Liputan6.com, Jakarta - Bahkan sejak dalam kandungan, kehidupan Pangeran William selalu menjadi sorotan. Bukan hanya karena ia adalah penerus takhta Kerajaan Inggris, tapi juga perceraian orangtuanya yang sensasional, Raja Charles dan mendiang Putri Diana.
Baru-baru ini, ia mengungkap pengakuan soal pengalamannya sebagai anak broken home. Seperti diketahui, ia menyaksikan perceraian Raja Charles III di usia delapan tahun. Dilansir dari People, Minggu, 5 Oktober 2025, ia membeberkan perasaannya saat tampil di serial Apple TV Plus yang dipandu Eugene Levy, The Reluctant Traveler.
Awalnya, mereka mengobrol soal perbedaan tugasnya sebagai anggota Kerajaan Inggris, dan juga seorang ayah di rumah. Sebagai tokoh publik, ia menyebut salah satu agendanya adalah menciptakan perubahan untuk kebaikan. Namun di rumah, ia ingin menciptakan stabilitas sekaligus "kehidupan normal" bagi ketiga anaknya.
"Menurutku penting sekali untuk menciptakan suasana seperti itu di rumah. Anda harus memiliki kehangatan itu, perasaan aman, terlindungi, dan penuh kasih sayang," kata suami Kate Middleton terseut.
Hubungan Pangeran William dan Pangeran Harry sempat dikabarkan renggang sejak Harry dan Meghan keluar dari kerajaan Inggris. Namun momen langka terlihat pada momen berkabung, keduanya berkumpul bersama.
Tak Mau Ulangi Kesalahan Raja Charles dan Putri Diana
Kehangatan keluarga pernah hadir di hidup anak sulung Raja Charles ini. Sayangnya, bagi Pangeran William cilik, hal ini hanya berlangsung sekejap.
"Semua itu pasti ada, dan tentu saja bagian dari masa kecilku...Orangtuaku bercerai saat saya berusia 8 tahun, jadi itu hanya berlangsung sebentar," kata dia.
Pengalaman menyaksikan perpisahan kedua orangtuanya merupakan kejadian pahit. Alih-alih berusaha melupakan, kakak Pangeran Harry ini ingin menarik pelajaran darinya. "Ambil pelajarannya, lalu berusaha memastikan untuk tidak melakukan kesalahan yang sama seperti orangtuamu," ujar William.
Ia meneruskan, "Kurasa kita semua berusaha melakukan itu, dan saya hanya ingin melakukan yang terbaik untuk anak-anakku. Namun saya paham, drama dan stres semasa kanak-kanak sangat memengaruhimu saat dewasa."
Sumpah Pangeran William
Hal lain yang ingin direm Pangeran William adalah sorotan media yang terus-menerus terhadap keluarganya. Pria 43 tahun tersebut menyaksikan sendiri efeknya semasa ia kecil.
"Saat tumbuh dewasa, saya melihat hal itu pada orang tua saya. Saat itu media seperti tak pernah puas. Sulit membayangkannya sekarang, tetapi mereka jauh lebih tak pernah puas," kata Pangeran William.
Ia juga mengenang bahwa kala itu, media haus setiap detail kehidupan keluarganya, da selalul membuntutinya ke mana-mana. Itu jelas bukan kondisi yang sehat bagi anak-anaknya.
"Jika hal ini dibiarkan terjadi, maka akan menimbulkan kerusakan dalam keluarga, dan saya bersumpah hal ini tidak akan pernah terjadi pada keluarga saya. Jadi, saya menentukan batasan tegas, dan saat mereka melewatinya, saya akan melawannya," kata dia.
Lindungi Keluarga dalam Melewati Masa Berat
Pangeran William mengenang periode 2023-2024 yang sangat berat baginya. Kala itu, Kate Middleton dan Raja Charles sama-sama didiagnosis menderita kanker. Pangeran William merasa ia memiliki tugas penting untuk melindungi keluarganya.
"Mencoba menyeimbangkan antara melindungi anak-anak, Catherine, juga ayahku yang membutuhkan sedikit perlindungan, tetapi dia kan sudah dewasa untuk melakukannya sendiri," kata Pangeran William.
Ia meneruskan, "Penting untuk membuat keluargaku merasa terlindungi dan memiliki ruang untuk memproses banyak hal yang terjadi tahun lalu, dan itu sulit untuk mencoba melakukannya sekaligus tetap bekerja.
Beruntung, pada awal tahun ini Kate Middleton telah dinyatakan berstatus remisi. Pangeran William menyebut anak-anaknya terus beradaptasi mengenai pasang surut kehidupan ini. "Kami berusaha memastikan telah memberi mereka rasa aman dan nyaman yang dibutuhkan," kata dia.