Moo Deng Rayakan Ultah ke-1, Kebun Binatang Thailand Bikin Program Spesial untuk Penggemar

13 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta - Siapa yang kangen dengan Moo Deng? Kuda nil kerdil itu tak terasa akan berulang tahun ke-1 pada Juli 2025. Kebun Binatang Terbuka Khao Kheow Thailand telah menyiapkan program spesial untuk merayakan sang bintang.

Dalam program berjudul Cook for Moo Deng, para penggemar hewan itu diundang untuk menyingsingkan lengan baju dan membantu menyiapkan makan siangnya. Berlangsung dari 3 hingga 31 Juli 2025, program ini memberikan kesempatan kepada hanya dua keluarga yang beruntung setiap hari untuk bertemu langsung dengan keajaiban berlumpur itu.

Pengalaman dimulai pukul 08.30 pagi, ketika pengunjung bergabung dengan penjaga kebun binatang untuk mempelajari tentang nutrisi hewan sebelum memberi makan bayi kuda nil kerdil itu sendiri.

"Keluarga akan belajar cara merawatnya dengan benar dan merasakan sendiri betapa banyak pekerjaan yang dilakukan untuk membuatnya bahagia dan sehat," kata seorang juru bicara kebun binatang, dikutip dari The Thaiger, Kamis (3/7/2025). "Dan Moo Deng menyukai perhatian itu, dia benar-benar menjadi diva sekarang."

Moo Deng menjadi terkenal tahun lalu setelah rekaman menggemaskan langkah pertamanya yang goyah dan percikan air saat mandi menjadi viral di TikTok, mengumpulkan jutaan penayangan di seluruh platform. 

Slot Booking Laris Manis

Moncongnya yang berbentuk hati dan kecintaannya pada semangka mengubahnya menjadi ikon konservasi global, dengan penggemar dari jauh seperti Jepang dan Jerman yang mengirimkan hadiah dan surat. 

"Dia bintang kecil kami," kata seorang penjaga kebun binatang. "Kami kedatangan pengunjung dari luar negeri hanya untuk melihatnya, dia lebih besar dari kebanyakan influencer."

Kebun binatang berharap kampanye ini akan meningkatkan kesadaran tentang spesies yang terancam punah dan mendanai perawatan di masa mendatang. Hasil dari program ini, setelah dikurangi biaya, akan disalurkan ke Program Sponsorship Satwa Liar Khao Kheow.

Pemesanan dapat dilakukan melalui halaman Facebook Promosi Kebun Binatang Terbuka Khao Kheow. Namun, slot terjual lebih cepat daripada kuda nil di ladang semangka, Pattaya News melaporkan.

Seorang ibu setempat menyimpulkannya dengan sempurna, "Putri saya sudah membicarakan Moo Deng selama berminggu-minggu. Bertemu dengannya seperti bertemu Beyoncé, tetapi lebih basah."

Thailand Klaim Moo Deng Diperlakukan Baik

Sementara itu, mengutip Bangkok Post, Kementerian Sumber Daya Alam Thailand menolak tudingan kelompok hak asasi hewan asing, seperti PETA dan Born Free, bahwa Thailand secara tidak etis mengeksploitasi Moo Deng demi keuntungan finansial. Pihak kementerian mengatakan pada Selasa, 25 Februari 2025, bahwa perawatan yang diberikan kepada kuda nil muda tersebut sepenuhnya memenuhi standar internasional.

Kementerian membela direktur kebun binatang dengan mengatakan bahwa kebun binatang tersebut mematuhi semua standar kesejahteraan hewan internasional. Ia mengundang kedua kelompok tersebut untuk berkunjung dan memastikan sendiri betapa baik perawatan satwa di kebun binatang tersebut. "Klaim mereka dapat berdampak negatif terhadap pariwisata," katanya.

Sebelumnya, secara terbuka, PETA mengritik pihak kebun binatang tersebut. "Khaow Kheow Open Zoo mengklaim untuk membiakkan hewan dalam penangkaran untuk konservasi, tetapi mari kita jujur, bisnis ini membiakkan hewan jauh dari rumah mereka dan memenjarakan mereka demi keuntungan," kata PETA, dikutip dari The Thaiger, Selasa, 25 Februari 2025.

Kritik Aktivis Hak Hewan pada Kebun Binatang Habitat Moo Deng

Menurut PETA, kuda nil kerdil yang terancam punah di alam liar secara alami adalah hewan yang tertutup dan nokturnal alias aktif di malam hari. Mereka biasanya menghabiskan hari-hari dengan bersembunyi di sungai dan hanya keluar pada malam hari untuk mencari makan.

Tapi di kebun binatang itu, pengunjung bisa menyaksikan Moo Deng beraktivitas di siang hari. Sejumlah pengunjung bahkan melempar benda atau membuat suara keras untuk memprovokasi hewan tersebut. Pihak kebun binatang sampai memasang CCTV dan membatasi pengunjung untuk melindungi Moo Deng dari mereka, tapi hal itu dinilai organisasi kesejahteraan hewan tak cukup.   

Selain PETA, organisasi Born Free juga melontarkan kritik pedas. Chris Lewis, Manajer Riset dan Kebijakan Penangkaran Born Free, mengkritik peran Moo Deng dalam meningkatkan pendapatan kebun binatang.

"Sungguh menyedihkan bahwa Moo Deng terus digunakan sebagai alat untuk meningkatkan profil dan pendapatan kebun binatang tempat dia ditahan. Popularitas hewan 'selebriti' baik secara online maupun langsung sangat memprihatinkan bagi Born Free, terutama karena dampak negatifnya pada kesejahteraan hewan liar ini," katanya.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |