Tarif Trump Terhadap Indonesia Turun, Sandiaga Uno Dorong Produk Lokal dan Pengusaha Muda Bersaing di Luar Negeri

11 hours ago 8

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menanggapi pemberlakuan tarif yang ditetapkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terhadap produk dari Indonesia sebesar 19 persen sebagai langkah untuk memperluas produk lokal ke pasar global.

"Kita harus melihat produk Indonesia yang punya daya saing di luar negeri sehingga ekspor bisa kita tingkatkan dan investasi juga bisa kita tingkatkan buat mendorong pertumbuhan ekonomi," ucap pria yang biasa disapa Sandi ini di sela peluncuran aplikasi Surplus di Jakarta, Jumat, 18 Juli 2025.

Sebagai seorang pengusaha, dia mengatakan dunia usaha selama ini menghadapi banyak tantangan, terutama dalam sektor kurangnya lapangan pekerjaan. Ia mengatakan dengan adanya penetapan tarif Amerika Serikat (AS) untuk produk Indonesia, bisa menjadi acuan pengusaha di Indonesia, khususnya pengusaha muda, agar bisa melebarkan pasarnya tidak hanya di AS tapi juga belahan dunia lainnya.

Sandi mengapresiasi usaha pemerintah yang bisa menurunkan tarif Trump yang semula sebesar 32 persen menjadi 19 persen. Ia mendorong produk lokal untuk bisa punya daya saing yang kuat di luar negeri dan memastikan keberpihakan lapangan pekerjaan jadi prioritas utama pemerintah.

Mendorong Anak Muda Mengembangkan Inovasi

"Saya melihat ini sebagian menjadi peluang, sebagian lagi kita harus mencari solusinya, jadi syarat tersebut misalnya produk kita harus lebih memiliki daya saing dan kita harus pastikan penjualan di pasar dalam negeri dan keberpihakan pada penciptaan lapangan kerja dan ekonomi domestik ini tetap terjaga," terangnya.

‎‎Dalam kesempatan itu, Sandi mendorong anak muda bisa mengembangkan inovasi dari hal sederhana yang didapati di sekitar mereka untuk berdampak nyata terhadap kebutuhan masyarakat dan lingkungan.

"Inovasi itu tak perlu rumit-rumit, simple saja yaitu yang relevan kepada kebutuhan masyarakat sekarang, apa kebutuhannya? lapangan kerja, menyelamatkan lingkungan, harga-harga yang terjangkau," tuturnya.

Sandi mengatakan anak muda bisa melihat permasalahan yang ada di sekitarnya dengan mengembangkan aplikasi yang bisa menjadi solusi yang berdampak baik dari segi ekonomi maupun lingkungan. Selain itu, Sandi mengatakan anak muda juga harus jeli melihat tantangan sebagai peluang bisnis dengan pelatihan pemasaran.

Sandi Mengapresiasi Aplikasi Surplus

Salah satunya memilih tempat strategis dan berusaha mendapatkan akses permodalan. Sandi mengapresiasi aplikasi Surplus yang dibuat Agung Saputra karena keresahannya melihat stok makanan berlebih dari restoran akibat terdampak pandemi COVID-19. Ia menyebut aplikasi ini bermanfaat dalam mengatasi masalah food waste di restoran, hotel dan kafe, dan juga membuka akses lapangan pekerjaan.

"Surplus fokusnya selain mencetak peluang produk yang akan di clearance tapi juga membuka lapangan kerja, Surplus juga memberikan jawaban terhadap planet karena lingkungan dia selamatkan, dan menjawab SDGs, yakni mengurangi food waste dan konsumsi bijak tidak berlimpah, dan climate action," kata Sandi.

Ia mengapresiasi adanya aplikasi ini karena bisa memberdayakan UMKM untuk bijak dalam mengelola produk berlebih (overstock), menciptakan peluang kerja dan membuat UMKM berkembang dengan bekerja sama dengan pihak yang juga perhatian terhadap isu lingkungan.

Menjual Kembali Produk yang Tidak Layak Display

Sandi yang juga didaulat sebagai Advisor Aplikasi Surplus Indonesia menetapkan target aplikasi Surplus Indonesia dalam tiga tahun ke depan bisa melantai di Bursa Efek dan mendapat IPO untuk menjadi perusahaan berdampak Indonesia pertama yang memiliki saham.

CEO Surplus Indonesia Agung Saputra mengatakan pihaknya mewadahi pelaku usaha atau UMKM dari sektor makanan, kecantikan, elektronik, fesyen dan kriya untuk bisa menjual kembali produk yang tidak layak display. Penyebabnya karena cacat produksi atau produk yang berlebih pada restoran atau kafe tapi dengan kualitas yang masih baik.

"Kita nggak ingin ada food waste dan kesulitan akses pangan sehingga Indonesia nggak jadi negara penyumbang sampah makanan, dan ingin memberi dampak bagi anak muda," kata Agung dalam peluncuran Surplus Clearance Sale Apps di Jakarta, Jumat, 18 Juli 2025.

Nantinya produk overstock ini akan di upload melalui aplikasi Surplus oleh para pelaku usaha dan akan dijual kembali dengan metode flash sale dengan tenggat waktu tertentu untuk produk makanan dan waktu tak berbatas untuk produk kriya atau fesyen dan dengan harga yang lebih terjangkau.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |