Liputan6.com, Jakarta - Layanan wisata medis di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur, Bali, makin beragam. Terbaru, Alpha IVF Indonesia bermitra dengan PT Hotel Indonesia Natour (InJourney Hospitality) akan menghadirkan pusat layanan fertilitas berstandar internasional di The Sanur, Bali.
Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour Christine Hutabarat menyatakan bahwa kolaborasi tersebut merupakan langkah nyata mendukung transformasi The Sanur sebagai destinasi wisata kesehatan dan kebugaran kelas dunia.
"Dengan menghadirkan layanan fertilitas berstandar internasional, kami tidak hanya menjawab kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan unggulan, tetapi juga memperkuat peran The Sanur sebagai international health & wellness destination," ujarnya dalam rilis yang diterima Lifestyle Liputan6.com, Minggu, 5 Oktober 2025.
Alpha IVF yang merupakan jaringan Alpha IVF Group Malaysia saat ini telah membuka layanan melalui klinik satelit dan kantor representatif di PIK, Jakarta, dan Surabaya. Fasilitas itu memungkinkan pasien untuk mengakses konsultasi awal, pemeriksaan, serta tindak lanjut lebih mudah sebelum melanjutkan proram bayi tabung di pusat IVF utama.
Tantangan dan Peluang di Indonesia
Sementara, Group Managing Director Alpha IVF Group, Dato’ Dr Colin Lee menyebut Indonesia menghadapi tantangan fertilitas yang terus meningkat, dari usia pernikahan yang semakin matang, gaya hidup urban, hingga isu medis seperti kualitas sel telur yang menurun. Dengan begitu, kebutuhan akan layanan fertilitas terus berkembang.
"Dengan hadirnya pusat layanan fertilitas unggulan di Bali, kami ingin membawa standar internasional lebih dekat kepada masyarakat Indonesia, sekaligus mendukung visi pemerintah dalam menjadikan KEK Sanur sebagai destinasi utama wisata kesehatan di kawasan ini," sambung Lee.
Siska, Country Director Alpha IVF Indonesia menambahkan bahwa tingkat keberhasilan program bayi tabung (IVF) Alpha IVF Group mencapai 87,5 persen. Saat ini, pihaknya menyediakan berbagai prosedur fertilitas berbantu, seperti Intracytoplasmic Sperm Injection (ICSI), Intrauterine Insemination (IUI), berbagai layanan diagnostik, tes, dan skrining, serta pembekuan (cryopreservation) sel telur, sperma, dan embrio.
KEK Sanur Disebut Bisa Hemat Devisa Negara
Sebelumnya, Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney) Maya Watono meyakini KEK Sanur berdampak besar terhadap ekonomi nasional. KEK Sanur diproyeksi mampu menghemat devisa negara hingga Rp 86 triliun, lewat peningkatan pelayanan dan berjalannya wisata kesehatan di kawasan tersebut.
"Kami memproyeksikan KEK Sanur dapat membuka kesempatan ribuan lapangan kerja baru dan mendorong peningkatan jumlah wisatawan mancanegara untuk berwisata dan berobat ke Indonesia," kata Maya dalam keterangannya, dikutip dari kanal Bisnis Liputan6.com, Kamis, 7 Agustus 2025.
InJourney Hospitality sebagai pengelola KEK Sanur memperkirakan 123.000 hingga 240.000 pasien pada 2030, yang sebelumnya memilih layanan kesehatan di luar negeri. Dengan begitu, potensi penghematan devisa hingga Rp86 triliun dan penambahan devisa negara sekitar Rp19,6 triliun dalam periode 2022-2045. KEK Sanur juga ditargetkan dapat menyerap investasi sebesar Rp15--20 triliun.
Efek Berganda KEK Sanur
Pada 2045, keberadaan KEK Sanur diprediksi akan memberikan efek berganda pada Produk Domestik Bruto (PDB) nasional senilai Rp 80,7 triliun dan menyerap sekitar 18.375 tenaga kerja. Angka itu meningkat sekitar 2.069 persen dibandingkan kondisi tanpa status Kawasan Ekonomi Khusus.
"Kami optimis, The Sanur tidak hanya menjadi simbol kemajuan infrastruktur layanan kesehatan dan pariwisata, tetapi juga motor penggerak perekonomian yang berkontribusi terhadap pertumbuhan perekonomian nasional," ujar Direktur Utama InJourney Hospitality, Christine Hutabarat.
KEK Sanur, atau The Sanur, diresmikan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto pada Rabu, 26 Juni 2025. KEK ini digadang-gadang menjadi pilar utama dalam transformasi sektor pariwisata dan kesehatan Tanah Air, serta memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi unggulan wisata kesehatan di Asia Tenggara.
"Saya ingin juga menyampaikan terima kasih atas penghargaan atas semua pihak yang telah merintis pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus ini yang diperuntukkan untuk kesehatan. Saya kira ini adalah suatu terobosan yang pertama kali di republik kita," ujarnya dikutip Selasa, 8 Juli 2025.