Kandungan Gula Susu Kental Manis: Apa yang Perlu Kamu Tahu?

13 hours ago 9

Liputan6.com, Jakarta - Kandungan gula susu kental manis masih jadi salah satu topik yang diperdebatkan oleh masyarakat. Meskipun susu kental manis atau SKM sendiri sudah bukan produk yang asing lagi karena sering digunakan sebagai topping makanan dan minuman, tapi banyak yang masih mempertanyakan seperti apa sebenarnya kandungan gula yang terkandung di dalamnya.

Banyak pendapat yang menyatakan kalau SKM bukan susu, namun hanya sebatas minuman berkadar gula tinggi saja. Benarkah demikian? Secara umum, SKM memang memiliki kandungan gula, tapi bukan berarti semua produk SKM memiliki komposisi yang sama. Yuk, kupas tuntas fakta kandungan gula susu kental manis lewat artikel ini agar tidak salah pilih produk yang tepat untuk keluarga!

Apa Itu Susu Kental Manis Menurut BPOM?

Menurut Peraturan BPOM Nomor 34 Tahun 2019, SKM adalah produk berbentuk cairan kental yang diperoleh dari campuran susu dan gula yang sebagian airnya telah dihilangkan. Pada kategori ini, terdapat karakteristik dasar seperti kadar lemak susu minimal 8% dan kadar protein minimal 6,5%. Aturan ini memastikan SKM tetap memiliki kandungan zat gizi makro yang dibutuhkan tubuh, terutama ketika digunakan sebagai pelengkap makanan.

Selain itu, ada juga kategori SKM lain yang beredar di pasaran, salah satunya Susu Kental Manis Lemak Nabati, yaitu produk yang lemak susunya sebagian atau seluruhnya diganti dengan lemak nabati. Karakteristiknya meliputi total lemak minimal 8% dan protein minimal 2%. Ada pula Krimer Kental Manis, yang merupakan hasil rekonstitusi susu bubuk dengan gula dan lemak nabati. Krimer memiliki kadar protein paling rendah, yaitu minimal 1%.

Ketiga kategori ini sama-sama memiliki kadar gula yang signifikan, tetapi proporsinya berbeda. Di sinilah pentingnya memahami kandungan gula dalam susu kental manis sebelum digunakan dalam makanan atau minuman.

Kandungan Gula Susu Kental Manis dan Perannya dalam Produk

Kandungan gula susu kental manis tak hanya berperan untuk memberikan rasa manis saja. Bahan yang satu ini juga membantu membentuk tekstur kental pada produknya. Ketika campuran susu dan bahan lain diproses melalui pengurangan air, gula akan berkontribusi pada peningkatan viskositas sehingga menghasilkan konsistensi kental yang stabil. Kondisi inilah yang membuat SKM mudah diaplikasikan sebagai topping atau untuk campuran minuman teh dan kopi.

Selain itu, gula berfungsi sebagai pengawet alami dalam produk SKM. Kadar gula yang tinggi mampu menurunkan aktivitas air sehingga menghambat pertumbuhan mikroorganisme berbahaya. Proses ini membuat SKM lebih tahan lama tanpa perlu penambahan pengawet sintetis. Jadi, kandungan gula tersebut bukan hanya sebagai pemanis, tapi juga bagian dari teknologi pangan yang menjaga kualitas produk. 

Meski sama-sama memiliki rasa manis intens, setiap kategori SKM memiliki komposisi yang berbeda. Pada SKM dengan bahan dasar susu, kandungan gula berpadu dengan protein dan lemak susu sehingga memberikan keseimbangan tekstur dan nilai gizi. Gula dalam kategori ini biasanya menjadi komponen pengikat air alami yang membuat produk stabil dan tahan lama.

Sementara itu, pada SKM lemak nabati dan krimer kental manis, komposisi gulanya cenderung berperan lebih besar dibandingkan kadar proteinnya. Krimer kental manis khususnya memiliki kadar protein lebih sedikit, sehingga rasa manis dan kekentalan produk sangat bergantung pada gula dan lemak nabati. Perbedaan-perbedaan ini penting diketahui konsumen agar dapat menyesuaikan jumlah konsumsi sesuai kebutuhan dan preferensi.

Pentingnya Membaca Label Kemasan Produk

Label nutrisi pada kemasan mencantumkan informasi mengenai total gula per sajian. Karena kandungan gula susu kental manis bisa mencapai lebih dari setengah komposisi produknya, konsumen perlu memperhatikan jumlah sajian yang digunakan. Dalam satu sajian standar, SKM umumnya menyumbang sekitar 100 kkal. Kebutuhan kalori harian orang dewasa sesuai dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG) rata-rata 2.150 kalori per hari. Artinya, SKM dapat membantu memenuhi sekitar 5% dari kebutuhan kalori setiap hari.

Tak hanya itu saja, pada SKM berbasis susu, produk dapat mengandung berbagai zat gizi makro seperti protein, karbohidrat, dan lemak, serta vitamin dan mineral. Beberapa produk SKM berbasis susu diperkaya dengan Vitamin A, D3, E, B1, B2, B3, B6, B12, Vitamin C, serta mineral seperti kalsium, fosfor, selenium, dan mangan. Komponen tersebut tentu memberikan nilai tambah ketika digunakan sebagai pelengkap sarapan, terutama sebagai sumber energi di pagi hari.

Tips Mengonsumsi Susu Kental Manis sebagai Sumber Energi Harian

Susu kental manis dapat menjadi pelengkap yang membantu memberikan energi tambahan di pagi hari, terutama ketika menjadi topping menu sarapan sederhana seperti roti panggang, bubur sumsum, atau salad buah. Kandungan karbohidrat dan gulanya mampu memberikan dorongan energi cepat yang dibutuhkan tubuh saat memulai aktivitas. Namun, kunci utamanya adalah memastikan penggunaannya tetap dalam porsi yang wajar sehingga tidak melebihi batas konsumsi gula harian yang direkomendasikan.

Konsumsi SKM paling ideal adalah ketika sarapan, karena tubuh sedang membutuhkan energi untuk menjalani aktivitas fisik maupun mental. Gunakan sebagai topping secukupnya, misalnya satu sajian untuk menambah cita rasa, sudah cukup memberikan manfaat tanpa membuat asupan gula berlebihan. Dengan cara ini, SKM bisa menjadi bagian dari pola makan harian yang seimbang serta tetap memberikan sensasi manis yang menyenangkan.

Dengan memahami komposisi, kategori, serta cara penggunaan yang tepat, susu kental manis dapat menjadi pelengkap yang bermanfaat dalam rutinitas harian. Mengonsumsinya secara bijak bukan hanya membantu menjaga keseimbangan gizi, tetapi juga memastikan tiap sajian tetap memberikan kenikmatan tanpa berlebihan. Jika dimanfaatkan secara tepat, SKM bisa tetap menjadi bagian favorit dalam momen sarapan keluarga.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |