuah Hitam

Gabus Pucung adalah kuliner khas Betawi dengan bahan utama ikan gabus yang diolah dengan bumbu istimewa. Hidangan ini menggunakan bumbu keluak atau pucung yang memberikan warna hitam pekat pada kuahnya, mirip dengan rawon namun dengan ciri khas Betawi. Cita rasanya gurih dan kaya rempah, sangat menggugah selera.

Ciri khas Gabus Pucung adalah kuahnya yang hitam pekat, namun dengan tekstur yang lebih kental dibandingkan rawon. Rasa gurih ikan gabus berpadu sempurna dengan bumbu keluak yang kuat, menciptakan harmoni rasa yang unik. Hidangan ini adalah bukti kekayaan bumbu tradisional Betawi.

Hidangan ini kini semakin sulit ditemukan di restoran Betawi, bahkan di daerah asalnya. Ketersediaan ikan gabus dan bumbu pucung yang spesifik menjadi tantangan. Hal ini menjadikan Gabus Pucung sebagai salah satu kuliner khas Betawi yang mulai langka, dan Anda mungkin perlu mencari secara khusus untuk menikmatinya di tahun 2025.

Sayur Babanci, Sajian Rempah Kaya Tanpa Sayur

Sayur Babanci adalah hidangan khas Betawi yang memiliki pengaruh Tionghoa, menunjukkan perpaduan budaya yang kaya. Sayur ini menggunakan lebih dari 20 jenis rempah-rempah dalam proses pembuatannya, menghasilkan cita rasa yang sangat kompleks. Hidangan ini sering diolah dengan tambahan potongan daging sapi, menjadikannya lauk istimewa.

Ciri khas Sayur Babanci adalah kuah santannya yang kaya rempah dan rasanya yang kompleks. Nama "babanci" konon diambil dari sifat sayur ini yang tidak jelas kelaminnya, karena tidak ada sayur sama sekali di dalamnya. Hidangan ini sangat unik dan lezat, menjadi misteri sekaligus daya tarik.

Rempah-rempah yang digunakan untuk Sayur Babanci cukup langka dan sulit didapat di pasaran modern. Ketersediaan bahan yang tidak mudah ditemukan ini menjadikannya salah satu kuliner khas Betawi yang mulai langka. Anda akan sulit menjumpai Sayur Babanci karena bahan-bahannya yang tidak mudah ditemukan.

Kue Sengkulun, Kue Tradisional Bertekstur Kenyal

Kue Sengkulun adalah kue khas Betawi yang terbuat dari tepung ketan dan gula merah, memberikan rasa manis legit yang autentik. Kue ini memiliki tekstur lunak, kenyal, dan lembut, sangat memanjakan lidah. Permukaannya berbintil kasar, sekilas mirip dengan kue keranjang namun dengan karakteristik yang berbeda.

Ciri khas Kue Sengkulun adalah rasanya yang manis legit dari gula merah dan teksturnya yang kenyal. Tampilannya yang berbintil kasar membedakannya dari kue lain, memberikan identitas visual yang kuat. Kue ini menawarkan pengalaman rasa yang otentik dan tradisional.

Sayangnya, kue ini semakin sulit ditemukan di pasaran, baik di toko kue maupun pasar tradisional. Kurangnya minat generasi muda untuk melestarikan resep dan pembuatannya menjadikan Kue Sengkulun sebagai salah satu kue khas Betawi yang mulai langka. 

Roti Buaya, Simbol Kesetiaan dalam Adat Pernikahan Betawi

Roti Buaya adalah roti khas Betawi yang selalu hadir dalam upacara pernikahan adat Betawi, memiliki makna simbolis yang mendalam. Roti ini memiliki bentuk buaya yang melambangkan kesetiaan dalam perkawinan. Suku Betawi percaya bahwa buaya hanya kawin sekali dengan pasangannya, menjadikannya simbol cinta abadi.

Ciri khas Roti Buaya adalah bentuknya yang menyerupai buaya, seringkali dengan buaya kecil di punggungnya yang melambangkan keturunan. Rasanya umumnya manis atau tawar, tergantung variasi, namun nilai simbolisnya jauh lebih penting. Roti ini memiliki makna simbolis yang sangat kuat dalam adat Betawi, bukan sekadar makanan.

Roti ini kini hanya sering dijumpai dalam acara pernikahan Betawi, dan tidak banyak lagi ditemukan di pasar atau toko roti biasa. Pergeseran budaya dan kurangnya pembuat roti tradisional menjadikan Roti Buaya sebagai salah satu kuliner khas Betawi yang mulai langka. 

Bubur Jali-Jali, Kelezatan Serealia Pengganti Beras

Bubur Jali-Jali merupakan hidangan bubur khas Betawi yang menggunakan jali-jali sebagai bahan utama. Jali-jali adalah sejenis serealia yang dapat menjadi pengganti beras, memberikan tekstur dan rasa unik pada bubur. Bubur ini dimasak dengan santan dan gula aren, menciptakan perpaduan rasa manis gurih yang lezat.

Ciri khas bubur ini terletak pada tekstur jali-jali yang unik dan rasa manis gurih dari santan serta gula aren. Hidangan ini menawarkan cita rasa tradisional yang otentik dan sangat cocok sebagai sarapan atau camilan. Bubur Jali-Jali memberikan pengalaman kuliner yang berbeda dari bubur pada umumnya.

Sayangnya, jali-jali kini semakin sulit ditemukan di pasaran, menyebabkan Bubur Jali-Jali menjadi hidangan yang jarang dijumpai. Hal ini menjadikannya salah satu kuliner khas Betawi yang mulai langka dan memerlukan perhatian untuk dilestarikan agar tidak benar-benar menghilang.

Stup Tape, Adaptasi Manis dari Tanah Betawi

Stup Tape adalah camilan khas Betawi yang merupakan adaptasi dari hidangan Belanda, menunjukkan kekayaan akulturasi budaya. Makanan ini terbuat dari tape yang dimasak bersama gula pasir dan rempah-rempah pilihan. Rasanya manis dengan sentuhan rempah yang hangat, memberikan sensasi unik di lidah.

Ciri khas Stup Tape adalah tekstur tape yang lembut setelah dimasak dan kuah manis beraroma rempah yang kuat. Hidangan ini biasanya disajikan hangat, sangat cocok sebagai penghangat tubuh atau camilan sore. Stup Tape memberikan sensasi rasa yang unik dan menenangkan.

Tape, yang menjadi bahan utama untuk membuat Stup Tape Betawi, kini semakin langka digunakan. Faktor ini, ditambah dengan kurangnya minat generasi muda untuk membuatnya, menjadikan Stup Tape sebagai salah satu kuliner khas Betawi yang mulai langka. Anda akan kesulitan menemukan hidangan ini di tahun 2025.

Es Selendang Mayang, Jajanan Penyegar yang Terancam Punah

Es Selendang Mayang adalah jajanan tradisional Betawi yang sangat menyegarkan dan dulunya populer di kalangan masyarakat. Jajanan ini terbuat dari tepung sagu aren yang diolah menjadi adonan berwarna-warni cerah. Adonan tersebut kemudian disiram dengan kuah santan dan sirup manis, menciptakan kombinasi rasa yang sempurna.

Ciri khas Es Selendang Mayang adalah lapisan-lapisan adonan berwarna cerah yang menyerupai selendang, memberikan tampilan yang menarik. Rasanya manis, gurih, dan dingin, sangat cocok untuk melepas dahaga di tengah teriknya Jakarta. Jajanan ini adalah representasi dari kreativitas kuliner Betawi.

Namun, pedagang Es Selendang Mayang kini semakin jarang ditemui di jalanan Jakarta. Faktor ini, ditambah dengan proses pembuatannya yang membutuhkan ketelatenan, menjadikannya salah satu jajanan khas Betawi yang mulai langka. Anda akan kesulitan menemukan penjual Es Selendang Mayang di tahun 2025. 

Q&A Seputar Kuliner Khas Betawi yang Mulai Langka

Apa ciri khas dari kuliner Betawi yang membedakannya dengan kuliner daerah lain?

Kuliner Betawi memiliki ciri khas perpaduan budaya dari berbagai suku bangsa, seperti Melayu, Tionghoa, dan Arab. Ciri khas lain adalah penggunaan rempah yang kaya dan penggunaan santan yang kental, seperti pada Soto Betawi.

Mengapa kuliner Betawi seperti Sayur Babanci dan Sayur Besan bisa langka?

Kelangkaan ini disebabkan oleh berbagai faktor. Beberapa di antaranya adalah sulitnya mencari bahan baku utama yang langka, seperti terubuk dan rempah-rempah khusus. Selain itu, proses pembuatan yang rumit dan kurangnya minat generasi muda untuk melestarikannya juga menjadi penyebab.

Apakah Es Selendang Mayang masih bisa ditemukan di Jakarta?

Ya, Es Selendang Mayang masih bisa ditemukan. Namun, pedagangnya semakin jarang. Biasanya, jajanan ini muncul di festival kuliner atau acara-acara khusus.

Selain Roti Buaya, apa lagi jajanan Betawi yang sering hadir di acara pernikahan?

Ada beberapa jajanan lain, seperti Kue Geplak. Jajanan ini dahulu sering dijadikan hantaran dalam pernikahan Betawi.

Makanan Betawi apa yang paling terkenal dan masih mudah ditemukan hingga sekarang?

Soto Betawi, Nasi Uduk, dan Kerak Telor adalah beberapa makanan Betawi yang masih sangat populer dan mudah ditemukan. Hidangan ini telah menjadi ikon kuliner Jakarta. 

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |