Liputan6.com, Jakarta - Memasuki Oktober yang identik dengan perayaan Halloween, sebuah pusat perbelanjaan menyulap areanya menjadi wahana rumah hantu terluas di Tangerang. Menempati area seluas hampir 2.000 meter persegi, wahana rumah hantu itu dinamakan Kampung Sunyi Suwirjo.
Sesuai namanya, pengunjung diajak memasuki perkampungan mistis tempat tinggal Suwirjo yang digambarkan sebagai dukun kejam. Ia tak segan membunuh pasiennya yang tidak bisa diatur olehnya.
Suasana mistis sudah terlihat sejak di dalam lift Mall Carstensz. Pengelola mendekorasi satu lift dengan nuansa mencekam yang bisa bikin nyali ciut seketika. Di dalamnya berisi kantong mayat berwarna orange, garis polisi, taburan daun kering, dan jaring laba-laba di setiap sudut.
Begitu keluar dari lift, replika mumi berdarah langsung menyambut. Pencahayaan sengaja dibuat temaram dengan warna merah.
Begitu masuk ke area wahana rumah hantu, pengunjung bukan sekadar ditakut-takuti oleh berbagai jenis hantu, tetapi juga dibuat penasaran dengan beragam teka-teki. Sepuluh aktor profesional menghidupkan setiap adegan.
Perjalanan Menyeramkan
Pengunjung akan dituntun dalam kegelapan dan suasana mencekam dengan tiga cara. Pertama berjalan biasa, lalu ditutup matanya, hingga naik ke dalam ambulans untuk mencari para korban yang diceritakan diculik oleh dukun Suwirjo.
Pengunjung diajak untuk kembali menapaki jejak langkah si dukun, menyaksikan bagaimana ilmu hitam menuntut pengorbanan, dan merasakan teror yang menembus batas antara nyata dan gaib. Pada akhirnya, kisah ini mengingatkan bahwa yang paling menakutkan bukanlah hantu yang bersembunyi di kegelapan melainkan manusia itu sendiri, ketika jiwanya dikuasai oleh kegelapan.
Selama pengalaman uji nyali berlangsung, pengunjung akan melewati lorong gelap, rumah tua, hingga ritual mistis yang detailnya dirancang sedemikian rupa untuk membangkitkan ketegangan. Perjalanan itu memakan waktu sekitar 15–20 menit.
Terinspirasi dari Tragedi Banyuwangi
"Kampung Sunyi bukan sekadar kisah tentang seorang manusia bernama Suwirjo, tetapi juga cerminan bagaimana ambisi gelap, dendam, dan haus akan kekuatan dapat menghancurkan sebuah komunitas," kata Kezia Salim, Senior Marcom Manager Carstensz Mall & Residences, ditemui Selasa, 30 September 2025
Ia menyebut inspirasinya dari Tragedi Banyuwangi pada 1987. Merangkum berbagai sumber, tragedi itu melibatkan pria bernama Wirjo yang membunuh 32 orang di Desa Banjarsari, pada April 1987.
"Tragedi Banyuwangi tahun 1987 meninggalkan luka yang tak pernah benar-benar sembuh, menjadikan kampung itu simbol keheningan yang menyimpan jeritan tanpa suara," kata Kezia lagi.
Tahun ini, Kampung Sunyi “Suwirjo” hadir dengan skala lebih besar, detail tata panggung yang lebih matang dengan dekorasi khas desa, seperti anyaman, rumah pedesaan, kursi kayu tua, meja lapuk, dan sebagainya. Pengelola juga merekrut para seniman dari kampus-kampus seni di Indonesia untuk menampilkan akting yang penuh totalitas.
Harga Tiket Masuk Wahana
Dengan konsep tersebut, penyelenggara menargetkan 5.000 pengunjung selama periode berlangsung. "Wahana Kampung Sunyi ‘Suwirjo’ dihadirkan sebagai bagian dari perayaan Halloween tahun ini. Kami yakin para pengunjung akan terkesan dengan alur cerita yang mencekam, permainan interaktif yang menantang, serta pengalaman penuh adrenalin yang tak terlupakan," kata Kezia.
Dua tahun lalu, Mall Carstensz sempat menghadirkan wahana bertema 'Misteri Rumah Suwirjo', yang mengangkat kisah seorang dukun di Jawa Timur dengan konsep Psycho-Thriller pertama di Indonesia. "Tiketnya Rp80 ribu di weekday, Rp100 ribu weekend dan Rp150 ribu untuk fast track. Hingga 30 Oktober mendatang," katanya.
Sementara, perayaan Halloween jatuh setiap 31 Oktober di seluruh dunia. Perayaan yang dimulai dari tradisi pagan itu kini identik dengan pesta kostum seram dan berbagai hal lain yang menyeramkan.