Wayan Koster Bantah Bali Sepi Wisatawan Jelang Akhir Tahun: Bohong, Saya Punya Datanya

17 hours ago 9

Liputan6.com, Jakarta - Belakangan viral di media sosial konten yang menyebutkan bahwa Bali sepi wisatawan, khususnya turis asing. Salah satunya diklaim oleh pemilik akun Instagram @elizabeth2025762. Ia menyebutkan bahwa Bali sedang tidak baik-baik saja.

"Bali sepi dari turis. Entah kenapa turisnya pada lari ke Thailand, ke negara-negara Asia lainnya. Tahun-tahun sebelumnya kalau sudah akhir bulan seperti ini, akhir tahun seperti ini, Bali itu sudah rame. Tapi entah kenapa tahun ini bener-bener sepi. Semoga aja minggu-minggu berikutnya, tamu mulai datang lagi," kata pengunggah konten itu pada Senin, 22 Desember 2025.

Ia juga memperlihatkan video suasana sekitar Kuta, Bali, yang terlihat lengang di sepanjang perjalanan, dalam unggahan berbeda. Lagi-lagi, ia menekankan bahwa Bali kini sepi dari turis.

Sementara, akun Instagram @balichanelnews menunjukkan kontras trafik udara Bali dan Thailand berdasarkan pantauan FlightRadar24. Terlihat bahwa pesawat terlihat menyemut menuju Thailand, sedangkan hanya satu dua pesawat yang mengarah ke Bali pada waktu bersamaan.

Meski begitu, Gubernur Bali Wayan Koster membantah isu Bali sepi kunjungan wisatawan selama periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. "Bohong, saya punya data, setiap hari totalnya meningkat," ucap Koster di Denpasar, Senin, 22 Desember 2025, dilansir dari Antara, Selasa (23/12/2025).

Koster menyebut kunjungan wisatawan khususnya wisatawan mancanegara belakangan menembus 20 ribu kunjungan per hari, sementara sebelum periode Nataru kunjungan di angka 17 ribu. Jika diakumulasikan, kunjungan wisman Januari hingga pertengahan Desember 2025 sudah mencapai 6,7 juta atau naik dari 2024 yang sebanyak 6,3 juta.

Gubernur Koster Salahkan Cuaca Hujan

"Tempo hari kunjungan naik kira-kira 8 persen. Sekarang hitung saja per data, hingga hari ini tahun 2024 6,3 juta sekarang 6,7 juta, naik 400 ribu," ucap Koster.

Terkait lengangnya lalu lintas dan sepinya panggilan kerja para sopir pariwisata, Pemprov Bali menyalahkan cuaca hujan mempengaruhi aktivitas wisatawan di luar ruangan. "Kan sekarang musim hujan, banjir, mungkin orang datang ke Bali tidak untuk jalan-jalan banyak yang istirahat, jadi ini datanya riil baik dari Angkasa Pura maupun dinas pariwisata," imbuhnya.

Isu sepinya wisatawan mancanegara di periode Nataru juga diprediksi karena rendahnya okupansi, dampak dari banyaknya wisatawan menggunakan fasilitas OTA AirBnB yang tidak membayar pajak dan sulit ditelusuri. Akibatnya, peningkatan jumlah wisatawan tidak sebanding dengan peningkatan hunian hotel restoran.

"Saya cek hotel terendah 60 persen, The Meru Sanur 80 persen, yang berbintang di Nusa Dua itu 80 persen, sebenarnya bisa lebih tinggi dari itu, tapi sekarang karena ada AirBnB banyak rumah kos segala macam difungsikan sebagai penginapan, saya sudah mendapat surat dari Menteri Investasi untuk membuat pergub terkait AirBnB," kata Koster. 

Penjelasan Dispar Bali soal Kunjungan Wisatawan

Hal senada juga disampaikan Dinas Pariwisata (Dispar) Bali yang menyebut kunjungan wisman ke Bali selama periode libur nataru sudah mulai meningkat. Kepala Dispar Bali I Wayan Sumarajaya mengatakan kenaikan mulai terjadi sejak Minggu, 14 Desember 2025, dengan kunjungan 17 ribu per hari menjadi 20 ribu.

"Demikian juga wisatawan nusantara sudah ada kenaikan sejak tanggal 19 Desember ini," kata dia di Denpasar, Senin, 22 Desember 2025, dilansir Antara.

"Kami berharap bahwa jelang Nataru ada peningkatan kedatangan wisatawan asing maupun nusantara, mudah-mudahan ini bisa berlanjut sampai tahun baru," sambungnya.

Disinggung soal isu Bali sepi wisatawan di periode Nataru, Sumarajaya memperkirakan narasi itu muncul sebab melihat Bali sepi saat tidak di musim tinggi kunjungan.

“Kalau ritme kehadiran wisatawan per tahun memang di Bali ada yang high dan low season. Kita high season ada di Juni, Juli, Agustus, September, setelah itu memang ada penurunan secara alami tapi tidak begitu tajam dan itu biasa dari tahun ke tahun, nanti menjelang Nataru naik kembali," ujarnya.

Posisi Bali Digeser Tokyo

Sementara itu, posisi Bali sebagai destinasi wisata favorit wisatawan Australia di musim liburan akhir tahun mulai tergeser. Data Expedia dan Booking.com menunjukkan bahwa posisinya kini dikalahkan Tokyo, Jepang, yang sebelumnya setia di peringkat dua.

"Bali tetapi menjadi favorit, tetapi meningkatnya minat terhadap Jepang, bersamaan dengan destinasi kota yang dinamis di seluruh kawasan Asia Pasifik, termasuk Bangkok dan Ho Chi Minh City, menandakan pergeseran menuju perjalanan yang lebih terjangkau dan kaya pengalaman," kata Manajer regional Booking.com untuk Oseania, Todd Lacey, kepada news.com.au, dikutip Senin, 22 Desember 2025.

Tokyo juga menggusur Bali sebagai tempat favorit warga Australia dalam peringkat Expedia untuk pertama kalinya dalam delapan tahun pada 2023. Tokyo kemudian kembali menduduki posisi teratas tahun lalu, sementara Bali berada di urutan ketiga dengan Singapura berada di posisi kedua.

"Meskipun warga Australia biasanya dikenal sebagai pecinta matahari, penelitian terbaru Expedia menemukan banyak yang menukar panas musim panas dengan liburan yang lebih sejuk," kata pakar perjalanan Expedia, Sarah King, kepada news.com.au.

"Lebih dari sepertiga (36 persen) wisatawan Australia mendambakan negeri ajaib musim dingin musim panas ini, baik itu bermain ski di Jepang atau menjelajahi pasar Natal di Eropa."

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |