Liputan6.com, Jakarta - Jimbocho di Tokyo menduduki peringkat satu dalam daftar lingkungan terkeren di dunia 2025. Penilaiannya dilakukan dengan menggunakan sejumlah metrik kelayakan huni dan melibatkan wawasan lokal dan keahlian orang dalam yang dikumpulkan melalui jaringan penulis dan editor lapangan Time Out.
Dikutip Sabtu, 4 Oktober 2025, kategori yang dijadikan tolok ukur antara lain budaya, komunitas, kelayakan huni, kehidupan malam, makanan dan minuman, kehidupan jalanan, serta nuansa 'kekinian'. Meski sulit didefinisikan, nuansa ini tetap dianggap penting dalam menentukan daya tarik sebuah kawasan.
Jimbocho berlokasi di utara Istana Kerajaan, bertetangga dengan Kota Chiyoda, di pusat Tokyo. Tak sedikit para intelektual Tokyo dari berbagai generasi menjadikannya sebagai tempat nongkrong maupun tempat berburu koleksi langka.
Pada tahun ini, Jimbocho tidak hanya muncul sebagai kawasan terkeren di ibu kota Jepang, tetapi juga berhasil menempati posisi sebagai distrik paling ramai di dunia. Predikat tersebut menegaskan bagaimana wilayah yang berada di jantung Tokyo mampu menyatukan tradisi lama dengan kehidupan modern.
Toko Buku dan Kafe Klasik di Jimbocho
Letak Jimbocho hanya beberapa langkah dari kawasan bisnis tersibuk di Tokyo, sehingga membuat atmosfernya semakin menawan. Keunikan Jimbocho semakin terasa berkat keberadaan sekitar 130 toko buku bekas. Hampir setiap sudut jalan dipenuhi oleh toko-toko buku yang khas.
Dua paling menonjol adalah Komiyama Shoten dan Toko Buku Kitazawa. Keduanya sudah lama menjadi destinasi favorit bagi pecinta literasi.
Sebagian besar toko buku di Jimbocho bertempat di gedung-gedung serbaguna rendah yang mempertahankan kesan kuno. Gedung-gedung itu tidak hanya dipakai untuk toko buku, tetapi juga berbagi ruang dengan kedai kopi klasik. Ada juga rumah kare tua yang sudah berdiri puluhan tahun.
Perpaduan ini membuat Jimbocho bukan sekadar distrik, melainkan pengalaman lengkap yang memadukan bacaan, cita rasa, dan suasana kota yang penuh pesona. Meskipun masa lalu masih terasa jelas di lingkungan ini, arus mahasiswa baru yang terus-menerus menghadirkan energi baru di Jimbocho.
Energi Baru di Setiap Sudut Jimbocho
Suasana distrik ini kini sedang melonjak dengan nuansa yang lebih segar. Di gang-gang kecil, pengunjung bisa menemukan klub musik tertutup yang menawarkan pengalaman berbeda. Ada juga tempat kari India autentik yang menambah ragam cita rasa di kawasan ini.
Kafe-kafe keren bermunculan di berbagai sudut, berdampingan dengan penjual buku indie seperti Toko Buku Stacks. Semua itu memberi sentuhan baru bagi Jimbocho, menjadikannya semacam obat mujarab untuk rasa cemas dan ritme kehidupan digital yang tidak henti-hentinya.
Salah satu tempat favorit pengunjung di Jimbocho adalah Saboru. Kafe berusia 70 tahun ini terkenal dengan roti panggang pizza dan pesona retronya yang hangat. Tidak jauh dari sana ada Walkabout Coffee yang menawarkan pilihan minuman berkafein kontemporer. Banyak menunya terinspirasi oleh budaya kopi spesial Australia sehingga terasa modern namun tetap ramah.
Antara Tradisi dan Inovasi
Untuk merasakan budaya kari lokal, pengunjung bisa mencicipi racikan kaya rempah dan buah di Curry Bondy. Ada juga Sangatsu no Mizu, pemenang kontes kare lokal 2024 yang patut dicoba. Bagi pecinta minuman beralkohol, Cocktail Works Jimbocho menyajikan koktail gin buatan sendiri.
Alternatif lainnya adalah Yon, sebuah tempat unik yang berfungsi sebagai galeri seni, bar, sekaligus ruang serbaguna. Semua pilihan ini membuat Jimbocho semakin hidup dengan perpaduan tradisi dan inovasi.
Menyusul Jimbocho di Tokyo, daftar itu menetapkan Borgerhout di Antwerp, Belgia, di peringkat ke-2 lingkungan terkeren di dunia 2025. Posisinya diikuti oleh Barra Funda di São Paulo, Brasil di peringkat ke-3, dan Camberwell di London di peringkat ke-4.