Kuliner Nostalgia dari Masa ke Masa di Kampoeng Legenda

2 months ago 94

Liputan6.com, Jakarta - Kampoeng Legenda kembali digelar di Mal Ciputra Jakarta pada 13─24 Agustus 2025. Dekorasi tahun ini, yang menandai 10 tahun penyelenggaraan event kuliner tersebut, bertema "Kampung Halaman," menampilkan ciri khas rumah pedesaan di Indonesia.

General Manager Mal Ciputra Jakarta, Ferry Irianto, mengatakan melalui rilis pada Lifestyle Liputan6.com, Kamis, 14 Agustus 2025, "Selama 10 tahun, kami konsisten menyelenggarakan Kampoeng Legenda dengan semangat untuk melestarikan dan mengenalkan kekayaan kuliner Nusantara yang tidak pernah pudar."

Lebih dari 40 tenant kuliner hadir, mulai dari yang sudah berdiri sejak 1918 hingga pendatang baru yang tengah mencuri perhatian. Dari Wingko Babat Kelapa Hijau Surabaya (1918) hingga Bolosego Jogjakarta (2020), semua menyediakan rasa yang membuat pengunjung bernostalgia.

Tenant lainnya adalah Asda Bebek Sinjay Asli Bangkalan Madura (2000), Nasi Pedas bali Made non halal, Nasgor Babat Semar Semarang, Nasi Ayam Semarang Bu Lani, Nasi Uduk & Ulam Haji Yoyo (1952), Gudeg Yu Djum Yogjakarta (1950), dan Toko OEN Semarang (1936).

Kabupaten Jombang, Jawa Timur dikenal banyak memiliki warisan kuliner yang melegenda. Salah satunya yang terkenal adalah Warung Merah Nasi Kikil milik Siti Munazila yang berada di Desa Mojosongo, Kecamatan Diwek, Jombang.

Kuliner Legendaris yang Membawa Kenangan

Juga, ada Pondok Patin Bakar Banjarmasin (2011), Kepala Manyung Bu Fat Semarang (1969), Sate Klathak Pak Pong – Yogjakarta (1960), Bolosego Jogjakarta (2020), Mie Kocok Bandung Marika, Ayam Goreng Warung Doyong Bogor (1972), Soto Ayam Ambengan Cak Arto Surabaya, serta Sate Bawah Pohon Bali non-halal (1997).

Babi Guling Karya Rebo Bali (1993), Warung Ce Makanan Khas NTT, Sate Padang Ajo Ramon (1986), Nasi Krawu Bu Tiban Gresik (1979), Tahu Petis Yudhistira (2006), Apem Beras & Carabikang Bu Siti Pasar Ngasem Yogjakarta (1957), dan Wingko Babat Kelapa Hijau Surabaya (1918) pun melengkapi daftar.

Tidak ketinggalan, Otak-otak Ase Goldfinch Bangka (2006), Nasi Pindang Kudus Gajahmada Semarang (1987), Kwetiau Medan Alkap Jakarta (1970), dan Cuanki Bandung Mang Udin. Setiap tenant di acara ini punya cerita dan rasa yang membuatnya istimewa, jadi saksi perjalanan kuliner Nusantara dari masa ke masa. 

Perjalanan 10 Tahun Kampoeng Legenda

CEO JIISCOMM, Febryanto Rachmat, menyebut, "Kampoeng Legenda telah berdampak positif, tidak hanya bagi pelaku bisnis kuliner, tapi juga pengembangan budaya kuliner Indonesia secara luas."

Menyambung, Deputi Bidang Kreativitas Budaya dan Desain Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Yuke Sri Rahayu, mengatakan, event ini memberi ruang ekspresi kreatif dan peluang ekonomi bagi pelaku industri kreatif kuliner.

Kampoeng Legenda bukan sekadar tempat berburu makanan enak, tapi juga wadah melestarikan warisan kuliner Indonesia. "Inilah saatnya kita bahu-membahu menjadikan ekonomi kreatif sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional, yang digerakkan talenta lokal serta warisan kuliner lokal," imbuh Yuke.

"Kami sampaikan apresiasi pada Mal Ciputra Jakarta dan JIISCOMM sebagai penyelenggara Kampoeng Legenda yang telah konsisten menghadirkan festival kuliner khas Indonesia selama satu dekade."

Mendukung UMKM Kuliner

Yuke mengatakan, "Kami mendukung penuh Kampoeng Legenda sebagai event yang memberi ruang ekspresi kreatif dan membuka peluang ekonomi dan memperluas jaringan bagi penggiat ekonomi kreatif Tanah Air."

Kampoeng Legenda juga jadi wadah bagi para pelaku UMKM kuliner untuk berkembang, sekaligus memperkenalkan cita rasa asli Indonesia pada publik. Di acara ini, pengunjung diajak menikmati sajian dengan suasana nyaman bertema kampung halaman, sambil mengenal sejarah dan cerita di balik setiap hidangan.

Perayaan ini menghadirkan pengalaman kuliner yang lengkap, dari makanan berat hingga jajanan tradisional dan minuman khas Nusantara, sehingga setiap pengunjung dapat merasakan perjalanan rasa dari berbagai daerah, sekaligus mengapresiasi usaha para penjual kuliner lokal.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |