Liputan6.com, Jakarta - Korea Selatan dikenal dengan berbagai makanan fermentasi yang kaya rasa dan manfaat kesehatan. Hal ini tak lepas dari kepercayaan masyarakat Korea bahwa makanan dan obat-obatan memiliki asal usul yang sama, bahkan ada pepatah yang mengatakan bahwa "makanan adalah obat terbaik."
Mengutip dari laman Korean Cultural Centre, Senin (26/5/2025), selain itu salah satu kata kunci untuk memahami makanan tradisional Korea adalah fermentasi, proses metabolisme yang membantu makanan menjadi "matang" sehingga dapat disimpan lebih lama.
Makanan Korea yang paling mewakili tradisi fermentasi yang dikembangkan di Korea meliputi doenjang (pasta kedelai), ganjang (kecap), gochujang (pasta cabai), dan jeotgal (kecap ikan yang difermentasi). Fermentasi dapat berlangsung selama beberapa bulan hingga beberapa tahun.
Penasaran makanan fermentasi Korea Selatan yang patut dicoba? Berikut rangkuman 9 makanan fermentasi dari Korea Selatan yang wajib Anda ketahui, dirangkum Tim Lifestyle Liputan6.com dari berbagai sumber.
1. Kimchi
Kimchi adalah makanan fermentasi paling terkenal dari Korea Selatan. Terbuat dari sayuran seperti kubis dan lobak, kimchi difermentasi dengan bumbu seperti gochugaru (bubuk cabai Korea), bawang putih, jahe, dan garam. Selain rasanya yang pedas dan segar, kimchi juga memiliki banyak manfaat kesehatan, termasuk peningkatan pencernaan.
2. Jeotgal
Jeotgal merupakan makanan laut fermentasi yang terbuat dari ikan, kerang, dan udang yang difermentasi dengan garam. Proses fermentasi berlangsung selama sekitar seminggu, menghasilkan rasa yang asin dan kuat. Jeotgal sering digunakan sebagai bahan dalam berbagai masakan Korea, memberikan cita rasa yang khas.
3. Ganjang Gejang
Ganjang gejang adalah kepiting mentah yang difermentasi dalam kecap (ganjang) selama 2-4 hari. Makanan ini cukup ekstrem karena menggunakan kepiting mentah, tetapi sangat populer di Korea Selatan. Rasanya yang unik membuatnya menjadi hidangan yang dicari banyak orang.
4. Doenjang
Doenjang adalah pasta kedelai fermentasi yang digunakan sebagai bumbu dasar dalam banyak masakan Korea. Proses fermentasinya memakan waktu yang cukup lama, menghasilkan rasa yang kaya dan umami. Doenjang sering digunakan dalam sup dan sebagai bahan dasar saus.
5. Cheonggukjang
Cheonggukjang adalah pasta kedelai fermentasi yang memiliki aroma kuat dan unik. Biasanya difermentasi selama 2-3 hari, cheonggukjang sering disajikan sebagai sup, memberikan rasa yang khas dan kaya akan nutrisi.
Proses pembuatannya, kedelai direbus kemudian didiamkan dengan jerami dan kain untuk memulai proses fermentasi. Bakteri Bacillus akan mengurai protein kedelai menjadi asam amino, menghasilkan aroma yang khas.
6. Yangnyeom Gejang
Yangnyeom gejang adalah kepiting yang dimarinasi dalam saus yangnyeom (saus pedas manis) yang terbuat dari gochugaru. Berbeda dengan ganjang gejang, kepiting ini sudah dimasak sebelum dimarinasi, memberikan rasa yang lebih kompleks.
7. Ssamjang
Ssamjang adalah saus kental dan pedas yang merupakan campuran doenjang, gochujang, minyak wijen, dan berbagai jenis bawang. Saus ini sering digunakan sebagai cocolan untuk barbeque Korea, menambah cita rasa pada hidangan.
8. Dubu (Tahu Korea)
Dubu merujuk pada hidangan yang melibatkan tahu yang dimasak bersama kimchi yang sudah difermentasi. Tahu direbus dalam saus gurih dan pedas, kemudian digoreng sebentar. Meskipun tofu sendiri bukan fermentasi, kombinasi ini menciptakan hidangan yang lezat dan bergizi.
9. Gochujang
Gochujang adalah pasta cabai fermentasi yang merupakan bumbu penting dalam banyak masakan Korea. Memberikan rasa pedas dan manis, gochujang menjadi salah satu bahan utama dalam berbagai hidangan.
Gochujang tidak hanya memberikan rasa lezat pada masakan, tetapi juga memiliki beberapa manfaat bagi kesehatan seperti meningkatkan metabolisme, menjadi sumber probiotik dan Vitamin A. Namun Gochujang mengandung garam, jadi sebaiknya tidak dikonsumsi secara berlebihan.