Misi Penting JMFW 2026, Targetkan Jadi Penentu Arah Modest Fashion Indonesia

2 months ago 83

Liputan6.com, Jakarta - Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2026 resmi diluncurkan pada Selasa, 12 Agustus 2025, di Balai Kartini, Jakarta. Peluncuran itu menandai dimulainya rangkaian kegiatan pengembangan ekosistem fesyen nasional yang berdaya saing global.

Pada tahun ini, JMFW 2026 mengangkat tema Essential Lab. Maknanya, JMFW 2026 menjadi laboratorium fesyen dalam menentukan arah modest fashion Indonesia.

"Layaknya laboratorium medis yang menjadi rujukan untuk menentukan kondisi kesehatan, JMFW berfungsi sebagai laboratorium fesyen untuk memetakan arah gaya berpakaian masa depan," ujar Menteri Perdagangan Budi Santoso dalam peluncuran, dikutip dari rilis yang diterima Lifestyle Liputan6.com, Rabu (13/8/2025).

Pria yang akrab disapa Busan itu menyatakan lewat JMFW, pihaknya ingin menampilkan tren modest fashion masa depan sekaligus membangun ekosistsm fesyen nasional yang kuat dan terintegrasi. 

"Kalau kita sudah mengetahui trennya, masyarakat akan lebih tertarik untuk memakainya. Dengan begitu, industri tekstil kita berkembang, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tumbuh, dan daya beli masyarakat meningkat," kata Busan.

Mendag Busan menjelaskan, perbedaan utama JMFW 2026 terletak pada lokasi penyelenggaraan serta tema yang diusung. "Selain tempat, fokus kami yaitu ingin membangun ekosistem. Jadi, kalau ekosistemnya sudah berjalan, semuanya bisa bergerak," katanya.

Rangkaian Acara JMFW 2026

Puncak acara JMFW 2026 akan digelar pada 6--9 November 2025 di Kartika Expo Balai Kartini, Jakarta. Rangkaian kegiatan pada puncak acara akan mencakup 12 parade gelaran busana, pameran dagang (trade show), gelar wicara (talkshow), penjajakan bisnis (business matching), hingga acara penghargaan (award show).

Akan hadir lebih dari 100 desainer, lebih dari 1.000 koleksi jenama, dan menargetkan 8.000 pengunjung selama empat hari kegiatan. Mendag Busan mengatakan JMFW 2026 dapat memperluas konektivitas antara pelaku UMKM fesyen dan pasar global melalui skema business matching yang difasilitasi oleh perwakilan perdagangan (perwadag) RI yang berada di luar negeri.

"Kemendag memiliki 46 perwadag di 33 negara yang bertugas menjual produk Indonesia, termasuk produk fesyen. Kami memiliki program business matching yang sampai sekarang sudah memfasilitasi kurang lebih 800 UMKM dengan total potensi transaksi mencapai USD 90,04 juta," ujarnya.

Peluncuran JMFW 2026 dihadiri duta besar negara sahabat untuk Indonesia, di antaranya Dubes Uni Emirat Arab Abdulla Salem Aldhaheri, Dubes Pakistan Zahid Hafeez Chaudhri, Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Pengembangan Ekspor KADIN Juan Permata Adoe, serta perwakilan dari kementerian, lembaga, asosiasi, pelaku usaha, desainer, dan komunitas fesyen.

Target Transaksi Selama JMFW 2026

State of the Global Islamic Economy (SGIE) Report 2024/2025 mencatat, Indonesia menempati peringkat pertama di sektor modest fashion mengungguli Malaysia, Italia, Turki, dan Singapura. Capaian ini adalah perubahan signifikan karena di periode sebelumnya (2023/2024) Indonesia ada di peringkat ketiga.

Pencapaian tersebut bukan hanya didasarkan pada volume ekonomi, tetapi juga aspek kesadaran (awareness). Indonesia dinilai unggul dalam penciptaan ekosistem modest fashion nasional yang mencakup regulasi, fasilitasi pemerintah terhadap pengusaha, keberadaan beberapa kegiatan modest fashion skala besar, serta banyaknya pengusaha Indonesia yang mengikuti gelaran fesyen taraf internasional.

Khusus untuk gelaran ini, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi mampu meraih potensi transaksi USD 10 juta. Ia berharap, capaian aktual bisa melampaui angka capaian sebelumnya seiring dengan semakin luasnya partisipasi dan jangkauan JMFW.

"Harapannya, capaian tahun ini bisa lebih dari capaian tahun sebelumnya," kata Puntodewi.

Apresiasi dari Jenama Lokal

Sejak pertama kali diluncurkan pada 2021, JMFW terus mencatat capaian positif. Pada 2024, JMFW berhasil menghadirkan lebih dari 239 jenama lokal yang menampilkan lebih dari 1.000 koleksi modest fashion.

JMFW 2025 juga sukses mencatatkan potensi transaksi sebesar USD 20,40 juta, melampaui target awal yang ditetapkan sebesar USD 3 juta. Menurut Puntodewi, pemilihan lokasi JMFW 2026 di Balai Kartini menjadi salah satu strategi meningkatkan aksesibilitas dan partisipasi para pemangku kepentingan.

"Pemilihan lokasi karena pertimbangan strategis di jantung kota, sehingga dapat terjangkau semua pihak untuk berkolaborasi dan menyukseskan JMFW," jelas Puntodewi.

Dalam sesi Bincang Asik (BISIK), jenama Arabelle Scarf mewakili pelaku usaha modest fashion mengapresiasi peran JMFW membuka akses lebih luas bagi pelaku UMKM daerah. Ia menyebutkan, melalui fasilitasi dari Kemendag, Arabelle Scarf berkesempatan mengikuti berbagai pameran berskala nasional dan internasional seperti Handarty di Korea Selatan, Jogja Fashion Week, dan sejumlah pameran lainnya.

"Fasilitasi dari Kemendag benar-benar terasa, tidak hanya bagi pelaku usaha di kota-kota besar, tetapi juga bagi kami yang berasal dari daerah kecil," ungkap Syifa, perwakilan jenama itu.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |