Liputan6.com, Jakarta - Video seorang pendaki berjoget di sejumlah titik di jalur pendakian Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), tengah jadi sorotan daring. Aksinya dianggap tidak hanya berbahaya, namun juga "menghilangkan muruah" gunung tersebut.
Pada Lifestyle Liputan6.com, Kamis, 9 Oktober 2025, pendaki berinisial RN ini mengaku, "Saya kaget (tahu video joget di Gunung Rinjani viral), karena HP sebelumnya sepi, tapi sekarang jadi ramai karena banyak hujatan netizen." Ketika ditanya alasannya berjoget saat mendaki Gunung Rinjani, ia menjawab, "Tidak ada alasan lain, selain untuk bersenang-senang saja."
"Awalnya juga posting di TikTok, tidak ada hujatan apa-apa, adem ayem saja. Tapi setelah admin (akun Instagram) Rinjani Indonesia itu memviralkan, saya jadi dihujat habis-habisan. Saya tidak merugikan siapa-siapa, kecuali kalau saya jatuh dan merepotkan yang lain, itu sepenuhnya salah saya," beber pendaki Gunung Rinjani itu.
Tidak Masalah Di-blacklist
RN mengklaim, banyak pendaki yang sebenarnya juga joget-joget di Gunung Rinjani. "Kenapa hanya (video) saya yang di-up?" ujar dia. "Kalau semua yang joget-joget di Rinjani di-up, baru saya tidak keberatan (ditegur warganet)."
Video tersebut, menurut RN, diambil saat dirinya melakukan pendakian pada 15 sampai 17 September 2025, dengan memakai jasa ojek dan porter. "Saya sudah dua kali mendaki Rinjani dan tujuh kali mendaki bukit-bukit di Sembalun. Jadi, saya tahu mana yang aman dan tidak untuk mengambil video, foto, atau konten."
Setelah klipnya berjoget di Gunung Rinjani viral, RN mengaku, "semuanya akan berjalan seperti biasa," termasuk memutuskan tidak rehat sejenak dari media sosial. "Kalau memang saya salah, lalu di-blacklist, tidak masalah juga, itu tidak merugikan saya. Lagi pula tempat healing bukan di gunung saja, bukan?" tandasnya.
Dianggap Kurang Sopan
Di sisi lain, akun Instagram Rinjani Indonesia yang membagikan ulang video RN menulis keterangan, Minggu, 5 Oktober 2025, "Puncak Rinjani sudah hilang marwahnya. Makin ke sini pendaki makin aneh saja kelakuannya. Ingat, adab lebih utama dari ilmu pendakian dan outfit pendakian🔥."
"Masih ada cara lain untuk mengekspresikan rasa bahagia saat sampe puncak Rinjani, misalnya bersyukur dan menyadari kalo kita sebagai manusia ini sangat kecil dan tidak ada apa-apanya di gunung. Sedikit saja ada niat perilaku sombong di Rinjani pasti bakal dikasi peringatan langsung."
"Semoga bisa jadi pembelajaran untuk lebih sopan dan menjaga adab di mana pun kaki berpijak karena ada setiap tempat memiliki aturan yang WAJIB dihormati 🙏," tandasnya.
Jalur Pendakian Dibuka Kembali
Jalur pendakian Gunung Rinjani sendiri belum lama selesai diperbaiki dan dibuka kembali pada 11 Agustus 2025. Merujuk video di akun Instagram Balai Taman Nasional Gunung Rinjani, terlihat banyak masyarakat yang mulai mendaki dan menikmati fasilitas di Gunung Rinjani.
"Total yang melakukan check in pada 11 Agustus 2025, yakni sebanyak 1.170 pendaki," kata Kepala Pengendali Ekosistem Hutan Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Budi Soesmardi, lapor Antara.
Mayoritas pendaki adalah turis asing dengan jumlah 447 orang. Sementara itu, jumlah pendaki Indonesia mencapai 187 orang. Sisanya adalah 140 orang pemandu dan 396 orang porter. Seluruhnya berdasarkan data check in di enam jalur pendakian.
Keenam jalur itu meliputi jalur pendakian Senaru, Torea, Sembalun, Timbanuh, Tetebatu, dan Aik Berik.