Bukan Indonesia, Vietnam Catat Pertumbuhan Kedatangan Turis Asing Tertinggi di Asia-Pasifik pada Q1 2025

8 hours ago 6

Liputan6.com, Jakarta - Vietnam mencatat pertumbuhan tertinggi ke-6 dalam kedatangan turis asing secara global dan tertinggi di Asia-Pasifik pada kuartal pertama tahun 2025. Negara itu menunjukkan peningkatan 30 persen dari tahun ke tahun dibandingkan dengan periode yang sama pada 2024.

Menurut edisi Mei dari World Tourism Barometer yang diterbitkan UN Tourism, melansir VN Express, Sabtu, 5 Juli 2025, Vietnam berada di bawah Paraguay, Brasil, Chili, Gambia, dan Israel. Negara tetangga Thailand itu memimpin kawasan Asia-Pasifik dalam pertumbuhan kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) pada kuartal pertama, di depan Jepang dan Republik Palau di daftar tersebut.

Data dari General Statistics Office Vietnam menunjukkan negara itu menyambut lebih dari 6 juta turis asing pada kuartal pertama, angka kuartalan tertinggi dalam sejarah mereka. Pada akhir Mei 2025, angka tersebut telah mencapai 9,2 juta, naik lebih dari 21 persen dari tahun ke tahun dan 15 persen lebih tinggi dari periode yang sama pada 2019.

Pemulihan Kedatangan Internasional Tertinggi

Menurut laporan tersebut, Vietnam juga menempati peringkat kedua secara global dalam hal pemulihan kedatangan internasional, tumbuh sebesar 34 persen dibandingkan dengan tingkat sebelum COVID pada 2019. Dalam hal pertumbuhan pendapatan pariwisata, negara tersebut menempati peringkat keempat di seluruh dunia dengan peningkatan 29 persen dari tahun sebelumnya.

Administrasi Pariwisata Nasional Vietnam mengatakan, meski tantangan yang sedang berlangsung dalam pemulihan pasca-COVID di Asia-Pasifik, negara itu telah menonjol sebagai kisah sukses. Kinerja ini mencerminkan upaya terkoordinasi sektor pariwisata untuk menyegarkan strategi promosi, meluncurkan program stimulus, dan mendiversifikasi penawaran pariwisata.

Pemerintah Vietnam juga telah melonggarkan kebijakan visa untuk menarik lebih banyak pengunjung internasional. Mulai 1 Maret 2025, Vietnam membebaskan visa bagi wisatawan dari Polandia, Ceko, dan Swiss yang datang dalam paket wisata hingga 45 hari.

Pada pertengahan Maret, pemerintah Vietnam juga memutuskan memperpanjang pembebasan visa hingga 2028 bagi warga negara dari 12 negara: Denmark, Finlandia, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Norwegia, Rusia, Korea Selatan, Spanyol, Swedia, dan Inggris. Pengabaian visa tersebut telah berakhir pada 15 Maret 2025.

Bagaimana dengan Indonesia?

Indonesia tidak masuk dalam 10 besar daftar yang disusun UN Tourism. Melansir laman Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Sabtu, per Maret 2025, jumlah kunjungan wisman tercatat sebesar 841,03 ribu. Angka ini menandai penurunan sebesar 2,18 persen secara month-to-month dibandingkan tahun sebelumnya, yakni 859 ribu kunjungan.

Kendati demikian, performa sektor pariwisata dari kunjungan turis asing masih tercatat positif, dengan total 2,74 juta perjalanan pada kuartal I 2025, tumbuh 7,83 persen dibandingkan periode yang sama pada 2024. Hal ini memberikan optimisme bagi sektor pariwisata secara keseluruhan, menurut mereka.

Di sisi lain, jumlah perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) mengalami pertumbuhan signifikan, sebesar 12,61 persen peningkatan pada Maret 2025 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Adapun performa Maret 2025 tercatat sebesar 88,91 juta perjalanan.

Secara kumulatif, pada kuartal I 2025, jumlah perjalanan wisatawan nusantara tercatat 282,41 juta perjalanan, tumbuh sebesar 12,71 persen dibandingkan dengan kuartal I pada tahun sebelumnya.

Program Pariwisata Indonesia

Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa perjalanan wisatawan Indonesia ke luar negeri tercatat sebanyak 582 ribu perjalanan pada Maret 2025 (penurunan 15,92 persen dibandingkan Maret 2024) dan 2,33 juta perjalanan pada kuartal I 2025 (peningkatan sebesar 6,55 persen dibandingkan kuartal I 2024).

Gerakan Wisata Bersih sebagai flagship program diklaim membukukan pencapaian positif dalam meningkatkan kebersihan di destinasi wisata. Dalam periode hingga 7 Mei 2025, Kemenpar telah melaksanakan kegiatan di delapan destinasi wisata di lima provinsi.

Program ini berhasil mengumpulkan lebih dari 18,1 ton sampah dan melibatkan lebih dari 5.600 peserta. Kemenpar akan terus melaksanakan Gerakan Wisata Bersih untuk memperkuat citra Indonesia sebagai destinasi yang bersih dan ramah wisatawan.

"Saya ingin mengingatkan kita semua bahwa kolaborasi yang erat, sinergi lintas sektor, dan komitmen bersama sangat diperlukan untuk menjadikan sektor pariwisata sebagai penggerak ekonomi yang berkelanjutan, inklusif, dan memberikan dampak positif bagi masyarakat," ujar Menteri Pariwisata (Menpar), Widiyanti Putri Wardhana.

"Kami di Kementerian Pariwisata akan terus melangkah dengan semangat keberlanjutan, inklusivitas, dan daya saing global, seraya memastikan bahwa pertumbuhan pariwisata berjalan seiring dengan pelestarian budaya dan lingkungan," tutupnya.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |