Menteri Kehutanan Apresiasi dan Mengundang Tim Evakuasi Pendaki Brasil di Gunung Rinjani ke Jakarta

4 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Tim gabungan evakuasi pendaki Brasil, Juliana Marnis yang mengalami musibah di Taman Nasional (TN) Gunung Rinjani mendapat banyak apresiasi positif dari berbagai pihak, termasuk Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni. Menhut bahkan mengundang secara khusus tim gabungan evakuasi ke Jakarta pada Selasa, 1 Juli 2025.

Menhut Raja Juli Antoni mewakili institusi pemerintah dalam hal ini Kementerian Kehutanan, (Kemenhut) menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh tim yang terlibat. "Saya secara tulus, dari lubuk hati yang paling dalam, saya atas nama pribadi dan juga kementerian, mengucapkan rasa terima kasih," kata Menhut dalam siaran pers resmi Kemenhut, Selasa.

Pada kesempatan ini juga, Menhut memberikan apresiasi penghargaan kepada perwakilan tim gabungan yang telah terlibat dalam proses evakuasi. Apresiasi diberikan kepada antara lain:

1. Muhamad Hariyadi, Kepala Kantor SAR Mataram;

2. Khafid As’Adi, Kantor SAR Mataram;

3. I Gede Lanus, Kantor SAR Mataram;

4. Samsul Padli, Unit SAR Lombok Timur;

5. Gunawan Qausari, Damkar Lombok Timur;

6. Muhammad Saopil Amri, Unit SAR Lombok Timur;

7. Randi Paozan, Unit SAR Lombok Timur;

8. Rio Pratama, Unit SAR Lombok Timur;

9. Brigadir Harial Anugrah, Brimob KOMPI 3 Yon B NTB;

10. Maulana Ikhwannul Hakim, BPBD Lotim;

11. Abdul Haris Agam, Rinjani Squad;

12. Herna Hadi Prasetyo/Tyo, Rinjani Squad;

13. Hardiyansah, LORAC;

14. Haryadi Gustio Syafly, Balai TN Gunung Rinjani; dan

15. Mustiadi, EMHC.

Menhut Tegaskan Ada Peningkatan SOP

Menhut kemudian menyampaikan bahwa musibah di Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat (NTB) memberikan pelajaran yaitu rasa kemanusiaan dapat mengatasi perbedaan suku, agama, kewarganegaraan, serta dapat mengalahkan rintangan. Menurut Menhut, kolaborasi dan kerelawanan sangat relevan untuk mengatasi berbagai persoalan dalam kebencanaan.

Menhut juga menegaskan bahwa akan ada peningkatan Standard Operating Procedure (SOP) dalam aktivitas wisata minat khusus, seperti pendakian di Kawasan konservasi untuk meminimalisir kejadian yang tidak diharapkan.

"Saya tidak ingin berbisnis dengan nyawa manusia, salah satunya yang memungkinkan untuk kita meminimalisir agar tidak lagi terjadi adalah memperketat SOP pendakian kita, dan memperbaiki sarana dan prasarana kita," terang Menhut,

"Soal kerja sama sekali lagi kita akan tingkatkan dengan Basarnas dengan kelompok relawan, kepolisian, pemerintah daerah setempat dan stakeholder lain," sambungnya. Menhut mengingatkan kembali kepada seluruh jajarannya di Kemenhut untuk memperketat SOP aktivitas di kawasan konservasi.

Ucapan Duka Cita dari Kemenhut

"Taman Nasional ada dalam otoritas kita, maka tentu Kementerian Kehutanan punya tanggung jawab moral yang paling besar, oleh karena itu saya instruksikan agar kita bersama-sama di internal untuk memperbaiki SOP pendakian kita," perintah Menhut ke jajarannya,” tutup Menhut.

Kementerian Kehutanan (Kemenhut) seebelumnya menyampaikan belasungkawa dan duka cita atas meninggalnya turis Brasil JDSP yang jatuh ke jurang di jalur menuju puncak Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Tim gabungan telah berhasil mengevakuasi jenazah JDSP (27) yang ditemukan pada Selasa, 24 Juni 2025 pada kedalaman 600 meter menuju Lost Know Position (LKP).

"Atas nama Kementerian Kehutanan kami menyampaikan belasungkawa dan dukacita yang mendalam atas meninggalnya JDSP pendaki asal Brasil. Kami juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh tim gabungan yang telah bekerja keras di lapangan," kata Dirjen KSDAE Satyawan Pudyatmoko, dalam keterangannya, Kamis, 26 Juni 2025 di laman resmi Kemenhut.

Perbaikan Sarana dan Prasarana di Rinjani

Evakuasi sendiri telah dilakukan secara maksimal dengan berbagai upaya mulai dari teknik turun tebing hingga percobaan penerbangan helikopter. Namun dalam proses evakuasi Tim SAR Gabungan sempat mengalami kendala mulai dari medan yang sulit hingga cuaca badai yang kerap terjadi.

"Meski sempat mengalami kendala karena cuaca dan kondisi medan yang sulit, namun proses evakuasi dilakukan secara maksimal dan Alhamdulillah proses evakuasi akhirnya selesai dilakukan," jelasnya.

Berdasarkan laporan dari Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Yarman, korban berhasil diangkat dari dasar jurang pada pukul 13.51 Wita. Jenazah koran lantas dibawa ke Resort Sembalun untuk diserahkan kepada pihak keluarga dan selanjutnya dibawa ke RS Bhayangkara Polda NTB.

Satyawan pun mengajak para pendaki untuk mengedepankan keselamatan dan menyiapkan kelengkapan dalam proses pendakian. Kemenhut sendiri disebut akan terus melakukan perbaikan sarana dan prasarana. "Kepada para pendaki mohon untuk berhati-hati dalam mendaki, utamakan keselamatan, safety first," ujar Satyawan.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |