Makanan Haji Kemenag Dipuji, Jemaah Indonesia Ungkap Pengalamannya

2 months ago 70

Liputan6.com, Jakarta - Penyediaan makanan untuk para jemaah haji adalah salah satu hal yang menjadi sorotan dari penyelenggaraan haji setiap tahunnya. Hal ini karena sempat ada kritik makanan kurang layak dari pengalaman jemaah haji beberapa tahun sebelumnya.

Kabar baiknya konsumsi makanan haji 2025 dari Kementerian Agama (Kemenag) RI menuai pujian. Salah seorang jemaah asal Pekanbaru, Riau, Nova Liza (28) dari embarkasi Batam Kloter 3 mengungkapkan kesannya melalui media sosial TikTok @growthwithliza.

Di unggahan Nova menunjukkan beberapa foto kotak makanan haji yang terdiri dari tiga sesi yaitu makan pagi, makan siang dan makan malam. Tertulis pukul berapa maksimal makanan tersebut harus dikonsumsi, menghindari makanan basi.

Tampak menu beragam seperti nasi putih, tumisan jamur, serta daging. Ada pula variasi menu nasi kuning, sayur kacang polong dan wortel, serta daging cincang.

Mengulik lebih jauh pengalamannya, Tim Lifestyle Liputan6.com menghubungi Nova. "Pelayanan makanan selama Jemaah BTH 3 melaksanakan ibadah haji sangat baik, sangat jarang makanan datang terlambat, baik di Madinah maupun Mekkah dalam segi distribusi sudah bagus," ungkapnya dalam pesan singkat, Kamis (5/6/2025). 

Distribusi Makanan Haji

"Seringnya makan pagi sudah datang di jam 7, makan siang di jam 11-12, makan malam di jam 5-6 Pm. Biasanya distribusi makanan dibagi per regu dan dilakukan piket untuk pendistribusiannya ke masing-masing jemaah," sambung Nova lagi.

Saat ditanya apakah komposisi makanan tersebut sudah menerapkan gizi seimbang, Nova menjawab ada kategori karbohidrat dan protein yang menunya selalu dirotasi, sementara sayur kurang bervariasi karena lebi sering berupa tumisan.

Untuk serat, jemaah mendapat asupan dari buah seperti kurma, pir, apel, serta jeruk. Buah-buahan menurutnya diberikan hanya saat makan siang dan malam.

"Rotasi menu sudah oke, appreciate untuk pemerintah Indonesia yang udah mikirin bagaimana cara agar jemaah tidak bosan dan menyesuaikan dengan lidah Indonesia," katanya, sambil menambahkan karena sudah 40 hari di Arab Saudi membuatnya tetap bosan. 

"Seringnya jemaah di sini beli lauk sendiri di sekitar hotel (serba 5 riyal) misal sayuran kangkung, ikan serai, tongkol, bakso, soto, gado-gado," imbuh Nova.

Saran untuk Makanan Haji

Namun ternyata ada sedikit kekurangan yang dirasakan Nova dengan menu katering dari pemerintah. "Minusnya makanan yang disediakan pemerintah minim cabe hahaha jadi jemaah yang dari sumatera (seperti saya) merasa kurang lengkap makan tanpa cabe," cetusnya.

Di antara semua menu yang pernah ia coba, ayam goreng adalah favoritnya. "Biasanya kami dikasih dua ayam semuanya paha, lalu protein ringannya ikan teri cabe," serunya.

Untuk penyediaan konsumsi haji yang dirasa baik tahun ini, Nova tetap memberikan saran agar ke depan makanan haji bisa lebih baik lagi. "Karena di produksi dalam jumlah yang banyak, terkadang ada moment di mana makanan yang diterima jemaah nasi nya belum benar-benar matang, tapi ini jarang sih jadi bisa dimaklumi," ungkapnya.

"Lalu mungkin bisa dikasih cabe ya.. cabe di sini benar-benar minim, ini jadi keluhan kami dari Sumatera," sambungnya. 

Makanan yang Didapat Jemaah Haji 2025

Lebih jauh Nova mengatakan bahwa makanan yang didapat Jemaah haji 2025 itu ada tiga macam, antara lain:

1. Makanan kemenag RI yang kami terima saat di Madinah dan Mekkah

2. Makanan RTE (Ready to Eat) untuk dikonsumsi di hotel dua hari menjelang puncak haji Armuzna, dan satu hari setelah puncak haji sekembalinya ke hotel. Makanannya diseduh menggunakan air panas

3. Makanan yang diberikan oleh syarikah, yang mana kloter saya BTH 03 syarikahnya adalah Al Bait Guests, yang dikonsumsi selama puncak haji (di Arafah, Musdalifah, dan Minas)

"Menurut saya dari tiga makanan yang kami terima ini, yang paling enak dan berasa yaitu dari Syarikah Al Bait Guests," tutup Nova.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |