Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengungkapkan akan ada faslitas baru di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Namun ia menegaskan tidak ada pembuatan lift dan eskalator untuk menyambut kedatangan presiden Prancis.
“Jadi begini, tidak ada yang namanya pembuatan lift di Candi Borobudur, kemudian ada video mengatakan pemasangan eskalator atau pun dikatakan ekskavator dia nggak bisa membedakan antara eskalator dan ekskavator jadi tidak ada pemasangan eskalator di candi Borobudur,” terang Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon, dilansir dari akun Youtube Liputan6, Senin (26/5/2025).
"Yang kita sedang upayakan adalah pemasangan chair (chairlift),” sambungnya. Menbud membantah berita simpang siur itu dan menyebutnya sebagai berita hoaks.
Ia mengatakan, di Candi Borobudur akan dipasangi chairlift yang dapat membuka akses lebih luas bagi penyandang disabilitas serta lansia atau kalangan senior biksu agar bisa menjelajah situs sejarah yang merupakan candi Buddha terbesar di dunia itu.
"Chairlift itu untuk inklusivitas, semua situs-situs bersejarah di dunia itu sudah memakai itu kalau kita datang ke Akropolis ke Parthenon, di Yunani, isaya pernah ke asana dan tu juga memakai chairlift," jelasnya.
Chairlift di Situs Bersejarah Dunia
"Saya juga pernah lihat di sistem chapel, itu kalau kita lihat di sistem gereja Saint Peter di Italia yang merupakan heritage itu juga memakai itu, Masih banyak lagi yang pakai chairlift ini, termasuk di Angkor Wat Kamboja, Tembok Besar dan Kota Terlarang di China," lanjutnya.
Kehadiran chairlift ini menurutnya tidak akan merusak bangunan candi yang bersejarah itu. Adaptasi chairlift ini adalah bentuk penyesuaian terhadap kebutuhan untuk menghadirkan inklusivitas bagi umat Buddha maupun masyarakat secara umum agar dapat melakukan aktivitas keagamaan misalnya dalam upacara perayaan hari Waisak maupun kegiatan tertentu.
"Kita melakukan ini adaptasi terhadap itu jadi ini sesuai UU dan tidak ada perusakan sama sekali, itu pakai hand rail. Jadi saya tegaskan tidak ada eskalator apalagi ekskavator," ujarnya.
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo juga menanggapi terkait isu pemasangan eskalator di Candi Borobudur yang belakangan ramai diperbincangkan di media sosial. Ia menegaskan kementeriannya tidak terlibat dalam pekerjaan langsung di area utama candi.
Pembangunan Eskalator
"PU itu pada saat melakukan renovasi kawasan, kita itu benar-benar fokus ke kawasan sekitar. Jadi tidak masuk ke objek utama," ujar Dody dalam konferensi pers, Senin (26/5/2025), melansir kanal Bisnis Liputan6.com.
Dody menjelaskan objek utama Candi Borobudur merupakan wewenang Kementerian Kebudayaan dan saat ini pengelolaannya berada di bawah Injourney melalui salah satu anak usahanya. Ia pun tidak dapat memastikan apakah akan ada pembangunan eskalator untuk mendukung kunjungan Presiden Prancis ke lokasi tersebut.
"Apakah untuk kedatangan Presiden Prancis ini Injourney atau anak usahanya akan dibangun eskalator, saya itu sebenarnya tidak bisa jawab," kata Dody. Ia menambahkan fasilitas pendukung seperti buggy car sudah tersedia untuk membantu mobilitas tamu kenegaraan secara nyaman, dan menyarankan agar pertanyaan teknis soal pengelolaan langsung ditujukan ke pihak Injourney.
Sebelumnya ramai di media sosial terkait video berisi sejumlah plat besi hingga papan kayu dipasang di tangga-tangga Candi Borobudur menuju ke puncak. Pelat besi ini disebut-sebut untuk pemasangan eskalator jelang kunjungan Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Kunjungan Presiden Prancis
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi memastikan pemasangan eskalator di Candi Borobudur, Jawa Tengah tak merusak bangunan cagar budaya. Adapun pemasangan eskalator di Candi Borobudur untuk memudahkan kunjungan Presiden Prancis Emmanuel Macron pada 29 Mei 2025 mendatang.
Hasan menjelaskan pemasangan eskalator di Candi Borobudur tak memakai paku maupun bor, serta diawasi Kementerian Kebudayaan. Menurut dia, eskalator itu akan dibongkar kembali usai kunjungan Presiden Macron.
"Banyak yang kemudian menduga apakah ini merusak cagar budaya atau tidak? Teman-teman itu semua dibangun dengan pengawasan dari Kementerian Kebudayaan dan tidak ada paku, tidak ada bor," kata Hasan di Kantor PCO Jakarta Pusat, Senin (26/5/2025).
"Jadi hanya ditaruh, didudukan, ditaruh saja. Jadi nanti ketika misalnya itu selesai, itu bisa dibongkar dengan mudah," tambahnya. Hasan menuturkan eskalator tersebut agar kunjungan Presiden Macron ke Candi Borobudur dapat efisien di tengah keterbatasan waktu.