Liputan6.com, Jakarta - Suasana di tengah Arboretum Ir. Lukita Daryadi, M.Sc yang berada di kawasan Gedung Manggala Wanabakti, Kementerian Kehutanan (Kemenhut), Jakarta, belakangan muram. Tak ada lagi canda tawa riang pengunjung yang sekadar ngopi atau bekerja di luar ruang sejak Arborea Cafe ikut jadi korban pembakaran dan penjarahan massa tak dikenal.
Staf PR Arborea Cafe, Ilham Purwa, menerangkan, insiden itu terjadi pada Sabtu, 30 Agustus 2025, ketika aksi demonstrasi berlangsung di depan Gedung DPR/MPR, yang notabene bersebelahan dengan Gedung Manggala Wanabakti.
Tanpa diduga, massa tak dikenal menerobos masuk ke area Arborea Cafe dengan menjebol pagar besi yang ditumbuhi tanaman. Mereka menjarah sebagian besar peralatan kafe tempat puluhan karyawan menggantungkan pendapatan hidup mereka, seperti mesin kopi, kulkas, komputer kasir, hingga meja dan kursi.
"Persediaan bahan makanan dan minuman juga habis sehingga kafe tidak bisa beroperasi," kata Ilham pada Lifestyle Liputan6.com, Rabu (3/9/2025). Tak berhenti di situ, massa yang tak terkendali juga membakar bangunan.
Kerugian yang Dialami dan Rencana Darurat
Sebagian pepohonan ikut menghitam. Tersisa undakan kayu dan rangka bangunan yang gosong. "Api padam dengan sendirinya akibat turun hujan pada malam itu. Namun, kondisi kafe sudah rusak parah," tutur Ilham.
Ia menyatakan bahwa kerugian yang ditanggung kafe cukup besar akibat kejadian tersebut. Namun, besaran kerugian materiil masih dihitung sampai saat ini. Sepuluh karyawan beserta anggota keluarga mereka yang berjumlah total sekitar 40 orang mendadak kehilangan sumber penghasilan.
Kerugian itu juga berdampak pada lebih dari tiga ribu anggota Kopkarhutan yang merupakan karyawan Kemenhut. "Karena, Arborea Cafe merupakan salah satu unit usaha koperasi," ia menjelaskan.
Setelah kejadian itu, praktis kafe tak bisa lagi beroperasi. Ia mengatakan, para karyawan sementara masih tetap masuk kantor untuk menginvetarisir aset yang tersisa sembari menunggu arahan dari Kemenhut sebagai pemilik aset gedung.
Terharu Didukung Pelanggan
Ilham mengaku bersyukur Kopkarhutan tidak berencana mem-PHK karyawan. "Sebagai langkah darurat, kami akan membuka booth Arborea Cafe Mobile dengan tenda knockdown untuk kembali mengoperasikan penjaualan kopi secara sederhana agar karyawan tetap memiliki aktivitas dan sedikit tambahan penghasilan," katanya.
Kenangan yang tersisa merupakan kehilangan yang mendalam. Tapi, pihaknya tak ingin terlalu lama berlarut dalam kesedihan. Di tengah segala keterbatasan, Ilham mengaku bersyukur masih mendapat dukungan luar biasa dari pelanggan dan masyarakat.
"Banyak yang menyampaikan doa, simpati, serta harapan agar Arborea bisa segera bangkit kembali. Dukungan ini sangat berarti bagi kami untuk terus berjuang memulihkan Arborea Cafe," ucapnya.
Arborea Cafe resmi dibuka jelang penyelenggaraan Asian Games 2018. Lokasinya sekitar 20 meter dari jalan masuk arboretum. Tempat itu langsung mencuri perhatian berkat bentuk bangunan kayu tiga lantai dengan desain minimalis.
Mengenang Arborea Cafe Semasa Beroperasi
Nama Arborea diambil dari nama latin jati putih, Gmelina arborea. Nama tersebut dipilih agar bunyinya selaras dengan nama hutan kota tempatnya berada, Arboretum.
"Konsepnya memang menyatu dengan alam. Semua yang di sana ramah lingkungan, termasuk tak ada gelas plastik atau sedotan plastik," kata Samidi, Ketua Koperasi Karyawan Kehutanan KLHK sebagai pengelola Arborea Cafe pada Lifestyle Liputan6.com, 22 Agustus 2019.
Bangunan kotak-kotak dengan ruang terbuka berundak-undak memungkinkan banyak tempat untuk duduk santai menikmati alam sekitar. Angin sepoi-sepoi yang berhembus dalam kondisi terik sekali pun membuat yang hadir lebih rileks dan damai walau suara bising kendaraan tetap terdengar. Kalau pun ada nyamuk datang mengigit, Samidi menyebut wajar karena begitulah situasi hutan sebenarnya.
Suasana Asri
"Tempat bangunan berdiri itu awalnya semacam jalan pertigaan. Itu di atas konblok, bukan di atas rumput atau tanah. Kita sama sekali tak mengganggu atau mengubah posisi tanaman," tutur Samidi.
Pada lantai satu, terdapat pantry dan kasir untuk melayani pesanan pengunjung. Sejumlah meja dan kursi tersedia, tapi jumlahnya tak banyak. Ada pula wifi dan stop kontak bagi yang takut kehabisan baterai saat berselancar di dunia maya.
Sementara, lantai dua terdapat ruang utama yang bisa berfungsi jadi ruang VIP yang berdesain industrial minimalis. Berlanjut ke lantai tiga, sebuah rooftop sekaligus ruang pandang tersedia untuk melihat sekeliling Arboretum dari atas. Di setiap lantai itu selalu ada spot cantik untuk berswafoto.