Victoria's Secret Bajak Adam Selman Mantan Kepala Desain Savage x Fenty Jadi Direktur Kreatif

1 week ago 18

Liputan6.com, Jakarta - Victoria's Secret & Co. (VS&Co), perusahaan yang dikenal dengan produk lingerie-nya, mengumumkan langkah strategis besar dengan menunjuk Adam Selman sebagai direktur kreatif eksekutif di tengah perombakan kepemimpinan perusahaan. Selman, yang dikenal dengan desain busana berani dan kemampuan penceritaan merek, akan resmi bergabung dengan perusahaan pada 14 April 2025.

Mengutip dari laman Fashion Network, Rabu (9/4/2025), langkah ini adalah bagian dari upaya perusahaan untuk memperkuat posisi pasar dan mempercepat pertumbuhan di seluruh portofolio merek. Adam membawa pengalaman yang kaya dari perannya sebagai kepala desain di Savage X Fenty yang berperan penting dalam peluncuran kategori pakaian aktif dan pakaian santai.

Karier Selman dimulai di bawah bimbingan desainer ternama Zaldy Goco, dan sejak itu ia telah bekerja dengan sejumlah artis papan atas seperti Beyonce, Rihanna, dan Katy Perry. Selman juga dikenal karena mendirikan merek-merek yang menyandang namanya, Adam Selman dan Adam Selman Sport.

Selain pengangkatan Selman, Victoria's Secret juga mengumumkan promosi Anne Stephenson sebagai presiden merek Victoria's Secret yang berlaku efektif mulai 12 Mei 2025. Stephenson, seorang veteran pemasaran dengan pengalaman lebih dari 25 tahun, sebelumnya menjabat sebagai kepala bagian pemasaran untuk Victoria's Secret & Co.

Keahliannya dalam strategi produk dan pengembangan merek diharapkan dapat memperkuat posisi merek di pasar. Perusahaan juga menyambut Ali Dillion yang akan memulai perannya sebagai presiden Pink pada tanggal yang sama. 

Victoria's Secret Rekrut Beberapa Personel

Dillion, yang baru-baru ini menjabat sebagai presiden Alex Mill, memiliki pengalaman lebih dari dua dekade dalam memimpin strategi produk dan pemasaran. Selain itu, Amy Kocourek telah diangkat sebagai presiden kecantikan pada Maret 2025, membawa rekam jejak dalam strategi dan inovasi produk. 

Ketiga presiden merek ini akan melapor langsung kepada CEO VS&Co., Hillary Super, sementara Selman akan melapor kepada Super hingga CMO baru diumumkan. Super menyatakan keyakinannya bahwa tim baru ini akan mendorong pertumbuhan, inovasi, dan dampak yang lebih besar bagi perusahaan.

"Dengan pendekatan yang berpusat pada pelanggan, saya yakin mereka akan membantu kami membuka potensi penuh merek kami, menarik konsumen generasi berikutnya, dan memperkuat kepemimpinan pasar kami," kata Super.

Dalam pembaruan perdagangan terbarunya pada Maret, Victoria's Secret & Co. melaporkan bahwa penjualan kuartal IV naik 1 persen menjadi USD2,106 miliar, didukung oleh pertumbuhan penjualan yang sebanding selama kuartal yang berakhir pada 1 Februari 2025. Langkah-langkah strategis ini diharapkan dapat lebih meningkatkan kinerja perusahaan di masa mendatang.

Victoria's Secret Kalah Saing dengan Savage x Fenty?

Sebelumnya, mengutip laman telegrafi, Rabu (9/4/2025), diberitakan bahwa saham "Victoria's Secret" anjlok. Dampaknya, direktur Jan Singer mengundurkan diri setelah dua tahun memimpin perusahaan pakaian dalam tersebut.

Perusahaan pakaian dalam yang dimiliki oleh L Brands tersebut telah berjuang untuk meningkatkan penjualan karena pembeli yang lebih muda mulai meninggalkan mereka. Singer bergabung dengan perusahaan tersebut setelah meninggalkan Spanx dan berusaha "agresif" untuk mencari pelanggan baru untuk produk-produk baru.

Media asing melaporkan bahwa saham Victoria's Secret anjlok di pasar saham dunia sebesar satu persen. Hal ini sudah cukup membuat perusahaan untuk mengambil langkah-langkah pertama, sehingga hal terburuk, seperti kebangkrutan, tidak terjadi.

"Perusahaan diharapkan untuk membagikan lebih banyak rincian tentang kepergian presiden tersebut ketika L Brands melaporkan pendapatan kuartalan terbarunya," kata seorang sumber dalam kepada NBC. "Pembeli wanita saat ini semakin jarang membeli pakaian dalam Victoria's Secret, mereka lebih memilih pakaian dalam Savage x Fenty, milik Rihanna. Jika tidak, saham L Brands turun sekitar 38 persen sepanjang tahun ini."

Rihana Tak Lagi Jabat Sebagai CEO Savage x Fenti

Mengutip dari kanal Showbiz Liputan6.com, Sabtu 24 Juni 2023, saat mendirikan bisnis yang merilis lingerie seksi Savage x Fenty pada 2018, Rihanna mengambil peran besar sebaai CEO. Sudah dua tahun Rihanna memutuskan untuk mundur dari jabatan tersebut, dan menyerahkan tongkat komando kepada orang lain.

Dilansir dari E! News, yang ia tunjuk adalah Hillary Super, yang sebelumnya merupakan CEO Anthropologie Group. Hal ini diungkap dalam pernyataan tertulis yang disampaikan Rihanna kepada Vogue Business.

"Sungguh indah melihat visi kami di Savage X Fenty memiliki dampak di industri dalam skala yang luar biasa selama lima tahun terakhir," kata Rihanna.

Kekasih A$AP Rocky ini menambahkan, "Bagi kami, ini baru permulaan, dan kami akan terus berkembang dan terhubung dengan konsumen." 

Rihanna menyatakan dirinya menyambut kehadiran Hillary Super dengan bahagia. "Saya sungguh bersyukur dan bersemangat dalam menyambut Hillary Super sebagai CEO baru kami—dia adalah pemimpin yang kuat dan fokus untuk membawa bisnis semakin meningkat," kata wanita yang sebelumnya memimpin Guess, Old Navy, dan GAP ini.  

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |