Liputan6.com, Jakarta - "Sepuluh koper kami dicuri saat di Roma, Italia. Kami sekeluarga baru tiba di Italia untuk liburan," tulis Grace mengawali ceritanya di Instagram pribadinya @mrsgracie__ pada 7 Juli 2025.
Lantaran perjalanan mereka dilakukan via darat alias road trip, ia sekeluarga menyewa van berkapasitas sembilan tempat duduk. Di perhentian pertama di Kota Roma, keluarga tersebut langsung mendapat musibah. Mobil yang diparkir dekat gereja tujuan ziarah mereka dibobol maling.
"Kami belum sempat check in hotel, kami meninggalkan 10 koper di dalam mobil di area parkiran depan gereja, sekitar satu jam kami mengunjungi gereja ketika kembali ke parkiran, mobil kami sudah dipecah kacanya," cerita Grace.
Sepuluh koper tersebut raib tak tersisa. Mereka lalu melapor ke kepolisian setempat di area kejadian tapi tidak digubris. "Jangankan mengunjungi tempat kejadian, pembuatan surat keterangan polisi juga memakan waktu yang bertele-tele," katanya dengan nada kecewa di video.
Tim Lifestyle Liputan6.com menghubungi Grace untuk mendapat keterangan lebih lanjut. "Jadi Eropa sekarang semakin massive ya pencurian dan pick pocket-nya," katanya melalui pesan singkat di Instagram, Kamis, 10 Juli 2025.
Polisi Tak Bisa Berbuat Banyak
Karena semua koper dicuri, mereka terpaksa membeli kembali keperluan selama tiga minggu liburan di Eropa. Grace mengaku mengalami kerugian waktu karena seharusnya sudah berkeliling tempat wisata, tapi malah harus berbelanja kebutuhan selama di Eropa setelah kecurian.
Belum lagi kerugian material yang harus ia terima karena barang-barangnya di koper raib. Mengenai jumlah kerugian, Grace tak bisa mengkalkulasinya, hanya menyebut kehilangan 10 koper yang terdiri dari koper besar dan kabin.
Grace sengaja menceritakan hal ini agar pengalamannya menjadi pelajaran. Ia menyarankan agar tidak memarkir kendaraan di tempat umum yang terbuka sehingga gampang kena maling.
Di samping itu, menurut pengalamannya, kepolisian di Italia tidak bisa berbuat banyak karena kejadian pencurian di Eropa sudah sangat sering. "(Mereka) sekadar menulis surat keterangan polisi saja.. mereka bilang nggak bisa bertindak apa-apa. Mungkin sudah terlalu banyak kejadian dan dari government-nya juga nggak ada tindakan tegas untuk para pelaku," katanya lagi.
Harus Lebih Hati-hati
Grace mengaaku sedih mengalami kejadian tersebut karena ini momen pertamanya liburan ke Eropa mengajak anak-anaknya. Ia sudah mempersiapkannya secara matang, tapi harus kehilangan koper di hari kedua begitu sampai di Roma.
Belajar dari pengalamannya, ia menyarankan agar memarkir kendaraan di parkiran private, di dalam gedung dengan penjagaan yang bayar per jam, terutama jika di dalamnya tersimpan barang-barang pribadi. Ia juga mengingatkan saat bepergian untuk memiliki asuransi untuk meng-cover apabila terjadi hal yang tak diinginkan seperti kehilangan koper.
"Simpan baggage tag karena pihak asuransi akan butuh itu untuk proses klaim penggantian kehilangan," sarannya lagi.
Grace sudah mengajukan penggantian ke pihak asuransi. "Tapi ternyata jumlah penggantian juga ngga besar (saya baru ngeh klausul-nya).. tp lumayan untuk bantu.. karena belum pernah kejadian kayak gini," katanya di pesan singkat.
"So kalian yang mau traveling ke Eropa selalu aware dan be save ya guys," pesannya di akhir unggahan.
Daftar Kota di Eropa yang Banyak Copetnya
Walau peradabannya sudah maju, ternyata tingkat kriminalitas di beberapa negara Eropa termasuk tinggi. Kebanyakan, para turis yang menjadi korban dari aksi pencurian mereka, terutama karena mereka membawa barang-barang berharga, seperti ponsel, uang tunai, kamera, hingga laptop.
Menurut para pakar di lembaga perbandingan perjalanan Quotezone yang membuat European Scam Index, beberapa destinasi yang paling banyak pencopet di Eropa yakni Paris di Prancis, Roma di Italia, dan Barcelona di Spanyol. Kota Praha di Republik Ceko, Athena di Yunani, Madrid di Spanyol, Milan di Italia, Lisbon di Portugal, Amsterdam di Belanda dan Budapest di Hungaria pun patut diwaspadai.
Biasanya pencuri beraksi secara berkelompok dengan salah satu bertugas mengalihkan fokus turis, kemudian rekannya dengan cepat mencuri barang wisatawan. Untuk memastikan perjalanan yang aman dan menyenangkan, penting bagi wisatawan mewaspadai modus kejahatan saat liburan.