Liputan6.com, Jakarta - Manajemen Bandara El Tari Kupang menyebutkan empat rute penerbangan dari Kupang dan dari Pulau Flores dibatalkan akibat adanya erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kecamatan Wulanggitang Kabupaten Flores Timur Provinsi Nusa Tenggara Timur, Senin (7/7/2025).
"Ada empat rute penerbangan yang terpaksa dibatalkan penerbangannya oleh pihak maskapai dampak dari erupsi Gunung Lewotobi," kata PGS Legal, Compliance & Stakeholder Relation Bandara El Tari Kupang I Gusti Ngurah Yudi Saputra di Kupang, lapor Antara.
Hal ini disampaikan terkait dengan dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kecamatan Wulanggitang yang kembali erupsi. Gunung itu menyemburkan material vulkanik setinggi 18 ribu meter dari puncaknya.
Empat rute penerbangan yang terpaksa batal terbang itu antara lain Bandara El Tari Kupang-Bandara Frans Seda Maumere dan penerbangan sebaliknya. Kemudian penerbangan dari Kupang ke Larantuka, Flores Timur serta rute penerbangan sebaliknya dari Larantuka ke Kupang.
"Pagi tadi langsung diumumkan oleh dua maskapai penerbangan yakni Nam Air dan Wings Air bahwa mereka membatalkan rute penerbangan itu, dengan alasan antisipasi debu vulkanik," tambah dia.
Erupsi hingga 18.000 Meter
Kepada para pengguna jasa bandara dan masyarakat, pihaknya mengimbau untuk tetap tenang dan selalu mengikuti informasi resmi dari otoritas terkait. Informasi terkini mengenai status penerbangan dapat diperoleh melalui website resmi maskapai maupun layanan informasi resmi Bandara El Tari Kupang serta dapat menghubungi CC 172.
Sebelumnya diberitakan Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, NTT kembali erupsi dengan ketinggian mencapai 18.000 meter dari puncak gunung. Secara visualisasi kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal condong ke arah Utara, Timur Laut dan Barat Laut.
Erupsi dikatakannya terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47,3 milimeter dan durasi sementara ini kurang lebih enam menit 26 detik. Mengutip dari kanal Regional Liputan6.com, Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, NTT, kembali meletus dahsyat pada Senin (7/7/2025) pukul 11.05 Wita, dengan tinggi kolom abu teramati mencapai 18.000 meter di atas puncak, atau sekitar 19.584 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Hujan Abu dan Langit Mendadak Gelap
Tidak lama setelah letusan, hujan abu bercampur pasir dan kerikil mulai mengguyur deras kawasan permukiman. Warga pun berhamburan sambil menutupi wajah mereka dengan kain seadanya.
Desa Boru, Kecamatan Wulanggitang, Flores Timur dan desa-desa sekitarnya pada radius terdekat dengan pusat gunung api, seketika menjadi mendadak gelap. Hujan abu dan kerikil menciptakan keadaan semakin mencekam. Warga berdiam di dalam rumah. Sebagian meraka melarikan diri menggunakan sepeda motor dan mobil.
"Sungguh sangat mencekam. Hujan pasir dan abu turun sangat deras. Kami semua berlarian menyelamatkan diri," Mia Margaretha, warga Boru.
Ia menuturkan, sesaat setelah letusan, langit mendadak gelap karena matahari ditutupi hujan pasir. "Kali ini paling mencekam, karena situasi tiba-tiba gelap, kami berlarian di bawah hujan pasir," tuturnya.
Letusan disertai gemuruh ini terdengar sampai di Kabupaten Sikka dan sekitarnya. Akibat letusan itu, hujan abu menerjang beberapa desa di kecamatan Wulanggitang kecamatan Ile Bura. "Desa Boru, Dulipali, Klatanlo, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng Jaya, Nawakote, diterjang hujan abu dan pasir sampai sekarang," ujarnya.
Status Level Awas
Paul, seorang warga Desa Boru mengatakan hingga saat ini masih banyak warga dikepung hujan pasir karena saat erupsi masih berada di kebun.
Sebagian warga juga melarikan diri ke desa lain menggunakan sepeda motor dan mobil. "Suasana mencekam, gelap karena abu dan pasir sampai sekarang," katanya.
Sesuai laporan petugas Pos Pengamatan Gunungapi Lewotobi Laki-laki, kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal condong ke arah utara, timur laut, dan barat laut. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47.3 mm dan durasi sementara ini sekitar 6 menit 26 detik.
"Erupsi disertai suara dentuman kuat dan awan panas 5 km ke arah utara dan timur laut," laporan petugas.
Sekarang ini Gunung Lewotobi Laki-laki berada pada Status Level IV (Awas). Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki dan pengunjung/wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 6 Km dan Sektoral Barat Daya - Timur laut 7 Km dari pusat erupsi G. Lewotobi Laki-laki .