Berkah Kopi Pardosir untuk Samosir, Biayai Keluarga sampai Jadi Produk Oleh-Oleh Andalan

2 days ago 12

Liputan6.com, Jakarta - Bukti kopi bisa tumbuh di mana-mana di Indonesia ternyata juga ada di kawasan Danau Toba. Tanaman kopi merupakan salah satu komoditi yang banyak ditanam para petani di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. Jenisnya adalah arabika dan robusta.

Di Kabupaten Samosir, varietas unggul kopi arabika disebut warga setempat sebagai Sigarar Utang. Dinamai demikian karena petani beranggapan bahwa hasil kopi dapat segera membayar utang modal ketika menanam berkat waktu tanam yang sangat singkat. Kopi ini biasanya berbuah pada usia 1 tahun 8 bulan.

Wilayah Samosir sangat berpotensial untuk perkebunan kopi mengingat topografinya yang berbukit. Desa Parbaba Dokok di Kecamatan Pangururan merupakan salah satu sentra produksi kopi dengan kualitas terbaik.

Warga di sana, selain menjadikan buah kopi sebagai produk olahan, juga menawarkan wisata kebun kopi. Seorang warga sekaligus pengelola kopi setempat, Marulam Sinaga mengatakan, kopi dari desa mereka disebut "Kopi Pardosir".

Warga di desanya telah berhasil memproduksi hasil kopi menjadi produk olahan yang terus berkembang. Dia menyebut, sudah menanam kopi sejak 2007 selain tanaman lainnya, seperti pepaya dan terung Belanda. Marulam baru fokus memproduksi kopi pada 2017 yang masih terus dijalaninya sampai sekarang.

Belajar Kopi Secara Otodidak

Ia mengamati bagaimana Sidikalang, Simalungun, dan Humbang bisa membangun citra kopi mereka. Ia mengaku belajar mengolah kopi secara otodidak, seperti melihat berbagai video di Youtube dan media sosial.

"Kopi Pardosir sudah dikirim ke beberapa daerah seperti Jakarta dan Bali. Kita pernah melakukan pameran di Thailand dan Jakarta, dengan hasil yang memuaskan bagi para penikmat kopi," kata Marulam pada tim Lifestyle Lipiutan6.com di Samosir, Rabu, 23 Juli 2025 dalam Perjalanan Wisata Pengenalan (Famtrip) ke Danau Toba oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar).

Menurut Marulam, mutu kopi Samosir tidak kalah dengan mutu kopi di daerah lain di Indonesia. Jika serius dalam pertanian dan pengelolaan, kopi sangat membantu perekonomian dan juga untuk pendidikan anak anak, karena harga kopi saat ini sangat menjanjikan.

Marulam mendapat pelatihan dari Kementerian Pertanian dan pemerintah daerah yang mengajarkan cara menanam kopi dan peluang bisnis kopi kedepannya. Ia berharap, melalui dukungan dan bantuan Pemerintah Kabupaten Samosir, Kopi Pardosir akan dapat berkembang sampai mancanegara.

Namun, ada kendala dihadapi Marulam dan warga lainnya, yaitu infrastrukur jalan menuju desa dan perkebunan masih kurang memadai. Itu agak mempersulit distribusi produk kopi ke luar desa.

Buka Kedai Kopi

Selain perkebunan, Marulam dan keluarganya membuka kedai kopi di kawasan Parbaba Toruan yang cukup ramai dilalui kendaraan. Banyak pengunjung yang mampir untuk minum kopi sambil menikmati berbagai makanan dan camilan dan membeli beberapa kopi Pardosir dalam kemasan sebagai oleh-oleh. Produk kopi Pardosir bahkan termasuk salah satu oleh-oleh khas dari Samosir.

Varian kopi yang dijual di kedai tersebut antara lain, kopi semi wash, full wash, honey, natural, wine, moccacino, black coffee maker, dan sanger (kopi susu). Semua produk kopi Pardosir sudah memperoleh sertifikat halal dari Kementerian Agama (Kemenag). Rasa kopinya cukup segar dan ringan, tidak terlalu pahit meski tidak diseduh dengan gula maupun susu.

"Saya berharap anak-anak muda di Samosir lebih banyak lagi yang berbisnis kopi dan buka usaha kopi, karena ini bisa meningkatkan ekonomi kreatif bagi petani kopi dan juga penambah penghasilan usaha kita. Dengan membuka usaha kopi, kita juga bisa meningkatkan pariwisata di Samosir," ucap Marulam. Selain kedai kopi Pardosir, masih banyak kedai maupun kafe yang menyajikan kopi sebagai menu utama mereka.

Festival Kopi Tanah Para Raja

Maraknya perkembangan kopi di Samosir mendorong diadakannya beragam festival kopi. Salah satunya adalah Festival Kopi Tanah Para Raja yang digelar pertama kali pada 2024. Tahun ini, festival yang digagas Komunitas Kopi Tanah Para Raja itu diikuti para penggiat kopi di wilayah Tapanuli, Sumatera Utara.

Acara ini didedikasikan untuk mendukung kemajuan kopi spesialti dari tanah Tapanuli yang memiliki beragam jenis kopi terbaik tersebar di berbagai wilayahnya, seperti daerah Mandailing, Lintong, Samosir, Sipirok, Siborong-borong dan Samosir.

Festival Kopi Tanah Para Raja 2025 yang digelar pada 25 sampai 27 Juli di Hotel Laborsa, Samosir ini menjadi panggung bagi para kompetitor nasional untuk berkompetisi pada gelaran Indonesia Brewers Cup, dan Indonesia Cup Tasters Competition bekerja sama dengan Specialty Coffee Association of Indonesia (SCAI).

Festival ini juga menjadi ajang bagi para pelaku industri kopi (petani, roastery, dan coffee shop) di Sumatera Utara untuk menampilkan sajian kopi terbaiknya. Ada juga pelaku usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) bidang kopi binaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Cabang Sibolga yang menampilkan hasil olahan kopi mereka. (Henry)

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |