Liputan6.com, Jakarta - Wisatawan yang terbang dari Thailand akan segera dikenakan pajak bandara yang lebih tinggi. Para pejabat setempat disebut bakal menaikkan Biaya Layanan Penumpang (PSC) untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun.
Melansir The Thaiger, Jumat (1/8/2025), Otoritas Penerbangan Sipil Thailand (CAAT) mengonfirmasi bahwa mereka berharap dapat memutuskan usulan kenaikan tersebut pada Oktober 2025, dengan potensi kenaikan hingga 100 baht (sekitar Rp50 ribuan) per penumpang internasional.
Jika disetujui, kenaikan tersebut dapat menghasilkan tambahan 3 miliar baht per tahun untuk Bandara Thailand (AoT). Direktur CAAT, Manat Chawanaprayoon, mengatakan bahwa tarif saat ini, yakni sebesar 730 baht (sekitar Rp367 ribu) untuk keberangkatan internasional, sudah ketinggalan zaman.
Angka itu, klaimnya, tidak lagi mencerminkan biaya riil operasional dan pemeliharaan bandara-bandara Thailand. "Kami sedang mempelajari kelayakan dan perlunya peningkatan AoT. Dibandingkan Bandara Changi Singapura, yang mengenakan biaya sekitar 1.400 hingga 1.500 baht (sekitar Rp705 ribu─Rp755 ribu), harga kami jauh lebih rendah," sebut dia.
Belum Final
Manat menambahkan bahwa ambisi Thailand untuk jadi pusat penerbangan regional bergantung pada upaya menutup kesenjangan pendapatan tersebut dan melakukan peningkatan infrastruktur vital. Meski peningkatan pastinya belum final, kedua lembaga akan menyelesaikan studi bersama pada Oktober mendatang sebelum mengajukan proposal pada Dewan Penerbangan Sipil Thailand (CAB).
CAAT juga mengonfirmasi akan mengusulkan kenaikan PSC terpisah sebesar lima baht (sekitar Rp2,5 ribu), yang sudah dalam peninjauan, walau keputusan tersebut tertunda karena masalah kuorum CAB. Anggota dewan baru diperkirakan akan segera ditunjuk, sehingga proses dapat dilanjutkan.
Rencana tersebut mungkin juga mencakup pengenalan biaya untuk penumpang transit dan transfer yang saat ini dikecualikan, meski AoT harus memberi data pendukung yang membandingkan praktik di bandara internasional serupa.
Plt Presiden AoT, Paweena Jariyathitipong, menekankan bahwa PSC harus mencerminkan biaya layanan yang sebenarnya, sebuah poin yang telah diperjuangkan AoT selama lebih dari lima tahun. "Kami membutuhkan pendanaan berkelanjutan untuk mendukung operasional dan pengembangan di masa mendatang."
Kartu Kedatangan Digital
Bangkok Post melaporkan bahwa meski terdapat perbedaan biaya manajemen di keenam bandaranya, AoT berencana menerapkan tarif PSC yang seragam demi konsistensi.
Walau kenaikan lima baht yang lebih kecil akan menghasilkan sekitar 200 hingga 300 juta baht, kenaikan penuh sebesar 100 baht akan jadi pengubah permainan. Dana itu disebut akan "membawa struktur biaya AoT lebih dekat ke standar global dan membuka miliaran dolar untuk peningkatan di masa mendatang."
Sebelumnya, Thailand telah mewajibkan pengisian Kartu Kedatangan Digital (TDAC) mulai 1 Mei 2025. Pemberlakuannya menggantikan kartu kedatangan kertas TM6 lama yang biasa diisi para pelancong saat memasuki negara tersebut.
Pada hari yang sama saat sistem TDAC mulai aktif, situs web palsu terlihat berpura-pura jadi pihak ketiga penyedia kartu kedatangan digital tersebut, melansir Says, 2 Mei 2025. Sekilas, situs web tersebut tampak sah, tapi mengenakan biaya pemrosesan sebesar 10 dolar Amerika Serikat (AS), atau sekitar Rp166 ribu, pada wisatawan, padahal TDAC yang asli sepenuhnya gratis.
Waspada Penipuan
Menurut Bangkok Post, situs palsu tersebut telah menipu wisatawan yang mungkin tidak tahu apa-apa. Menghindari itu, pelancong diminta hanya mengisi rincian data mereka di situs web resmi TDAC. Setelah itu, mereka akan menerima email yang dapat ditunjukkan saat tiba di negara tersebut.
Menanggapi kebingungan tentang batas waktu pengajuan, Biro Imigrasi Thailand mengklarifikasi, pengajuan dapat diajukan dalam jangka waktu tiga hari sebelum kedatangan, tapi tidak sebelumnya. Beberapa laporan sebelumnya mengatakan bahwa pengajuan harus dilakukan setidaknya tiga hari sebelum kedatangan.
"Sistemnya sudah sepenuhnya siap, dan langkah-langkah alternatif sudah disiapkan untuk memastikan kelancaran operasional. Selama tahap awal, wisatawan yang mengalami masalah dapat menggunakan formulir imigrasi kertas untuk sementara," kata Kementerian Pariwisata dan Olahraga Thailand. Tersedia pula terminal komputer di Imigrasi Bandara Suvarnabhumi bagi wisatawan yang perlu mengisi formulir TDAC saat mereka tiba.