Bandung - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memastikan Teras Cihampelas Bandung tidak akan dibongkar. Tempat itu justru akan direnovasi dan dirawat secara berkelanjutan. Wali Kota Bandung Muhammad Farhan mengatakan bahwa keputusan itu merupakan hasil kajian hukum, teknis, serta pertimbangan kemanfaatan aset publik dan anggaran yang matang.
"Wacana pembongkaran memang ada sejak saya dilantik, tapi saya tidak bisa asal putuskan. Harus dikaji secara hukum, manfaat, dan kerugiannya. Setelah dilakukan appraisal, nilai Teras Cihampelas saat ini mencapai Rp80 miliar," kata Farhan di Bandung, Selasa, 8 Juli 2025, lapor Antara.
Farhan mengatakan, appraisal bertujuan mengukur sejauh mana kerugian yang dialami, yang kemudian digunakan untuk menentukan kompensasi yang sesuai. Menurut dia, karena nilai aset lebih dari Rp5 miliar dan masih berfungsi, pembongkaran tidak direkomendasikan dari sisi hukum dan tata kelola pemerintahan.
"Proses hukum dan politiknya panjang, dan risikonya besar," kata Wali Kota Bandung. Ia juga menyebutkan, jika pembongkaran dilakukan, proses itu setidaknya akan memakan waktu hingga enam bulan, dan selama masa itu, tidak ada perawatan yang bisa dilakukan, membuat aset justru akan semakin terbengkalai.
Janjikan Perawatan Rutin
Dengan keputusan tidak dibongkar, Pemkot Bandung mengaku akan fokus pada perawatan rutin dan pemanfaatan yang lebih baik. Farhan menyebut, mulai tahun ini dan seterusnya, pihaknya akan selalu menyiapkan anggaran khusus untuk menjaga Teras Cihampelas tetap aman, terang, dan nyaman untuk masyarakat.
Lebih lanjut, ia juga menyampaikan, perawatan ini akan dilakukan lintas dinas. Beberapa dinas yang akan terlibat antara lain DSDABM, Dishub, Dinas Koperasi dan UKM, Satpol PP, Disbudpar, DPKP, dan Dinsos.
"Dengan renovasi dan perawatan ini, harapannya Teras Cihampelas bisa kembali jadi ruang publik yang representatif, aman, dan nyaman untuk seluruh masyarakat Kota Bandung dan pengunjung dari luar daerah," harapnya.
Sebelumnya, Pemkot Bandung mengkaji usulan pembongkaran Teras Cihampelas Bandung oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (KDM), karena kawasan tersebut tidak lagi difungsikan secara optimal. Minggu lalu, Farhan mengatakan bahwa opsi pembongkaran jadi salah satu pertimbangan yang dikaji.
Jalan Bersejarah
"Dijual mah nggak mungkin. Disewakan nggak mungkin. Nah kemungkinan itu (dibongkar), tapi ini baru usul dari Pak Gubernur. Saya mesti menjalani dulu proses administrasi yang tidak sederhana dan panjang. Mudah-mudahan kita bisa menemukan solusi yang cepat," ujar Farhan di Bandung, Kamis, 3 Juli 2025, lapor kanal Regional Liputan6.com.
Farhan menyebut, Jalan Cihampelas merupakan salah satu jalan yang bersejarah di Kota Bandung. Karena itu, dia menilai jalan tersebut perlu penataan yang lebih baik. "Jalan Cihampelas harusnya bisa kita lestarikan sebagai salah satu jalan bersejarah dengan pagar-pagar pohon yang luar biasa."
"Dengan adanya Teras Cihampelas, sempat terganggu. Tugas kami di Kota Bandung adalah memastikan Teras Cihampelas aman, bersih, terang, benderang," ucap dia.
Terpisah, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengatakan bahwa wacana pembongkaran Teras Cihampelas hanya sebatas usulannya. "Tapi itu kan terserah pak wali kota, kalau saya kan memberikan saran saja," ucap Dedi di Bandung, Senin, 7 Juli 2025.
Tidak Diiringi Komitmen Memelihara
Dedi menilai, pembangunan di Jawa Barat kerap kali tidak diiringi komitmen untuk pemeliharannya. Alhasil, fasilitas yang tersedia tidak jarang berakhir terbengkalai. "Kalau pun ditata ulang, itu pasti peristiwanya sama lagi deh. Kapan sih kita konsisten ngejagain tuh? Kan nggak pernah," ujar dia.
Menurut Dedi, kehadiran skywalk yang dibangun saat masa kepemimpinan Ridwan Kamil tersebut menyebabkan badan jalan jadi menyempit. "Kemudian, pohon-pohonnya jadi tidak terlihat," imbuhnya.
Maka itu, Dedi menjelaskan, usulannya membongkar Teras Cihampelas diharapkan dapat jadi salah satu upaya untuk mengembalikan kawasan tersebut sebagai ikon wisata belanja Kota Bandung. "Menurut saya, kalau dibongkar, itu bisa mengembalikan Cihampelas lama dengan mengembangkan kembali outlet yang menjadi ciri khasnya Cihampelas gitu," katanya.
Sementara terkait anggaran yang dibutuhkan, Dedi memastikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat akan memberi dukungan. "Kalau diminta (anggaran), kita akan bantu. Kita selalu mendukung di berbagai kabupaten di Jawa Barat yang hari ini memerlukan bantuan provinsi, kita turun secara teknis," tandasnya.