Probolinggo, Jawa Timur - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo, Jawa Timur mengimbau agar tidak ada penggunaan sepeda motor bertransmisi otomatis (matic) ke kawasan wisata Gunung Bromo,. Hal irtu dilakukan demi keselamatan wisatawan karena sebelumnya beberapa insiden kecelakaan terjadi di sana.
"Menjelang libur panjang dan perayaan Yadnya Kasada, kami memberikan imbauan penting terkait keselamatan berkendara menuju kawasan wisata Gunung Bromo," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Probolinggo Edy Suryanto di Probolinggo, Sabtu, 7 Juni 2025, dikutip dari Antara.
Beberapa banner sosialisasi dipasang di wilayah Kecamatan Sukapura yang menuliskan ketentuan bahwa pengunjung diminta untuk tidak menggunakan kendaraan roda dua jenis matic (otomatis) atau motor matic saat menuju dan turun dari Gunung Bromo.
Imbauan itu dikeluarkan sebagai bentuk tindak lanjut dari beberapa insiden kecelakaan yang terjadi sebelumnya, yang diduga kuat karena penggunaan kendaraan matic di jalur terjal dan berliku kawasan Gunung Bromo, hingga menyebabkan korban luka berat bahkan sampai meninggal dunia.
Bahaya Motor Matic di Bromo
Imbauan itu adalah hasil dari Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (FLLAJ) Dishub Kabupaten Probolinggo yang difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo bersama pemangku kepentingan terkait."Kami mengimbau kepada seluruh pengunjung dan wisatawan untuk tidak menggunakan motor matic saat menuju atau kembali dari Gunung Bromo. Itu demi keselamatan bersama," katanya.
Menurut Edy, motor matic tidak dirancang untuk menghadapi medan menanjak dan menurun ekstrem seperti di kawasan Bromo, terutama di Kecamatan Sukapura karena sistem pengereman dan traksi roda motor matic dinilai kurang stabil saat menghadapi turunan panjang dan tikungan tajam.
"Pemasangan banner imbauan di sejumlah titik strategis di jalur menuju Bromo, khususnya di Kecamatan Sukapura. Hal itu untuk mengantisipasi lonjakan wisatawan selama libur panjang akhir pekan dan menjelang pelaksanaan Yadnya Kasada," katanya.
Edy berharap upaya itu dapat menekan angka kecelakaan lalu lintas di kawasan wisata Gunung Bromo dan meningkatnya kesadaran pengunjung terhadap risiko penggunaan kendaraan matic, sehingga perjalanan wisata ke Bromo dapat berlangsung aman dan nyaman.
Pengunjung Bromo Saat Libur Kenaikan Yesus Kristus
"Kami tidak melarang masyarakat untuk berwisata, tetapi kami tekankan pentingnya keselamatan. Jangan sampai liburan berubah menjadi musibah," ujarnya.
Belum lama ini, sejumlah kawasan wisata dipenuhi pengunjung di masa libur panjang Kenaikan Yesus Kristus, salah satunya Gunung Bromo. Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) mencatat sebanyak 11.735 wisatawan telah berkunjung ke Gunung Bromo pada 29 Mei sampai 1 Juni 2025.
"Jumlah angka kunjungan wisatawan tersebut terdiri dari 11.383 wisatawan nusantara dan 352 merupakan wisatawan mancanegara," ungkap Pranata Humas Balai Besar TNBTS Endrip Wahyutama di Kota Malang, Jawa Timur, Minggu, 1 Juni 2025, dilansir dari Antara.
Berdasarkan data yang diterima dari Balai Besar TNBTS, diketahui bahwa puncak kunjungan wisatawan ke Gunung Bromo terjadi pada 30 Mei 2025, dengan total 4.171 wisatawan yang terdiri dari 4.067 wisatawan nusantara (wisnus) dan 104 wisatawan mancanegara (wisman).
"Pada 29 Mei ada 3.035 wisatawan nusantara dan 102 wisatawan mancanegara. Kemudian 31 Mei 2.817 merupakan wisnus dan 60 wisman," terangnya.
Kuota Pengunjung Gunung Bromo
Sedangkan, per hari Minggu, jumlah total kunjungan wisatawan mencapai 1.550, dengan rincian 1.464 wisnus dan 86 wisman. Selama masa libur panjang, Balai Besar TNBTS menyediakan kuota kunjungan wisata ke Gunung Bromo mencapai 4.752 orang.
"Untuk Gunung Bromo kalau kuota pada hari normal itu 2.752 orang. Tetapi, setiap long weekend ada penambahan kuota sebesar 2.000 orang, itu untuk sunrise," ujarnya.
Endrip menyebut bahwa penambahan kuota hanya berlaku khusus Gunung Bromo, sedangkan untuk destinasi wisata Ranu Regulo dan Ranu Kumbolo tetap sama. "Ranu Regulo kuota per hari 500 wisatawan. Kalau Ranu Kumbolo 200 orang," jelasnya.
Tercatat, mulai 29 Mei sampai 1 Juni 2025 total ada 944 wisatawan yang berkunjung ke obyek wisata Ranu Regulo. Sedangkan, pada periode yang sama jumlah kunjungan ke Ranu Kumbolo sebanyak 428 wisatawan. Kuota objek wisata selain Gunung Bromo tetap normal, karena menyesuaikan pada kapasitas dan daya dukung terhadap pengunjung.