Skandal Uncle Red Guncang China, Tipu Ribuan Pria dengan Dandan Jadi Wanita Cantik

1 day ago 8

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah skandal penipuan asmara daring telah mengguncang China. Seorang pria yang dijuluki Uncle Red ditemukan telah merayu 1.691 pria dengan menyamar sebagai wanita cantik yang telah bercerai di media sosial.

Kasus ini dengan cepat jadi viral, menimbulkan kekhawatiran tentang penipuan identitas, penipuan internet, dan kerentanan hubungan digital. Mengutip Koreaboo, Jumat (11/7/2025), menurut laporan Sohu dan 163.com, pria berusia 38 tahun itu menggunakan persona wanita yang dirancang dengan cermat untuk menarik pria yang tidak menaruh curiga.

Di profil media sosialnya, ia menyamar sebagai wanita lajang, dewasa, dan penuh kasih sayang yang telah melalui perceraian dan sedang mencari cinta. Uncle Red akan bangun pukul 5 pagi setiap hari untuk merias wajah dan berpakaian layaknya perempuan.

Ia merekam dirinya melakukan pekerjaan rumah tangga, seperti memasak dan membersihkan rumah, untuk mempercantik ilusi. Dengan bantuan aplikasi edit foto, ia menyempurnakan penampilannya di swafoto dan mengunggah keterangan romantis yang dengan jelas menyatakan bahwa ia bercerai dan hidup sendiri, mencari pasangan yang tulus.

Pertemuan Gratis dengan Harga Terjangkau

Banyak pengikutnya yang tertipu, bahkan tetap melanjutkan mengikutinya, meski tahu kebenarannya. Yang membuat penipuan ini sangat efektif adalah Uncle Red tidak meminta uang. Sebaliknya, ia meminta setiap pengunjung membawa bingkisan rumah tangga sederhana, seperti beras, susu, atau kebutuhan sehari-hari.

Tindakan yang tampak polos ini membuat pertemuan terasa lebih tulus. Seorang warganet berkomentar, "Standarnya begitu rendah sehingga terasa tulus. Siapa yang akan menolak sesuatu yang terasa gratis?"

Beberapa korbannya adalah profesional muda, mahasiswa, dan pelatih kebugaran, yang semakin membuat warganet heran. Tanpa sepengetahuan tamunya, Uncle Red telah memasang kamera tersembunyi di apartemen sewaannya di Nanjing, diam-diam merekam pertemuan intim.

Video-video ini kemudian dilaporkan diunggah ke platform berbayar untuk mendapatkan keuntungan. Tindakan kriminal ini mengubah penipuan asmara jadi pelanggaran privasi yang jauh lebih serius dan berpotensi jadi pelanggaran pornografi.

Korban atau Pelaku yang Bersedia?

Menariknya, media China menekankan bahwa ini bukanlah penipuan sepihak. Meski Uncle Red jelas-jelas mendalangi penipuan tersebut, banyak korban dikatakan bersedia jadi "pelaku" setelah mereka menemukan kebenaran yang didorong rasa ingin tahu atau keinginan pribadi.

Sohu melaporkan, "Para pria ini tidak tertipu. Mereka ingin percaya. Saudari Hong membangun kebohongan dari kesepian. Para pria itu masuk ke dalamnya karena hasrat."

Kasus Uncle Red adalah pengingat yang meresahkan tentang bagaimana persona daring dapat dimanipulasi untuk mengeksploitasi emosi, kepercayaan, bahkan privasi. Kasus ini menyoroti bahaya anonimitas digital, manipulasi emosi, dan kaburnya batas antara hubungan daring dan dunia nyata.

Pihak berwenang melanjutkan penyelidikan terhadap potensi pelanggaran privasi, penipuan, dan undang-undang monetisasi konten. Dengan semakin berkembangnya teknologi dan media sosial, masyarakat diingatkan untuk lebih waspada terhadap penipuan daring dan lebih berhati-hati dalam membangun hubungan digital.

Barang Bukti yang Disita

Pada 5 Juli 2025, polisi Jiangning menggerebek apartemen Jiao dan menyita beberapa wig, sisipan silikon untuk payudara, enam ponsel, dan sebuah buku catatan berisi 1.691 nama. Selain itu, pihak berwenang menemukan banyak video berdurasi beberapa menit hingga lebih dari 10 menit, yang dengan jelas memperlihatkan wajah dan tindakan intim para korban.

Video-video ini diunggah ke platform dewasa berbayar, yang semakin memperparah skandal tersebut. Ketika kasus ini merebak di dunia maya, banyak korban mencoba menghapus jejak digital mereka karena takut terekspos ke publik.

Namun, seorang TikToker pria mengambil langkah sebaliknya dengan secara terbuka mengaku sebagai salah satu orang yang terlibat dalam kasus "Uncle Red" dan menyiarkan langsung kisahnya dengan judul tersebut di Weibo dan ditonton banyak orang.

Pemerintah Kota Nanjing telah meluncurkan hotline untuk mengumpulkan laporan publik terkait kasus ini. Polisi sedang melakukan pemeriksaan medis dan memeriksa data telepon yang disita untuk memverifikasi daftar lengkap korban dan komunikasi. Laporan investigasi akhir diperkirakan akan dirilis pada akhir Agustus 2025.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |