10 Orang yang Sebaiknya Jangan Minum Kopi, Ibu Menyusui sampai Penderita Gangguan Tidur

6 days ago 33

Liputan6.com, Jakarta - Minum kopi termasuk cara terbaik untuk menikmati pagi agar mendapatkan tambahan energi. Kopi pun bisa dinikmati di sela-sela bekerja agar tetap fokus dan tidak mengantuk. Kopi ternyata memiliki manfaat bagi sebagian orang untuk mengurangi risiko kanker prostat, mengurangi risiko gangguan pendengaran, dan menurunkan risiko gagal jantung.

Tak heran semakin banyak orang yang suka minum kopi, termasuk di Indonesia. Banyak kedai sampai penjual kopi bertebaran di berbagai pelosok. Meski bermanfaat bagi sebagian orang, kopi juga memiliki banyak efek negatif bagi golongan tertentu, seperti meningkatkan rasa cemas dan memengaruhi kesehatan dengan cara yang tidak diketahui.

Melansir dari laman Eat This, Not That, Selasa, 20 Mei 2025, berikut ini golongan orang yang sebaiknya harus menghindari atau jangan minum kopi.

1. Ibu Hamil dan Menyusui

American College of Obstetrics and Gynecology menyarankan kepada ibu hamil untuk membatasi asupan kafein sampai 200 miligram atau setara dengan dua cangkir kopi. Hal itu untuk menekkan risiko keguguran, persalinan prematur, dan berat badan lahir rendah.

Namun, penelitian dalam British Journal of Medicine pada 2020 menjelaskan tidak ada batas aman untuk asupan kafein selama kehamilan. Jadi, sebaiknya, konsultasikan dengan dokter kandungan mengenai konsumsi kafein.

Selain ibu hamil, ibu yang sedang menyusui juga harus menghindari minum kopi. American Pregnancy Association menyarankan untuk menghindari kafein selama kehamilan dan menyusui karena kafein bersifat stumulan dan diuretik. Ibu menyusui berisiko mengalami dehidrasi jika kelebihan konsumsi kafein

2. Penderita Sindrom Iritasi Usus Besar

Bagi penderita sindrom iritasi usus besar (IBS), sangat dianjurkan untuk membatasi atau menghindari minuman berkafein, seperti kopi. Ahli gizi Angel Planells, MS, RDN Angel Planells menerangkan bahwa kafein bisa meningkatkan keteraturan buang air besar, termasuk meningkatkan risiko diare yang menjadi gejala utama sindrom usus besar.

3. Orang dengan Gangguan Kecemasan

Seorang ahli diet dan konsultan nutrisi, Kelli McGrane MS, RD menjelaskan bahwa kafein merupakan stimulan yang bisa memperburuk kecemasan pada beberapa orang. Jika kamu mengalami gangguan kecemasan, hindari konsumsi kopi karena berpotensi memicu serangan panik.

4. Penderita Epilepsi

Angel Planells menjelaskan konsumsi kopi yang berlebihan dapat dikaitkan dengan peningkatan frekuensi kejang. Kendati demikian, masih diperlukan penelitian lebih lanjut Pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan ahli saraf mengenai asupan kafein apabila anda menderita epilepsi.

5. Penderita GERD

Kafein dari kopi bisa melonggarkan sfingter esofagus bagian bawah yang merupakan katup antara esofagus dan lambung. Hal ini bisa menyebabkan asam lambung masuk ke esofagus sehingga menimbulkan gejala GERD yang tidak nyaman.

6. Anak-anak di Bawah 12 Tahun

Kafein bisa menimbulkan efek samping yang serius untuk anak-anak. Terlalu banyak kafein bisa menyebabkan peningkatan denyut jantung, meningkatkan rasa cemas, sulit konsentrasi, dan sakit perut pada anak-anak.

Kopi juga dapat menutup rasa lapar sehingga balita mungkin tidak bisa mendapatkan nutrisi yang mereka butuhkan untuk tumbuh dan berkembang.

7. Penderita Penyakit Jantung

Ahli diet Kelli McGrane MS, RD juga menjelaskan kopi dapat menyebabkan peningkatan sementara pada tekanan darah dan detak jantung bagi para penderita penyakit jantung. Penelitian dalam American Journal of Clinical Nutrituion menjelaskan ada potensi lonjakan tekanan darah jangka pendek ketike mengonsumsi kafein.

8. Orang yang Sakit Diare

Sebagian orang percaya bahwa minum secangkir kopi di pagi hari bisa melancarkan buang air besar. Seorang ahli diet, Sue Heikkinen, MS, RD mengatakan bahwa efek ini tentu sangat mengganggu jika kamu sedang diare. Kopi tanpa kafein mungkin tidak terlalu bermasalah meskipun cairan secara umum bisa merangsang buang air besar.

9. Orang dengan Kantung Kemih Aktif

Orang dengan kantung kemih aktif disarankan untuk mengindari minum kopi. Ahli diet MyNetDiary, Sue Heikkinen menjelaskan, asupan kafein dapat meningkatkan frekuensi dan urgensi buang air kecil.

10. Penderita Gangguan Tidur

Menurut rekomendasi Sleep Foundation, hindari kafein setidaknya enam jam sebelum tidur. Studi dari Journal of Clinical Sleep Medicine menemukan bahwa kafein yang dikonsumsi enam jam sebelum tidur bisa menganggu pola tidur. Meskipun kamu tidak minum kafein sebanyak itu, tetapi penting untuk diingat bahwa kafein menjadi faktor utama yang memengaruhi tidurmu.

Foto Pilihan

Pengunjung membaca salah satu koleksi buku di Perpustakaan Jakarta dan Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin di Pusat Kesenian Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Sabtu (17/5/2025). (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |