Gaya Kasual Calon Ratu Norwegia di Hari Pertama Kuliah di Australia, Mirip Rakyat Jelata

2 days ago 12

Liputan6.com, Jakarta - Meski statusnya adalah calon Ratu Norwegia, Putri Ingrid Alexandra saat ini memilih menjalani kehidupan yang jauh dari sorot kerajaan. Dalam usia ke-21 tahun, ia menempuh pendidikan tinggi di negeri kanguru, Australia.

Sebagai anggota keluarga kerajaan, penampilannya yang tampak sederhana menjadi sorotan. Dalam potret hari pertama kuliah yang dirilis Istana Norwegia, Ingrid tampil santai mengenakan sweater biru, celana jeans, dan sepatu sneakers saat berjalan-jalan di kampus barunya.

Mengutip People, Minggu, 27 Juli 2025, ia menyatakan antusiasmenya dalam pernyataan yang dikutip dari laman resmi The Royal House of Norway, "Saya sangat menantikan untuk belajar di University of Sydney. Rasanya menyenangkan bisa menjadi seorang mahasiswa, dan saya berharap mendapatkan perspektif baru tentang politik Eropa dan internasional. Saya yakin bahwa saya akan banyak belajar."

Keputusan itu menunjukkan bahwa Ingrid ingin membentuk dirinya secara maksimal, tidak hanya sebagai bangsawan, tapi juga sebagai pemimpin di masa depan yang memahami dunia luar. Dengan belajar di luar negeri, ia akan mendapat pengalaman hidup yang berbeda, jauh dari protokol kerajaan yang ketat.

Kehidupan Baru Putri Ingrid di Kampus

Kuliah sarjananya akan dilalui selama tiga tahun di University of Sydney. Ia mengambil jurusan hubungan internasional dan ekonomi politik, dua bidang yang erat kaitannya dengan peran diplomatik dan kenegaraan yang akan dijalaninya di masa depan.

Langkah ini tidak hanya menunjukkan kerendahan hati, tetapi juga strategi pembentukan karakter. Ingrid sadar bahwa untuk menjadi pemimpin yang baik, ia perlu mengerti dunia dari berbagai sisi, termasuk dari sudut pandang orang biasa. Hidup di asrama, menghadiri kelas, berdiskusi, dan menyelesaikan tugas adalah pengalaman berharga yang akan membentuknya menjadi pribadi yang matang dan bertanggung jawab.

Langkah Putri Ingrid didukung keluarga kerajaan. Kakeknya, Raja Harald, mengatakan kepada surat kabar lokal Norwegia, VG, "Nanti saat dia pulang, hasilnya akan terasa berkali-kali lipat. Jadi menurut saya, ini justru langkah yang sangat menguntungkan. Dia perlu diberi ruang untuk belajar dan menyelesaikan pendidikannya sebelum mulai tampil mewakili kerajaan."

Dukungan Penuh Keluarga Kerajaan

Raja Harald pernah belajar di Inggris, tepatnya di Balliol College, University of Oxford, Inggris. Ayahnya, Putra Mahkota Haakon, juga pernah mengenyam pendidikan di luar negeri. Ia menempuh studi di University of California, Berkeley, dan London School of Economics.

Sementara, Kerajaan Norwegia yang kelak akan dipimpin Inggrid ternyata telah berdiri lebih dari 1.000 tahun lalu. Negara Skandinavia ini pertama kali diperintah oleh Harald Fairhair, yang diperkirakan naik takhta sekitar 885.

Saat ini, negara ini berada di bawah kekuasaan Wangsa Glücksburg, sebuah dinasti Eropa yang telah berkuasa di Norwegia sejak 1905. Raja Harald V dari Norwegia naik takhta pada 17 Januari 1991, dan ditahbiskan, bersama istrinya, Ratu Sonja, pada 23 Juni 1991, di Katedral Nidaros di Trondheim.

Selanjutnya dalam garis suksesi adalah Putra Mahkota Haakon, anak kedua dan putra tunggal Raja Harald dan Ratu Sonja. Ia menikahi Putri Mahkota Mette-Marit pada 2001. Pasangan kerajaan ini memiliki dua anak, yakni Putri Ingrid Alexandra dan Pangeran Sverre Magnus. Putri Mette-Marit juga memiliki seorang putra dari hubungan sebelumnya, Marius Borg Høiby.

Punya Saudara Sambung yang Badung

Beda cerita dengan yang dilakukan Marius Borg Hoiby. Putra tertua Putri Mahkota Norwegia Mette-Marit itu lebih sering membuat masalah hukum. Ia didakwa dengan berbagai tuduhan pemerkosaan, penyerangan seksual, dan kekerasan fisik, dengan jumlah korban mencapai dua digit, menurut pernyataan dari pengacara polisi, Andreas Kruszweski.

Mengutip dari laman news.com.au, Minggu, 29 Juni 2025, Hoiby yang lahir dari hubungan sebelum pernikahan Putri Mahkota Mette-Marit dengan Putra Mahkota Haakon, telah menjadi pusat perhatian sejak penangkapannya pada 4 Agustus 2024. Penangkapan ini menyusul dugaan penyerangan terhadap pacarnya, yang kemudian menguak serangkaian tuduhan lain yang mengguncang fondasi keluarga kerajaan Norwegia.

Penyelidikan yang berlangsung selama 10 bulan ini telah selesai, dan Hoiby menghadapi tuduhan serius, termasuk satu tuduhan pemerkosaan dengan hubungan seksual dan dua tuduhan pemerkosaan tanpa hubungan seksual. Meskipun demikian, pengacara Hoiby, Ellen Holagar Andanaes, menegaskan bahwa kliennya membantah tiga tuduhan pemerkosaan tersebut. 

Hoiby sebelumnya mengakui penyerangan dan vandalisme terkait insiden Agustus 2024. Dalam pernyataan publiknya sepuluh hari setelah penangkapan, ia menyalahkan pengaruh alkohol dan kokain sebagai penyebab tindakannya, sambil mengakui perjuangannya dengan masalah kesehatan mental dan penyalahgunaan zat.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |