Mengenal Tangkahan yang Muncul di Potret Langka Nicholas Saputra, Surga Tersembunyi yang Sesungguhnya

1 week ago 31

Liputan6.com, Jakarta - Membagikan potret diri bukanlah sesuatu yang biasa dilakukan aktor Nicholas Saputra di akun Instagram-nya. Maka, saat ia melakukannya pada Rabu (21/5/2025), gelombang atensi publik langsung menerjang deras.

Foto yang dimaksud diambil di sebuah sungai di Tangkahan, Sumatra Utara. Dari kejauhan, Nicholas terlihat bertelanjang dada sambil menatap ke atas, sedangkan bagian pinggang ke bawah tertutupi air sungai.

Sang aktor sebenarnya pernah membagikan foto dirinya di Instagram, yaitu saat Pemilu 2019. Saat itu, ia berpose memperlihatkan jari kelingkingnya yang sudah dicelupi tinta warna biru sebagai tanda sudah melaksanakan hak pilihnya di Pemilu dan Pilpres. Namun, unggahan itu hanya bertahan sehari sebelum dihapus olehnya.

Belum diketahui apakah unggahan langkanya di Tangkahan kali ini akan dihapus juga atau tidak. Yang jelas, pria yang biasa disapa Nico ini hanya menuliskan  "2015 recreate #tangkahan," sebagai keterangan, yang mengisyaratkan dirinya permah ke tempat tersebut pada 2015. 

Berbagai Spot Menarik di Tangkahan

Tangkahan sendiri termasuk dalam kawasan Ekowisata Tangkahan, tepatnya di Desa Namo Sialang, Kecamatan Batang Serangan, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara. Di kawasan ini, banyak spot menarik yang asyik dikunjungi.

Melansir kanal Regional Liputan6.com, 1 Februari 2025, di Desa Namo Sialang, terdapat satu lokasi menginap bagi wisatawan yang suka berkemah menggunakan tenda, yaitu Tangkahan Camp. Harga paket menginap untuk setiap tenda per malamnya bervariasi, mulai dari Rp180 ribu hingga Rp440 ribu.

Seorang pemandu wisata di Tangkahan Camp, Dian Gunawan, mengatakan, Ekowisata Tangkahan sudah cukup dikenal dunia. Banyak wisatawan dari luar negeri yang berkunjung ke sana.

"Kalau hari libur, ramai. Kalau hari-hari biasa, ada juga, tapi banyak bule (wisatawan asing), dari berbagai negara berkunjung ke sini (Tangkahan)," ungkapnya.

Jika wisatawan ingin sekadar menikmati suasa alam di pinggiran Sungai Batang Serangan, mereka bisa menginap dengan cara berkemah di Tangkahan Camp, atau tempat lainnya yang berlokasi di kawasan itu.

Atraksi Wisata di Tangkahan

Wisatawan bisa beraktivitas di kawasan tersebut dengan memesan paket atraksi yang beragam, seperti rafting, memandikan gajah, dan jelajah hutan.

"Harganya juga bervariasi, tergantung jenis dan banyaknya program kegiatan yang ingin dilaksanakan. Per orang dengan harga mulai dari Rp75 ribu hingga Rp500 ribu per paket kegiatan," Dian menuturkan.

Mengenai spot menarik yang dapat dikunjungi saat melakukan jelajah hutan kawasan Ekowisata Tangkahan, ia menyebut Goa Kalong, Air Panas Skucip, Air Terjun Namo Tangkahan, dan kawasan hutan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL).

Seorang wisatawan, Stepanus, mengakui bahwa Ekowisata Tangkahan merupakan salah satu wisata favoritnya saat berkunjung ke Langkat. Suasana tenang dengan pemandangan hijau, serta banyak spot menarik membuatnya sering berwisata ke Tangkahan.

"Apalagi, tidak jauh dari Medan. Naik mobil, bareng teman-teman, enak menginap di sini (Tangkahan)," ucap warga Medan itu. Disebutkan Stepanus, dari Medan ke Tangkahan bisa lewat tol, masuk Gerbang Tol Helvetia keluar Gerbang Tol Stabat, dengan total perjalanan sekitar tiga jam. 

Nico dan Ekowisata Tangkahan

Di masa Pandemi COVID-19, Nico sempat berbagi cerita tentang pengaruh pandemi terhadap ekowisata Tangkahan yang saat itu terpaksa harus tutup sementara.

"Ini berdampak sangat luas ke sisi ekonomi masyarakat, biasanya mereka jadi guide, berjualan, mereka membuat warung, tapi sudah hampir dua bulan wisatawan luar atau dalam negeri tidak bisa datang karena COVID-19," kata Nico dalam webminar Konekin, 4 Mei 2020, mengutip kanal Health Liputan6.com.

Nicholas dan rekan-rekan pecinta alam melihat hal ini akan bertambah buruk jika terus terjadi hingga beberapa bulan ke depan. Untuk itu, ia sempat membuka donasi untuk membantu masyarakat Tangkahan.

Terlebih, ekowisata ini dikelola langsung oleh masyarakat lokal bukan platform besar. Menurut pemeran Rangga dalam film AADC? ini, masyarakat di tepian hutan merupakan kunci agar hutan bisa lestari.

Pengalangan dana ini juga membantu para pawang gajah di Aceh. Mereka memiliki tugas penting untuk berpatroli melindungi gajah dari pemburu, serta menghalau gajah untuk tidak masuk ke pemukiman warga.

Foto Pilihan

Pengunjung membaca salah satu koleksi buku di Perpustakaan Jakarta dan Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin di Pusat Kesenian Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Sabtu (17/5/2025). (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |