Turis di Jepang Kini Bisa Titip Koper di Minimarket, Biayanya Rp86 Ribu Seharian

3 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta - Ada lagi terobosan menarik yang bisa memudahkan turis selama bepergian di Jepang. Kini, mereka bisa menitipkan koper di minimarket 7-Eleven yang cabangnya tersebar di seantero negeri.

Jaringan minimarket itu baru saja menjalin kemitraan baru dengan layanan penyimpanan bagasi Ecbo Cloak. Dengan begitu, mulai minggu ini, para turis bisa menitipkan bawaan, termasuk tas dan koper di ratusan cabang 7-Eleven Jepang selama Anda pergi berjalan-jalan seharian. 

Mengutip Japan Today, Selasa (23/12/2025), layanan penitipan itu diyakini akan sangat berguna bagi wisatawan di Jepang karena mencoba mendorong atau membawa tas besar di sekitar tempat wisata populer akan sangat merepotkan. Begitu pula saat naik turun dari moda transportasi umum setempat.

Sejumlah stasiun kereta api besar di Jepang sebenarnya memiliki loker penyimpanan besar yang bisa diakses dengan koin. Hanya saja, ruangnya terbatas dan tidak ada cara untuk mengetahui apakah masih ada loker yang tersedia sampai Anda benar-benar berada di stasiun, yang saat itu mungkin sudah terlambat untuk mencari rencana alternatif jika semua loker sudah terisi.

Namun, dengan Ecbo Cloak, Anda harus memesan penyimpanan terlebih dahulu menggunakan situs web atau aplikasi layanan tersebut, sehingga jaminan mendapat tempat penyimpanan relatif lebih pasti. Tas disimpan di area penyimpanan belakang cabang 7-Eleven yang dijamin aman dan terlindungi.

Biaya Penitipan Koper dan Barang Lainnya

Layanan ini awalnya bermitra dengan toko dan restoran, tetapi dengan bergabungnya 7-Eleven, layanan ini dapat digunakan 24 jam sehari. Ada dua tingkatan harga untuk layanan ini.

Pertama, untuk penitipan barang seukuran koper seharga 800 yen (sekitar Rp86 ribuan) per hari. Sementara, untuk barang "seukuran tas", yang didefinisikan Ecbo Cloak sebagai "segala jenis koper dengan sisi terpanjang 45 sentimeter atau kurang," seperti ransel, tas tangan, dan tas belanja, harganya 500 yen (sekitar Rp54 ribuan) per hari.

Biaya itu akan diakumulasikan ke hari berikutnya pada tengah malam. Ecbo Cloak juga dengan senang hati menyimpan barang-barang seperti kereta bayi dan alat musik, yang, karena ukurannya, dianggap sebagai "seukuran koper."

7-Eleven menawarkan layanan ini di 378 cabang di 26 prefektur, termasuk Tokyo, Hokkaido, Saitama, Chiba, Kanagawa, Shizuoka, Kyoto, Osaka, Hyogo, Nara, Hiroshima, dan Fukuoka. Total, Ecbo Cloak memiliki lokasi mitra di lebih dari 1.000 tempat dari ujung Jepang hingga ujung lainnya, termasuk Okinawa.

Tren Wisatawan Meninggalkan Koper di Hotel

Seiring meningkatnya kunjungan wisatawan asing ke Jepang, muncul serangkaian masalah terkait overtourism. Mengutip unseen japan, Selasa, 21 Mei 2024, salah satunya adalah barang-barang yang ditinggalkan wisatawan.

Akhir tahun lalu, sebuah laporan dari TV Asahi mengungkapkan bahwa wisatawan meninggalkan lebih banyak barang di kamar hotel dibandingkan sebelumnya. Sebagian besar barang adalah barang yang mudah terlupakan seperti pengisi daya ponsel dan kabel pengisi daya.

Dalam kasus ini, ketika suatu barang tampak seperti terlupakan, sebagian besar penginapan akan menyimpannya di tumpukan barang hilang dan disimpan selama tiga bulan, menunggu tamu untuk mengambilnya. Namun, hotel melaporkan bahwa para tamu juga meninggalkan barang-barang yang rusak. Apa yang paling banyak? Koper rusak.

Sebuah hotel di Roppongi, Tokyo, mengatakan bahwa tidak jarang para wisatawan meninggalkan koper mereka yang rusak tanpa memberi tahu stafnya. Padahal, membuang atau meninggalkan barang rusak di hotel dikenakan biaya sekitar 2.000 yen atau Rp200 ribu per item di Jepang.

Peluang Bisnis dari Koper Rusak

Salah satu manajer mengatakan hotel tersebut mencoba mengirim email kepada pelanggan tentang dendanya. Namun, sebagian besar tamu mengabaikannya begitu saja.

Tren barang yang ditinggalkan ternyata bisa menjadi kabar baik bagi salah satu jenis usaha. Perusahaan yang punya spesialisasi dalam mengirimkan barang-barang tertinggal ke luar negeri, mengatakan bahwa mereka telah melihat lonjakan permintaan dari hotel untuk mengembalikan barang kepada para tamu. Salah satu perusahaan mengatakan mereka dapat menangani 1.500 permintaan seperti itu setiap bulannya.

Sementara, Hotel Niwa di Chiyoda, Tokyo, menemukan cara yang tepat untuk menangani koper-koper yang ditinggalkan tanpa harus pusing membuangnya. Mereka memanfaatkan koper-koper pelanggan yang tertinggal atau sengaja ditinggalkan sebagai pot atau wadah tanam untuk tanaman herbal dan sayuran di rumah kaca mereka. Hasilnya kemudian digunakan di restoran hotel. 

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |