Calon Ratu Belanda Putri Amalia Kembali Jadi Korban Video Porno Palsu

1 week ago 16

Liputan6.com, Jakarta - Calon Ratu Belanda, Putri Catharina-Amalia menjadi korban video porno palsu. Wajah perempuan berusia 21 tahun itu disunting di tubuh orang lain dengan menggunakan AI, Deep Fake menggunakan AI.

Mengutip The Sun, Selasa, 19 Agustus 2025, pihak berwenang Belanda, bersama FBI, langsung menutup situs web yang menyebarkan video deepfake tersebut di internet. Ini termasuk MrDeepFakes, yang dilaporkan telah menyebarkan video sang putri serta 70 perempuan Belanda lainnya.

Situs web yang terkenal itu ditutup secara global setelah penyelidikan besar-besaran pada Mei 2025. Pihak berwenang Belanda mendesak Kanada untuk mengembalikan David Do, salah satu tersangka pembuat situs web tersebut, agar bisa diadili.

Sang putri mendapatkan dukungan dari orangtuanya, Raja Willem-Alexander dan Ratu Maxima, setelah kejadian mengerikan tersebut. Surat kabar Belanda AD sebelumnya melaporkan pada Maret 2025 bahwa sekitar 70 perempuan ternama dari Belanda menjadi korban video porno palsu.

Di Belanda, pembuatan konten deepfake yang eksplisit merupakan tindak pidana, yang dapat dihukum hingga satu tahun penjara. Hukuman lebih lanjut dapat dijatuhkan kepada pelanggar berulang meskipun belum ada penangkapan.

Putri Amalia Pernah Menjadi Korban Sebelumnya

Sang putri sebelumnya pernah menjadi korban serangan serupa pada 2022. Ia bahkan menulis tentang topik tersebut sebagai bagian dari studinya untuk meraih gelar di bidang Politik, Psikologi, Hukum, dan Ekonomi di Universitas Amsterdam. Keluarga kerajaan Belanda membagikan fotonya bersama skripsinya yang selesai bulan lalu.

Karya ilmiah tersebut berjudul "Melampaui Pengungkapan: Menjembatani Kesenjangan Antara Undang-Undang Kecerdasan Buatan dan Piagam Hak Asasi Manusia dengan Tubuh yang Dipalsukan".  Selama tahun ajaran berikutnya, Putri Amalia akan menempuh pendidikan sarjana Hukum Belanda, juga di Universitas Amsterdam, ungkap Keluarga Kerajaan bulan lalu.

Putri Amalia adalah putri sulung Raja Willem-Alexander dan Ratu Maxima, serta memiliki saudara kandung, Putri Alexia (19) dan Putri Ariane (18). Putri Amalia, yang merupakan pewaris takhta pertama, konon fasih berbahasa Spanyol berkat ibunya yang lahir di Argentina. 

Putri Amalia Pindah ke Spanyol

Putri mahkota Belanda itu baru-baru ini menghabiskan lebih dari setahun tinggal di Spanyol setelah diancam akan diculik oleh geng-geng kejahatan terorganisir Belanda. Para pejabat tidak bersedia mengonfirmasi detail kepergian awal Amalia dari studinya di Amsterdam.

Namun, mengutip Daily Mail, kepindahan tersebut terjadi beberapa minggu setelah laporan bahwa Amalia dan Perdana Menteri Mark Rutte disebutkan dalam komunikasi oleh kelompok-kelompok kejahatan terorganisir. Perdana Menteri Mark Rutte mengatakan, "Saya sangat sedih untuknya dan saya jelas sangat prihatin tentang hal itu."

Ia menambahkan bahwa otoritas Belanda sedang melakukan segala upaya untuk memastikan sang putri aman. Hal itu menyebabkan ia harus berhenti sementara dari studinya di Amsterdam.

Dilan Yesilgöz. Menteri Kehakiman dan Keamanan saat itu mengatakan, "Saya jamin bahwa dinas keamanan kami bekerja keras siang dan malam untuk menjamin keselamatannya. Sungguh mengerikan bahwa hal ini perlu dilakukan, terutama untuk Putri Mahkota sendiri." Ia kemudian dapat kembali ke Amsterdam dan melanjutkan studinya di sana.

Jauh dari Kehidupan Normal

Ratu Maxima yang emosional saat adanya kejadian itu mengatakan, "Ia tidak bisa tinggal di Amsterdam dan ia tidak bisa benar-benar keluar istana. Hal itu memiliki konsekuensi yang sangat besar bagi hidupnya. Tidak ada kehidupan mahasiswa baginya seperti yang dialami orang lain."

Amalia mengatakan kepada para wartawan selama tur keluarga kerajaan di Karibia awal tahun lalu bahwa ia merindukan "kehidupan normal seorang mahasiswa", setelah berharap ia dapat menikmati pengalaman menjadi mahasiswa seperti teman-temannya. Ia menambahkan, "Sayangnya, kenyataannya berbeda."

Ayahnya, Raja Willem-Alexander, mengatakan dalam podcast Through the Eyes of the King bahwa situasi tersebut berdampak sangat berat pada putri dan keluarganya. Ia mengatakan, "Ketidakpastian, kurangnya kebebasan, bukan seperti itu cara yang Anda inginkan untuk membesarkan anak-anak Anda dan bukan seperti yang ingin Anda wariskan kepada anak-anak Anda."

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |