Liputan6.com, Jakarta - Ratusan konsumen dan mantan staf Gold's Gym Indonesia yang tergabung dalam Forum Korban Gold's Gym Indonesia (FKGGI) menuntut ganti rugi terhadap pengelola pusat kebugaran itu, PT Fit and Health Indonesia, atas penutupan hampir semua cabang gym tersebut secara sepihak. Mereka mengklaim itu dilakukan tanpa penyelesaian yang layak bagi member maupun mantan pekerja.
Pada Senin pagi, 30 Juni 2025, lebih dari 950 orang telah tergabung dalam FKGGI, yang terdiri atas member, staf, dan Personal Trainer (PT) yang merasa dirugikan. Dari total tersebut, sekitar 530 member telah mendata kerugian mereka yang jika diakumulasikan mencapai Rp4,4 miliar.
Kerugian tersebut dihitung dari sisa waktu membership dan paket sesi PT yang tidak dapat digunakan akibat penutupan mendadak fasilitas. Jumlah korban dan kerugian ini diperkirakan akan terus bertambah karena masih banyak member yang belum mendapat informasi terkait situasi terkini.
Pengumuman Awal
Sebelumnya, manajemen Gold's Gym mengumumkan bahwa hanya beberapa cabang yang akan berhenti beroperasi per 30 Juni 2025, dan member akan dialihkan ke lima cabang lain yang masih buka. "Namun, cabang termasuk The Breeze BSD dan Bintaro Xchange telah berhenti beroperasi lebih awal, bahkan beberapa telah disegel oleh pemilik gedung, yang menunjukkan adanya krisis internal yang tidak pernah dijelaskan secara transparan pada publik," menurut mereka.
"Lebih memprihatinkan lagi, penjualan membership dan paket PT masih dilakukan di tengah rencana penutupan, menimbulkan dugaan penipuan dan pelanggaran terhadap UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen."
FKGGI juga menyoroti ketidakjelasan struktur pengelolaan dan tanggung jawab hukum dari pihak manajemen. Hingga saat ini, tidak ada informasi mengenai siapa yang secara sah bertanggung jawab terhadap komitmen perusahaan, baik pada member maupun tenaga kerja.
"Hal ini memperparah situasi dan menimbulkan ketidakpastian hukum bagi para korban," sebut mereka.
Tidak Hanya Member
Tidak hanya member, para staf dan PT juga mengalami kerugian serius. Hingga kini, banyak dari mereka belum menerima gaji terakhir, komisi, dan hak-hak ketenagakerjaan lain, seperti pembayaran BPJS Ketenagakerjaan. Terdapat dugaan bahwa kewajiban hukum terhadap tenaga kerja juga telah diabaikan manajemen, tulis mereka.
Dukungan publik terhadap gerakan ini terus meningkat. Hingga saat ini, petisi online yang menuntut keadilan dan pengembalian dana pada member dan staf terdampak telah ditandatangani lebih dari 840 orang. Sebagai bagian dari upaya advokasi, sejumlah member juga telah melayangkan surat somasi pada pihak manajemen secara resmi.
Namun hingga kini, belum ada respons. Sementara itu, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) juga turut mendesak agar manajemen segera mengembalikan dana konsumen.
Per 19 Juni 2025, YLKI mengaku telah menerima 191 pengaduan dari konsumen Gold’s Gym Indonesia yang berasal dari berbagai cabang. Hingga kini, pihaknya belum mendapatkan jawaban apapun dari pihak manajemen Gol's Gym Indonesia.
Tuntutan FKGGI
Tuntutan FKGGI mencakup:
- Pengembalian dana pada seluruh member terdampak, tanpa diskriminasi;
- Pembayaran gaji, komisi, dan hak-hak ketenagakerjaan untuk eks PT dan staf;
- Transparansi penuh dari manajemen terkait status hukum dan tanggung jawab perusahaan;
- Investigasi terhadap kemungkinan unsur penipuan dan wanprestasi;
- Keterlibatan lembaga resmi, seperti BPSK, YLKI, dan aparat penegak hukum dalam penyelesaian kasus ini.
Saat ini, FKGGI sedang menyusun somasi massal terhadap manajemen Gold's Gym Indonesia; langkah hukum pidana dan perdata, baik melalui pengadilan maupun mekanisme penyelesaian sengketa konsumen; serta kampanye advokasi publik untuk menggalang solidaritas dan menekan akuntabilitas manajemen.
"FKGGI mengajak seluruh korban, baik member maupun eks staf, untuk bergabung dan memperjuangkan haknya bersama demi keadilan dan tanggung jawab perusahaan terhadap konsumen dan pekerja," tandas mereka.
Lifestyle Liputan6.com sudah meminta komentar Gold's Gym Indonesia. Namun, belum mendapat jawaban sampai artikel ini tayang.