Liputan6.com, Jakarta - Kehadiran turis asing ternyata tetap diperlukan, bahkan di negara setertutup Korea Utara. Pemerintahan Kim Jong Un mencari cara untuk bisa menarik kunjungan dari luar negeri. Terbaru, mereka membuka zona wisata pantai berskala besar di wilayah timur.
Menurut media pemerintah setempat, dikutip dari Korea Times, Rabu (2/7/2025), kawasan wisata pantai Wonsan Kalma resmi dibuka untuk umum pada Selasa, 1 Juli 2025. Tempat itu, menurut Kantor Berita Pusat Korea (KCNA), menarik banyak pengunjung dari berbagai tempat, termasuk Pyongyang dan Provinsi Hamgyong Utara.
Pekan lalu saat merayakan penyelesaian pembangunan resor pantai tersebut, Kim Jong Un menyebutnya sebagai salah satu prestasi terbesar negara tersebut tahun ini. "Saat banyak pekerja dari negara tersebut bercita-cita melakukan perjalanan ke objek wisata yang luar biasa, yang tak tertandingi di dunia, banyak tamu mengunjungi zona tersebut pada hari pertama layanannya," kata KCNA.
Media pemerintah Korea Utara sebelumnya menggambarkan resor pantai itu sebagai tempat menginap dengan hotel dan hostel yang mampu menampung hampir 20 ribu tamu, baik domestik maupun asing. Resor itu dilengkapi fasilitas untuk berenang di laut, olahraga dan rekreasi, serta layanan katering komersial dan publik.
Turis Rusia Disebut Akan Berkunjung Pertama Kali
Korea Utara diperkirakan akan membuka tempat wisata itu untuk tamu asing bulan ini. Kantor berita Rusia Tass melaporkan sekelompok wisatawan Rusia akan mengunjungi zona wisata Wonsan Kalma untuk pertama kalinya pada 7 Juli 2025.
Kementerian Unifikasi Korea Selatan mengatakan, jumlah wisatawan asing yang mengunjungi daerah itu mungkin tidak memenuhi harapan Korea Utara karena transportasinya yang buruk. Menurut kementerian, hingga 170 wisatawan asing kemungkinan akan mengunjungi zona itu setiap hari, mengingat rute penerbangan yang menghubungkan Pyongyang dan kota Vladivostok di Rusia timur terbatas.
Proyek yang dimulai pada 2014 itu selesai setelah pembangunannya dihentikan karena kekurangan material yang disebabkan sanksi internasional dan merebaknya COVID-19 pada awal 2020. Sementara, mengutip BBC, Wonsan merupakan tempat banyak elit Korea Utara mendirikan vila pribadinya, termasuk Kim Jong Un.
Selain itu, tempat tersebut juga pernahjadi tempat uji coba rudal. Hal itu jadi poin lain yang selalu dibangga-banggakan rezim Kim Jong Un selama memerintah, selain program senjata nuklirnya.
Pariwisata Dinilai Jadi Ladang Uang
Beberapa pengamat mengatakan ini adalah cara mudah bagi Pyongyang untuk mendapatkan uang. Sementara turis asing diizinkan masuk, rombongan tur sebagian besar cenderung datang dari Tiongkok dan Rusia, negara-negara yang telah lama menjalin hubungan persahabatan dengan Pyongyang.
"Saya berharap ini mungkin menandakan pembukaan kembali yang lebih luas untuk pariwisata internasional, tapi sayangnya, itu tampaknya tidak terjadi untuk saat ini," Rowan Beard, salah satu pendiri Young Pioneer Tours, mengatakan pada BBC.
Pariwisata dari luar negeri terpukul selama pandemi COVID-19, dengan Korut menutup perbatasannya pada awal 2020. Negara itu tidak mengurangi pembatasan hingga pertengahan 2023 dan menyambut pengunjung Rusia setahun kemudian.
Negara itu dibuka untuk lebih banyak pengunjung Barat pada Februari 2025, ketika turis dari Inggris, Prancis, Jerman, dan Australia berkendara melintasi perbatasan dari Tiongkok. Namun, Korea Utara tiba-tiba menghentikan pariwisata beberapa minggu kemudian tanpa mengatakan alasannya.
Ditanggapi Pro Kontra
Beberapa agen tur skeptis dengan daya tarik Wonsan bagi orang asing. "Tidak mungkin Wonsan menjadi daya tarik utama bagi sebagian besar wisatawan Barat," kata Beard. "Situs-situs utama seperti Pyongyang, DMZ, dan landmark brutalist atau komunis lainnya akan terus menjadi sorotan utama bagi pengunjung internasional begitu pariwisata yang lebih luas kembali dibuka."
Namun, Elliott Davies, direktur Uri Tours, mengatakan Korea Utara memiliki "daya tarik khusus" bagi wisatawan yang tertarik pada destinasi yang tidak konvensional. "Sangat menarik untuk merasakan sesuatu yang familier seperti resor pantai yang dibentuk dalam konteks budaya unik Korea Utara."
KCNA menggambarkan pembangunan Wonsan sebagai "peristiwa besar dan menguntungkan bagi seluruh negeri" dan menyebutnya "pendahuluan era baru" dalam pariwisata.
Kim Jong Un menghadiri upacara untuk merayakan penyelesaiannya pada 24 Juni 2025, ditemani putrinya, Kim Ju Ae, dan istrinya, Ri Sol Ju. Ini menandai penampilan publik pertama Ri sejak acara Tahun Baru. Duta Besar Rusia Alexander Matsegora dan staf kedutaan juga hadir.