Unggah Ancaman Membom Pesawat Etihad di Instagram, Pria Singapura Didenda Rp45 Juta

1 week ago 25

Liputan6.com, Jakarta - Hati-hati membuat lelucon tentang bom pesawat jika tak mau tersandung masalah seperti pria Singapura ini. Azim Shah Abubakar Shah (22) mengunggah via Instagram Story tentang rencana meledakkan pesawat Etihad Airways.

Bunyinya, "Tidak seorang pun di sini tahu saya akan meledakkan pesawat."

Informasi itu ternyata dilaporkan Meta ke polisi. Berdasarkan informasi tersebut, penerbangan Etihad Airways terpaksa ditunda menyusul pemeriksaan terhadap pemuda itu. Maskapai pun diharuskan membayar denda keterlambatan keberangkatan sebesar 1.750 dolar Singapura (sekitar Rp22,4 juta).

Kasus berbuntut panjang. Azim kemudian diseret ke pengadilan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Ia dijerat dengan tuduhan membuat komunikasi yang mengancam dan dapat dilihat oleh orang lain dan kemungkinan menimbulkan keresahan.

Dalam putusan pengadilan pada Senin (6/10/2025), dikutip dari Chanel News Asia, Azim dinyatakan bersalah dan didenda 3.500 dolar Singapura (hampir Rp45 juta). Putusan itu lebih rendah dari tuntutan jaksa yang sebesar 4.000 dolar Singapura. Pertimbangannya adalah usianya yang relatif muda, kurangnya catatan kriminal, dan pengakuan bersalahnya yang masih awal. 

Meski begitu, denda besar dianggap layak dijatuhkan pada Azim lantaran candaan bomnya telah mengganggu operasional pesawat. 

Pembelaan Pengacara dan Tuntutan Jaksa

Wakil Jaksa Penuntut Umum Timotheus Koh menyebutkan candaan Azim menyebabkan penundaan penerbangan sekitar 2,5 jam sejak unggahan serta ketidaknyamanan bagi awak dan penumpang. Maskapai juga dikenakan denda keterlambatan keberangkatan dan sumber daya telah dikerahkan untuk memverifikasi ancaman bom tersebut.

Namun, pengacara Azim, Mohammad Shafiq dari M Shafiq Chambers, meminta denda yang lebih rendah, yakni S$1.000 (hampir Rp13 juta). Menurut Shafiq, pernyataan yang dilontarkan kliennye dimaksudkan sebagai 'lelucon' yang ditujukan kepada 16 teman dekatnya di Instagram.

Unggahan itu dibuatnya saat Azim yang merupakan anggota Angkatan Pertahanan Sipil Singapura akan berlibur ke luar negeri bersama teman-temannya.

"Ia tidak menyadari bahwa unggahan seperti itu, terutama ketika ia akan segera terbang, akan menimbulkan kekhawatiran publik bahkan jika disebarkan kepada kelompok 'tertutup', ia juga tidak menyadari konsekuensi serius yang dapat ditimbulkan oleh unggahan semacam itu," kata pengacara tersebut.

Penyesalan Terdakwa

Shafiq menambahkan bahwa Azim langsung mengakui unggahan tersebut ketika ditanyai dan menjelaskan bahwa unggahan itu berawal dari "olok-olok tentang identitas agamanya". Ia menyatakan bahwa Azim sangat menyesal atas kesalahannya dalam mengambil keputusan dan menyadari keseriusan tindakannya.

Menanggapi hal tersebut, jaksa penuntut mengatakan denda sebesar S$1.000 tidak akan cukup untuk menutupi akibat dari tindakan Azim. Denda tersebut hampir tidak sebanding dengan denda yang diderita maskapai, kata Koh.

Ia mengatakan bahwa meskipun maskapai telah menolak kompensasi, denda yang dijatuhkan dapat mencerminkan biaya yang dikeluarkan. Azim telah membayar denda secara penuh.

Sebelumnya, Azim ditangkap lewat tengah malam pada 15 Februari 2025. Ia kemudian dibebaskan dengan jaminan sebelum menghadapi pengadilan atas kasusnya. 

Kronologi Kasus Unggahan Ancaman Bom Palsu

Menurut keterangan pengadilan, polisi menerima informasi dari seorang anggota tim penegak hukum Meta sekitar pukul 19.20 pada 14 Februari 2025. Polisi mendapatkan nomor telepon dan alamat IP Azim dan melacak pesan tersebut hingga ke Azim. Mereka memastikan bahwa ia berada di dalam Etihad Airways dalam penerbangan dari Singapura menuju Abu Dhabi.

Pesawat yang sedang berada di landasan pacu Bandara Changi ditarik kembali ke Terminal 2. Azim dikawal keluar pesawat dan barang bawaannya digeledah.

Ia mengaku mengunggah Instagram Story tersebut sekitar pukul 18.55. Instagram Story tersebut hanya dapat dilihat oleh 16 temannya. Azim mengatakan unggahannya itu hanya candaan. Tindakannya tersebut menyebabkan penundaan penerbangan dan baru diizinkan berangkat sekitar pukul 21.25 hari itu.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |