Aging Gracefully di Era Modern: Ini Kunci Perawatan Kulit Menurut Dokter Kecantikan

1 day ago 8

Liputan6.com, Jakarta Seiring berkembangnya industri kecantikan, kebutuhan untuk merawat kulit tak lagi sekadar soal estetika, tetapi juga menjadi bagian penting dari gaya hidup sehat dan modern. Kini, tren perawatan kulit bukan hanya didorong oleh keinginan untuk tampil cantik, tapi juga untuk menjaga kesehatan kulit dalam jangka panjang. Di tengah arus informasi dan beragamnya jenis treatment yang bermunculan, banyak perempuan ingin tahu cara merawat diri dengan bijak agar bisa aging gracefully, tampil menawan di segala usia.

Dalam Fimela PodTalks bertajuk Gracefully in Every Wrinkle, dr. Gaby Syerly Irawan, M. Biomed AAM, seorang dokter kecantikan sekaligus founder dari Youth & Beauty Clinic, membagikan wawasan penting seputar penuaan kulit dan langkah tepat untuk menjaga kulit tetap sehat serta terlihat muda.

Kenali Tanda-Tanda Penuaan Dini

Menurut dr. Gaby, tanda-tanda penuaan bisa muncul lebih cepat dari yang kita duga, bahkan sejak usia 25 tahun. Gejala awalnya meliputi kulit kusam, tekstur kulit yang mulai kasar, pori-pori membesar, hingga timbulnya flek hitam.

Selain itu, tubuh manusia secara alami akan kehilangan kolagen sekitar 1–1,5% tiap tahun setelah usia 25. Padahal, kolagen berperan penting dalam menjaga kekenyalan dan elastisitas kulit. Maka tak heran jika mulai banyak perempuan yang mencari cara untuk memperlambat proses penuaan sejak dini.

Gaya Hidup dan Teknologi Bisa Bantu Tunda Penuaan

Penuaan memang proses alamiah yang tak bisa dicegah. Namun, dr. Gaby menekankan bahwa menjaga kulit tetap sehat dan tampak muda adalah pilihan.

“Penuaan itu memang akan selalu pasti terjadi dan harus kita lalui. Tapi, untuk kita menjadi terawat atau terlihat awet muda adalah pilihan,” ungkap dr. Gaby.

Menjalani gaya hidup sehat dan rutin merawat kulit merupakan dua hal utama untuk melawan penuaan dini. Salah satu perawatan yang saat ini sedang banyak diminati adalah collagen stimulator.

“Collagen stimulator itu adalah suatu treatment atau bahan yang untuk membantu merangsang produksi kolagen dalam kulit kita. Kolagen ini sendiri kan sebenarnya ada di dalam kulit kita, tapi seiring bertambahnya usia produksinya berkurang. Jadi dia sistemnya adalah merangsang. Nah, kalau teknis treatment-nya itu collagen stimulator ini akan di-inject ke dalam tubuh kita,” jelas dr. Gaby.

Selain itu, ada juga regenerative biostimulator yang kini mulai naik daun. Jenis perawatan ini bekerja lebih menyeluruh karena membantu tubuh memproduksi kolagen secara alami dan memperbaiki area kulit yang dirawat.

"Dari pengalaman pribadi, pasien yang membutuhkan treatment ini biasanya yang kulitnya mulai kendur, sagging, terus mulai kosong. Maksudnya, seiring usia pasti wajah kita akan mulai kosong terutama di area mid face yang lebih datar. Nah, kondisi ini yang membutuhkan regenerative biostimulator."

Hasilnya cenderung alami dan bahkan bisa membantu menyamakan kontur wajah yang tidak simetris karena kebiasaan tidur miring.

Tak Sekadar Tren, Pastikan Treatment Aman

Meskipun kedua jenis perawatan tersebut tengah populer, dr. Gaby mengingatkan agar tidak asal mencoba produk yang disuntikkan ke dalam tubuh. Faktor keamanan harus menjadi pertimbangan utama.

"Harus dicek dengan jelas brandnya, lalu clinical trialnya seperti apa, ini produknya sudah berapa lama, karena kalau mengikuti tren kan bisa jadi artinya dia diproduksi secara cepat. Sedangkan suatu produk yang digunakan untuk masuk ke dalam tubuh kita tuh nggak secepat itu gampang jadi," jelas dr. Gaby.

Salah satu produk yang ia rekomendasikan adalah Radiesse, karena memiliki rekam jejak yang jelas dan telah melalui berbagai uji klinis. Ia juga menilai hasil perawatan dengan Radiesse terlihat alami dan aman untuk digunakan.

"Hasilnya juga alami dengan Radiesse. Bengkaknya minimal. Besok mau balik activity normal lagi nggak masalah, jadi sangat aman dan nyaman untuk pasien kalau menurut saya. Efek samping downtime juga minimal sekali sih. Kalau ada bengkak sedikit dan kemerahan tapi masih dalam batas normal. Mau langsung pakai makeup atau nunggu 3 hari juga aman. Jadi menurut saya so far aman, kalaupun ada efek samping yang gimana-gimana itu bukan ke produknya sih, tapi mungkin lebih ke skill dokternya."

Treatment ini umumnya bisa diulang setiap 6 bulan hingga 1 tahun sekali. Meski begitu, tidak ada efek buruk jika seseorang melewati jadwal pengulangan atau berhenti melakukan perawatan.

"Nanti mukanya jadi jelek? Nggak dong. Muka pasien ya tetep muka kaliaan, cuma yang membedakan aging process-nya berjalan terus. Jadi kalaupun terlambat melakukan perawatan atau berhenti ya nggak apa-apa karena itu pilihan kan," lanjut dr. Gaby.

Mindset Positif: Kunci Merawat Diri dengan Bijak

Sebagian orang mungkin berpikir bahwa perawatan kulit di klinik kecantikan membutuhkan biaya tinggi. Namun, dr. Gaby melihat hal ini dari sudut pandang berbeda.

"Sebenarnya kalau mikir dengan hasil yang didapat sih nggak mahal. Apalagi dengan kontinyu pengulangan 6 bulan sampai 1 tahun sekali, dibandingin yang harus 1 bulan sekali. Coba bayangin effort waktu dan bolak-baliknya. Mungkin terlihat lebih murah tapi kalau ditotal ya sebenarnya sama aja gitu. Selain itu kan sebenarnya ini bagian dari self love juga, bagaimana kita merawat diri sendiri sebagai cara bersyukur kita. Jadi memang semua tergantung mindset," ujar dr. Gaby.

Ia juga menekankan pentingnya membentuk ekspektasi yang realistis saat menjalani treatment. Menurutnya, perawatan seharusnya tidak bertujuan untuk menyerupai orang lain, tetapi untuk merayakan keunikan diri sendiri.

“Ekspektasi pasien ini kan kembali ke pikiran masing-masing. Misalnya mereka ingin seperti artis A. Oke, nggak apa-apa. Tapi biasanya juga saya kasih masukan dan saya selalu percaya kalau kita semua itu sudah cantik. Jadi mencoba mengajak mereka untuk bersyukur, menjadi cantik atau percaya diri dengan dirinya sendiri. Kita harus tahu value kita apa. Nah, dengan treatment ini kan artinya kita menambah value dan rasa percaya diri untuk menghargai diri sendiri lebih baik lagi,” pungkasnya.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |