Fenomena BookTok Mendorong Minat Baca Buku Lewat Platform Digital

1 week ago 31

Liputan6.com, Jakarta - Fenomena BookTok telah menjadi sorotan utama dalam dunia literasi, terutama di kalangan generasi muda. Platform TikTok, yang dikenal dengan video singkatnya, kini berfungsi sebagai ruang bagi pengguna untuk berbagi rekomendasi buku, ulasan, dan diskusi.

Dengan cara ini, BookTok menciptakan pengalaman membaca yang lebih interaktif dan sosial, berbeda dari cara membaca tradisional yang cenderung individual. "Ini tidak hanya sekadar tren, tetapi juga telah mendorong peningkatan penjualan buku fisik di berbagai toko buku, baik besar maupun kecil," ungkap Windy Ariestanty, Pendiri Festival Literasi patjarmerah saat konferensi pers daring memperingati Hari Buku Nasional pada Selasa, 20 Mei 2025.

Menurutnya, toko buku kini merespons dengan menyediakan rak khusus untuk buku-buku yang sedang viral di BookTok. "Ini menunjukkan bahwa platform digital dapat berkontribusi positif terhadap industri penerbitan," sambung Windy sambil menambahkan interaksi ini menciptakan komunitas pembaca yang solid, menjadikan membaca sebagai aktivitas sosial yang menyenangkan.

BookTok dan Hari Buku Nasional

Sebagai bagian acara memperingati Hari Buku Nasional, TikTok membangun ekosistem literasi yang mendukung minat baca. Platform ini membuat tagar #BookTok dan #SerunyaMembaca menjadi daya tarik utama, dengan #BookTok mencapai lebih dari 55 juta unggahan secara global. Di Indonesia, #SerunyaMembaca telah diunggah lebih dari 400 ribu kali.

Edwin Lengkei, Manajer Senior Hubungan Masyarakat dan Komunikasi TikTok Indonesia, menyatakan bahwa kedua tagar ini telah berhasil mengubah stigma membaca dengan menyajikan informasi buku dalam format video yang menghibur. Komunitas pembaca di TikTok kini dapat berbagi rekomendasi, ulasan, dan bahkan storytelling yang menarik.

"Acara seperti 'Rayakan Hari Buku Nasional di TikTok' menunjukkan bahwa minat membaca masih hidup dan berkembang di era digital," katanya. Dengan interaksi kreatif dan konten yang menarik, BookTok telah berhasil menarik perhatian generasi muda untuk kembali mencintai buku.

Dampak Positif BookTok Terhadap Minat Baca

Hadir di kesempatan yang sama, penulis independen, Indra dengan akun TikTok pribadinya @indradwiprasetyoofficial mengaku memanfaatkan TikTok untuk sebarkan manfaat membaca kepada generasi muda. Bagi Indra, selain menambah wawasan, membaca juga dapat membentuk karakter seseorang.

Karena itu, Indra pun aktif membagikan perspektif menarik dan rekomendasi bacaan bagi pencinta genre pengembangan diri dan filosofi hidup lewat platform digital. Lahir dan tumbuh besar di kota kecil Singkawang, Kalimantan Barat, tidak membatasi langkah Indra untuk meraih pendidikan tinggi dan menginspirasi generasi muda Indonesia lewat membaca buku.

Selain itu, Indra juga membawa inspirasi bagi generasi muda melalui buku karyanya, "Dewasa Tak Seseram Isi Kepalamu". Sebagai penulis, ia mengamati proses tumbuh dewasa di tengah ekspektasi dari lingkungan sekitar hingga menemukan cara untuk mengelola ekspektasi tersebut menjadi peluang positif di masa mendatang.

"Teruslah membaca, karena membaca bisa membawa kita ke tempat yang belum pernah kita bayangkan sebelumnya," pesan Indra.

Diskusi Buku sampai Papua

Sementara Syarif, salah satu konten kreator TikTok lainnya dengan akun @menceriakan berhasil membentuk klub buku di Papua. Ia aktif berbagi ulasan, rekomendasi buku, serta informasi seputar tempat membaca dan toko buku menarik.

Melalui tagar komunitas pencinta buku seperti #BookTok, Syarif mengaku bisa terhubung dengan para pencinta buku dari berbagai daerah di Indonesia. Di luar platform, Syarif juga mewujudkan semangat membaca secara nyata dengan mendirikan klub buku "Torang Baca" di kota Jayapura, Papua.

Komunitas ini ia dirikan sebagai menjadi wadah untuk berdiskusi dan menumbuhkan minat baca secara kolektif. "Bagi saya, membaca tidak hanya soal menyerap informasi, tetapi juga turut membangun imajinasi dan membentuk sudut pandang si pembaca," katanya.

Lewat TikTok, saya ingin menunjukkan bahwa membaca itu seru dan kegiatan ini bisa mengubah cara kita melihat kehidupan. "Kecintaan saya pada membaca pun turut mengantarkan saya menginisiasi sebuah klub buku bernama 'Torang Baca' sebagai wadah aman dan nyaman bagi para pecinta buku di Jayapura," ujar Syarif.

Foto Pilihan

Pengunjung membaca salah satu koleksi buku di Perpustakaan Jakarta dan Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin di Pusat Kesenian Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Sabtu (17/5/2025). (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |